DPR Dorong Pemerintah Buka Data Persebaran PDP dan ODP Corona

Rabu, 15 April 2020 - 19:02 WIB
loading...
DPR Dorong Pemerintah...
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi pemerintah yang mau membuka jumlah pasien dalam pemantauan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi langkah pemerintah yang mau membuka jumlah pasien dalam pemantauan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19). Data tersebut membuktikan bahwa pandemi Covid-19 ini tidak bisa dianggap remeh karena persebarannya sangat cepat.

"Saya mengapresiasi langkah pemerintah untuk membuka data-data ODP dan PDP pada masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa melihat secara baik data-data itu dan kita berharap bisa menimbulkan kesadaran bersama untuk menghindari dan ikut berpartisipasi dalam penyebaran virus Corona ini, dengan data-data itu tidak sesederhana yang dipikiran kita. Ada lebih dari 100 ribu orang yang dinyatakan dan untuk memastikan itu perlu mengikuti serangkaian test," kata Saleh kepada Koran SINDO, Rabu (15/4/2020).

Namun, Wakil Ketua Fraksi PAN inj juga meminta kepada pemerintah untuk membuka daerah persebaran PDP dam ODP tersebut. Sehingga, bisa dibuat kebijakan-kebijakan strategis untuk mengantisipasi jumlah kasus di daerah tersebut tidak meningkat dan masyarakat juga lebih berhati-hati untuk menjaga diri dan keluarganya.

"Saya berharap data itu bisa dilengkapi dengan data persebarannyam katakanlah itu hanya 100 ribu tapi kita perlu tahu sebenarnya di Jakarta itu berapa puluh ribu orang, di Surabaya berapa puluh ribu orang, di Bandung berapa puluh ribu orang, dan kota-kota lainnya berapa dan seterusnya," ujarnya.

"Dengan begitu, dengan membuka data itu kita bisa membuka peta persebaran daerah-daerah merah dan rawan. Masyarakat secara luas bisa mengantisipasi agar bisa menghindari tempat-tempat tersebut dan mereka juga bisa mengingatkan kepada keluarganya dan juga orang-orang sekitarnya tentang bahaya dari pada virus corona ini," imbuh Saleh.

Menurut mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhamamdiyah itu, kalau cuma datanya saja tanpa daerah pemetaannya, dia khawatir masyarakat berpikirnya bahwa pandemi ini hanya ada di zona tertentu atau daerah tertentu saja. Padahal di daerah lain di seluruh provinsi pun sebetulnya sudah menyebar. Pemda pun akan lebih mudah membuat kebijakan untuk mengatasinya.

"Kemudian, data persebaran dibuka ke publik, kita berharap pemerintah bisa menentukan strategi-strategi khusus Covid-19 ini. Misalnya kalau di daerah A jauh lebih banyak dibanding daerah lainnya tentu alat-alat kesehatan dan tenaga medis lebih banyak dihibahkan ketimbang daerah lainnya," terang Saleh.

Terlebih, dia melihat bahwa tidak ada hal yang dilanggar jika data daerah persebaran ini buka ke publik, karena tidak menyebut nama orangnya ataupun alamat lengkapnya di mana, serta tidak menyebut orang itu kontak dengan siapa. Yang hanya disebut nama daerah tertentu ini ditemukan sekian banyak orang.

"Dan saya juga yakin masyarakatdi daerah yang disebutkan banyak yang positif, yang sudah banyak ODP-nya tidak keberatan daerahnya disebut, justru kita membantu mereka dalam melakukan antisipatif sehingga mereka dan keluarganya terjaga," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ketua Umum HMI UNJ:...
Ketua Umum HMI UNJ: Pengesahan RUU TNI Jadi UU Momentum Perkuat Pertahanan Nasional
Korban Inventasi Bodong...
Korban Inventasi Bodong Datangi Komisi III Minta Penyelesaian Restorative Justice
KontraS Diteror Usai...
KontraS Diteror Usai Geruduk Rapat RUU TNI, DPR: Kalau Terganggu Laporkan
Urun Rembug Tentang...
Urun Rembug Tentang Revisi UU TNI
DPR dan Pemerintah Pertimbangkan...
DPR dan Pemerintah Pertimbangkan Perluas Tugas TNI: Atasi Narkoba hingga Siber
DPR Dukung Menko Zulhas...
DPR Dukung Menko Zulhas Tertibkan Area Wisata di Puncak untuk Perbaikan Lingkungan
Viral Anggota DPR Terima...
Viral Anggota DPR Terima Amplop Cokelat saat Rapat Bareng Direksi Pertamina, Ini Faktanya
Pemuda Muhammadiyah...
Pemuda Muhammadiyah Desak Aparat Investigasi Kecurangan Takaran MinyaKita
Investor Minat Sewa...
Investor Minat Sewa Aset Sritex, Menaker: Dalam Pendataan Siapa yang Siap Bekerja
Rekomendasi
Asahan Gempar! Mayat...
Asahan Gempar! Mayat Pasutri Ditemukan Membusuk di Atas Kasur, Terungkap Penyebabnya
Its Family Time! Siapin...
Its Family Time! Siapin Nyali, karena Akan Ada Teror Ular dan Aksi Tom Cruise di Big Movies Platinum GTV!
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut Eps 25: Bertunangan Galuh dan Raka Mulai Saling Cinta?
Berita Terkini
3 Polisi Tewas Lampung...
3 Polisi Tewas Lampung Ditembak, Komisi III DPR Desak Polisi Segera Tetapkan Tersangka
22 menit yang lalu
BPI Danantara: Peluang...
BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
45 menit yang lalu
Prabowo Minta Pejabat...
Prabowo Minta Pejabat Perbaiki Komunikasi: Jangan Sampai Rakyat Digiring Opini Tidak Benar
1 jam yang lalu
Sah! Prabowo Lantik...
Sah! Prabowo Lantik 31 Duta Besar Negara Sahabat, Ini Daftarnya
1 jam yang lalu
Polri Tetapkan 2 WN...
Polri Tetapkan 2 WN China Tersangka Penipuan Online Modus Fake BTS dan SMS Phising
3 jam yang lalu
Polri Didorong Usut...
Polri Didorong Usut Teror terhadap Jurnalis
3 jam yang lalu
Infografis
Gorengan dan Minuman...
Gorengan dan Minuman Manis saat Buka Puasa dapat Picu Serangan Jantung
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved