Pilkada Serentak 2020, Kampanye Daring Tak Diminati Paslon

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 08:15 WIB
loading...
A A A
Gus Jazil menambahkan, demokrasi di Indonesia cukup mahal. Untuk menyelenggarakan pilkada di Kabupaten Pandeglang, misalnya, membutuhkan dana sekitar Rp56 miliar. ”Demokrasi kita kadang-kadang dibajak secara transaksional. Sudah repot-repot memilih bupati, hasilnya cuma seperti pasar malam. Ini menjadi keprihatinan kita semua,” ucapnya. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Gunakan Ular Diciduk Polisi)

Karena itu Gus Jazil mengajak kiai-kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) yang menghadiri halaqah ini untuk menghindari transaksi dalam pemilihan kepala daerah. ”Di NU janganlah ada (unsur) transaksional. Demokrasi dan permusyawaratan melalui pilkada tidak bertentangan dengan Alquran. Yang bertentangan adalah kegiatan-kegiatan dalam pilkada yang sifatnya curang,” kata politikus PKB itu.

Sebelumnya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada pemuda Ansor Kabupaten Pandeglang di Gedung KPRI Amanah Cikedal, Gus Jazil juga menjelaskan demokrasi dan permusyawaratan melalui pilkada. ”Karena sosialisasi Empat Pilar MPR ini di tengah-tengah pelaksanaan pilkada serentak, saya ingin mengaitkan sosialisasi ini dengan pemilihan kepala daerah. Banyak kalangan, termasuk NU dan Ansor, yang belum memahami hakikat demokrasi dan permusyawaratan,” ujarnya. (Kiswondari/Abdul Rochim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3158 seconds (0.1#10.140)