Protokol Kesehatan Jadi Syarat Penting Masyarakat di Masa Pandemi

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 16:22 WIB
loading...
Protokol Kesehatan Jadi...
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam talkshow Peluncuran Buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19 di Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta. Foto/Binti Mufarida
A A A
JAKARTA - Masyarakat sudah mengetahui perilaku 3M yaitu memakai masker , menjaga jarak hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.

(Baca juga: UU Cipta Kerja Bukan Untungkan Pengusaha Menurut Penegasan Kadin)

Namun bagaimana pengetahuan tentang protokol kesehatan dengan mematuhi dan menerapkan perilaku untuk selalu 3M di masa pandemi Covid-19 (virus Corona) ini dalam kehidupan sehari-hari, rupanya, masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

(Baca juga: Atlet Top Terjangkit Corona, Dari Rossi hingga Ronaldo)

Demikian dikatakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam talkshow "Peluncuran Buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19” di Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta.

Airin menceritakan pengalamannya tujuh bulan memimpin masyarakat dalam situasi pandemi. Kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan itu harusnya menjadi kebutuhan bukan lagi kewajiban karena perintah undang-undang.

"Kalau sudah jadi kebutuhan, ada atau tidak ada polisi dan tentara, masyarakat tetap pakai masker. Bukan karena ada razia masker baru pakai," ujar Wali Kota Airin yang menjadi orang pertama yang menerima buku 'Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19' yang diterbitkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 ini yang dikutip Sindo Media dari laman Satgas Covid-19, Sabtu (17/10/2020).

Airin menjelaskan, masyarakat sudah tahu 3M dan seperti apa menuju tatanan adaptasi kebiasaan baru. Tapi bagaimana menjalankan pengetahuan tentang protokol kesehatan sebagai kebutuhan dan kebiasaan ini yang perlu dilakukan. Dan ini, kata Airin, menjadi tugas besar kita bersama di lapangan agar masyarakat mengubah perilaku dengan terbiasa menerapkan protokol kesehatan.

"Ini PR (pekerjaan rumah) di lapangan agar masyarakat bisa terbiasa. Semoga buku yang disusun ini bisa memudahkan masyarakat dalam menerapkan kebiasaan baru ini," ungkap Airin.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr. Joni Wahyuhadi, mengatakan pihaknya melakukan survei selama empat bulan di masa pandemi. Hasilnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 cukup, perilaku baik, tapi dalam implementasinya tidak selalu baik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2346 seconds (0.1#10.140)