BPIP Harus Jadi Figur Penyelesai Masalah Kebangsaan

Selasa, 20 Oktober 2020 - 13:41 WIB
loading...
BPIP Harus Jadi Figur Penyelesai Masalah Kebangsaan
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberi kesempatan kepada media untuk memberikan masukan terhadap program BPIP tahun 2021 mendatang dalam diskusi dan pertemuan bersama yang dihelat BPIP, Selasa (20/10/2020) melalui zoom meeting.
A A A
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberi kesempatan kepada media untuk memberikan masukan terhadap program BPIP tahun 2021 mendatang dalam diskusi dan pertemuan bersama yang dihelat BPIP, Selasa (20/10/2020) melalui zoom meeting. Hadir Benny Susetyo atau dikenal dengan Romo Benny, Direktur BPIP Akbar Hadi dan awak media serta dimoderatori Kasubdit Jaringan BPIP, Rahmat.

Direktur BPIP Akbar Hadi saat membuka diskusi mengatakan BPIP lembaga baru perlu dukungan media untuk menyosialisasikan kiprah BPIP. "BPIP tanpa dukungan media program BPIP tidak diketahui masyarakat. Selain itu juga berharap masukan bagaimana sosialisasi komunikasi dengan masyarakat," tuturnya.

Benny Susetyo memberikan masukan langkah yang harus dilakukan BPIP di masa datang. "Kedepan bagun narasi nilai Pancasila dalam konteks kekinian. BPIP harus miliki branding untuk masalah-masalah kebangsaan seperti intoleransi dan gotong royong dan sebagainya. Perlu media yang mengarusutamakan nilai Pancasila. Harus banyak menampilkan generasi X dan milenial di ruang publik," ungkap Beny.

Narasi nilai Pancasila menurut Benny sebaiknya berupa visual yang menyajikan film singkat dari kehidupan nyata. Penting menurut Romo adalah membangun kisah-kisa yang mengandung nilai Pancasila dalam sebuah realita. Nilai Pancasila yang lebih ditonjolkan adalah bagaimana peranan publik menghayatinya. "Kalau hanya kata Pancasila saja, orang bosan," katanya.

Sementara masukan dari awak media hampir seluruhnya menyetujui ke depan nilai Pancasila disampaikan melalui audio visual. Bentuknya bisa berupa film pendek. Visualisasi nilai Pancasila juga disebarkan di berbagai media sosial yang ada. Untuk itu perlu dibuat format yang menyesuaikan dengan format media sosial.

Direktur Akbar Hadi mengapresiasi semua masukan untuk BPIP. Ia menyebut BPIP sudah dua tahun ini terus meningkatkan kinerjanya. "2019 tidak ada kegiatan massif. 2020 sudah adakan lima lomba. Pesertanya luar biasa, lomba cerpen 2000-an, lomba pembuatan film pendek," ucap Akbar.

Kebutuhan visualisasi juga diakui Akbar merupakan tantangan bagi BPIP dan menyadari anak muda saat ini lebih senang audio visual dan merupakan perkembangan kekinian. Selain itu tahun depan BPIP akan melakukan membangun karakter agar masyarakat bisa menerima nilai-nilai Pancasila. "Untuk mengarusutamakan Pancasila harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif. Jika terus menerus akan menjadi budaya. PR kita adala agar tidak melupakan sila-sila Pancasila," kata Akbar.
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2597 seconds (0.1#10.140)