Cegah Informasi Bohong, Intensifkan Edukasi Covid-19
loading...
A
A
A
Dalam hal vaksin, menurut Henri, pemerintah harus mengedukasi masyarakat secara masif. Bagi yang tidak percaya, harus diberi pemahaman bahwa vaksin ini bukan hanya menjaga dirinya, tetapi seluruh keluarganya dari penyakit.
“Kalau kena satu nanti keluarga terdekatnya juga. Ini harus menyentuh kebutuhan langsung mereka. Masyarakat akan lebih mudah dijelaskan dengan menggunakan bahasa mereka,” sebutnya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan kerap menemukan informasi yang salah mengenai vaksin. Salah satunya informasi bahwa vaksin bisa mengakibatkan autis, padahal hal tersebut tidak benar.
Dia menambahkan, banyaknya informasi bohong terkait vaksin tentu mengkhawatirkan. Apalagi pemerintah melalui PT Bio Farma tengah melakukan uji coba tahap III vaksin asal China, Sinovac. Kehadiran vaksin ini penting untuk mengakhiri Covid-19 yang melanda dunia. (Lihat videonya: Pedagang Tanaman Hias Raup untung di Tengah Pandemi Covid-19)
Reisa menambahkan, bukan hanya sektor kesehatan yang terseok-seok menghadapi pandemi, tetapi juga sektor ekononomi dan kehidupan lainnya. (F.W. Bahtiar)
“Kalau kena satu nanti keluarga terdekatnya juga. Ini harus menyentuh kebutuhan langsung mereka. Masyarakat akan lebih mudah dijelaskan dengan menggunakan bahasa mereka,” sebutnya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan kerap menemukan informasi yang salah mengenai vaksin. Salah satunya informasi bahwa vaksin bisa mengakibatkan autis, padahal hal tersebut tidak benar.
Dia menambahkan, banyaknya informasi bohong terkait vaksin tentu mengkhawatirkan. Apalagi pemerintah melalui PT Bio Farma tengah melakukan uji coba tahap III vaksin asal China, Sinovac. Kehadiran vaksin ini penting untuk mengakhiri Covid-19 yang melanda dunia. (Lihat videonya: Pedagang Tanaman Hias Raup untung di Tengah Pandemi Covid-19)
Reisa menambahkan, bukan hanya sektor kesehatan yang terseok-seok menghadapi pandemi, tetapi juga sektor ekononomi dan kehidupan lainnya. (F.W. Bahtiar)
(ysw)