Perubahan Perilaku Turunkan Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Operasional RS Darurat Covid-19, Kolonel CKM Stefanus Dony mengatakan hingga 8 Oktober 2020 angka rawatan untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang atau yang ditempatkan di Tower 6 dan 7 mengalami penurunan yang signifikan di angka 1.496 pasien Covid-19. (Baca juga: Update Corona: Positif 320.564 Orang, 244.060 Sembuh dan 11.580 Meninggal)
“Jadi untuk Wisma Atlet kalau kita update dari hari ini 8 Oktober, memang kita lihat sekarang di angka untuk rawatan dengan ringan sampai sedang ini angka 1.496 ya,” ungkap Dony dalam update Wisma Atlet Harapan Sembuh Bagi Pasien Covid-19, di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Rekor Baru, Bertambah 4.850 Kasus Covid-19 Dalam Sehari)
Bahkan, kata Dony jumlah angka rawatan saat ini telah turun secara signifikan dimana puncaknya pada 27 September lalu yang mencapai 2.611 pasien Covid-19 yang dirawat. “Jadi kalau kita lihat memang sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan dilihat dari puncaknya waktu itu di angka 2.611 pada 27 September,” jelasnya. (Baca juga: Pasien Klaster Perkantoran dan Keluarga Terbanyak Dirawat di Wisma Atlet)
Dony berharap dengan penurunan angka rawatan ini menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 semakin membaik. ”Sehingga ini mudah-mudahan ya benar-benar menunjukkan memang ada perbaikan untuk secara keseluruhan. Sehingga kita merasa nyaman dengan apa yang sudah kita kerjakan, kita sosialisasikan tentang protokol kesehatan ini. Harapan kita ini akan terus membaik.” (Baca juga: Satgas Minta Penanganan Corona di 22 Kabupaten/Kota Dievaluasi)
Meskipun jumlah kesembuhan di Wisma Atlet semakin meningkat, namun Dony mengatakan jika treatment dalam penanganan pasien Covid-19 di Wisma Atlet tidak ada perbedaan dari sebelumnya. “Tentunya kalau treatment dari awal memang tidak ada perbedaan, hampir sama. Tetapi bagaimana supaya pasien ini sih yang kita lihat pasien yang masuk sedikit. Artinya bahwa jumlah yang sembuh (lalu) keluar lebih banyak. Sehingga angka yang dirawat ini bisa kita tekan menjadi lebih rendah,” ungkapnya.
Perubahan perilaku dan kesadaran tinggi masyarakat, kata Dony berpengaruh besar terhadap berkurangnya jumlah pasien rawatan di Wisma Atlet. “Dan ini tentunya memang berpengaruh, saya kira dari penularan yang ada di masyarakat. Harapannya dengan operasi ini, dengan ketatnya dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat baik itu di perkantoran maupun di tempat umum khususnya, sehingga bisa benar-benar mencegah terjadinya penularan untuk Covid-19,” tegasnya.
“Jadi untuk Wisma Atlet kalau kita update dari hari ini 8 Oktober, memang kita lihat sekarang di angka untuk rawatan dengan ringan sampai sedang ini angka 1.496 ya,” ungkap Dony dalam update Wisma Atlet Harapan Sembuh Bagi Pasien Covid-19, di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Rekor Baru, Bertambah 4.850 Kasus Covid-19 Dalam Sehari)
Bahkan, kata Dony jumlah angka rawatan saat ini telah turun secara signifikan dimana puncaknya pada 27 September lalu yang mencapai 2.611 pasien Covid-19 yang dirawat. “Jadi kalau kita lihat memang sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan dilihat dari puncaknya waktu itu di angka 2.611 pada 27 September,” jelasnya. (Baca juga: Pasien Klaster Perkantoran dan Keluarga Terbanyak Dirawat di Wisma Atlet)
Dony berharap dengan penurunan angka rawatan ini menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 semakin membaik. ”Sehingga ini mudah-mudahan ya benar-benar menunjukkan memang ada perbaikan untuk secara keseluruhan. Sehingga kita merasa nyaman dengan apa yang sudah kita kerjakan, kita sosialisasikan tentang protokol kesehatan ini. Harapan kita ini akan terus membaik.” (Baca juga: Satgas Minta Penanganan Corona di 22 Kabupaten/Kota Dievaluasi)
Meskipun jumlah kesembuhan di Wisma Atlet semakin meningkat, namun Dony mengatakan jika treatment dalam penanganan pasien Covid-19 di Wisma Atlet tidak ada perbedaan dari sebelumnya. “Tentunya kalau treatment dari awal memang tidak ada perbedaan, hampir sama. Tetapi bagaimana supaya pasien ini sih yang kita lihat pasien yang masuk sedikit. Artinya bahwa jumlah yang sembuh (lalu) keluar lebih banyak. Sehingga angka yang dirawat ini bisa kita tekan menjadi lebih rendah,” ungkapnya.
Perubahan perilaku dan kesadaran tinggi masyarakat, kata Dony berpengaruh besar terhadap berkurangnya jumlah pasien rawatan di Wisma Atlet. “Dan ini tentunya memang berpengaruh, saya kira dari penularan yang ada di masyarakat. Harapannya dengan operasi ini, dengan ketatnya dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat baik itu di perkantoran maupun di tempat umum khususnya, sehingga bisa benar-benar mencegah terjadinya penularan untuk Covid-19,” tegasnya.
(cip)