Petinggi KAMI Tersangka Hoaks, Apakah Redam Aksi Mahasiswa dan Buruh?

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 00:14 WIB
loading...
Petinggi KAMI Tersangka Hoaks, Apakah Redam Aksi Mahasiswa dan Buruh?
politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Foto/iNews/Dok
A A A
JAKARTA - Mabes Polri telah menetapkan sembilan orang anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai tersangka kasus penyebaran hoaks dan provokasi terkait penolakan Undang-Undang tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

(Baca juga: Sembilan Anggota KAMI Tersangka, Polri: Tidak Ada Penangguhan)

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan sembilan tersangka berkaitan dengan kasus dugaan penyebaran dengan pola penyebaran hoaks.

(Baca juga: Indonesia Termasuk 35 Negara dengan Risiko Bencana Tertinggi di Dunia)

"Dari sembilan tersangka yang kami sampaikan berkaitan kegiatan penyebaran dengan pola penyebaran hoaks ada anarkisme, vandalisme, ada petugas luka, barang-barang rusak, gedung dan fasilitas umum yang semuanya membuat kepentingan umum terganggu," tutur Argo di Mabes Polri, Kamis (15/10/2020).

(Baca juga: Pengaruh Covid-19 pada Psikologi dan Kesehatan Jiwa di Masyarakat)
Petinggi KAMI Tersangka Hoaks, Apakah Redam Aksi Mahasiswa dan Buruh?

Merespons hal ini, politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyoroti tentang dalang. Menurutnya, apakah dengan penangkapan dua deklarator KAMI, Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat akan menghentikan aksi mahasiswa dan buruh untuk memprotes UU Ciptaker.

"Gampang saja menguji apakah Syahganda dan Jumhur adalah 'dalang'. Kita lihat: apakah setelah mereka ditangkap maka aksi mahasiswa dan buruh serta kaum miskin kota berhenti?" seperti dikutip SINDOnews dari akun Twitter @RachlanNashidik, Jumat (16/10/2020).

Seperti diketahui, dalam penanganan kasus ini, polisi menangkap empat anggota KAMI di Medan, Sumatera Utara. Sementara lima lainnya ditangkap di Jakarta. Dua di antaranya deklarator KAMI, Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2200 seconds (0.1#10.140)