Ini 13 Daerah Penyumbang 30% Kasus Aktif Corona di Indonesia

Kamis, 08 Oktober 2020 - 19:07 WIB
loading...
Ini 13 Daerah Penyumbang 30% Kasus Aktif Corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (virus Corona) Wiku Adisasmito mengatakan mengatakan kasus aktif saat ini cenderung mengalami penurunan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (virus Corona) Wiku Adisasmito mengatakan mengatakan kasus aktif atau kasus covid yang masih ada saaat ini cenderung mengalami penurunan setiap minggunya.

(Baca juga: Koalisi Buruh Migran Sebut Arus Deportasi PMI dari Sabah Meningkat Sejak Juni 2020)

Di mana jika dibandingkan pada bulan Maret lalu, kasus aktif aktif mengakami penurunan lebih dari 50%.

(Baca juga: UU Ciptaker Disahkan, CSIS: Ini Bermanfaat terhadap Investasi)

"Jika dibandingkan dengan awal pandemi, kasus aktif mengalami penurunan yang cukup signifikan dan terus-menerus dari 91,26% pada bulan Maret menjadi 21,05% pada awal bulan Oktober ini," kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (8/10/2020).

Dia menyebutkan, sebagian besar daerah memiliki kasus aktif paling banyak 50 kasus. Dia menyebut 63% daerah memiliki kasus antara 1 sampai 50 kasus aktif.

"Itu ada 325 kabupaten kota atau 63% dari total keseluruhan kabupaten/kota yang ada di Indonesia.Ini adalah kabar baik untuk kita semuanya karena ini adalah prestasi kita semuanya," tuturnya.

Namun Wiku mengingatkan, ada 13 kabupaten/kota dengan kasus lebih dari 1.000. Diantaranya Bekasi, Bogor, Kota Medan, Jakarta Utara, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Pekanbaru, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

"Dari segi demografi, kabupaten kota ini memang kabupaten kota dengan penduduk yang relatif padat dan merupakan kota-kota besar di Indonesia," ujarnya.

Wiku menyebut kasus covid di 13 kabupaten/kota ini menyumbang 30% dari total kasus aktif Indonesia saat ini.

"Jadi kepada 13 kabupaten kota ini dimohon untuk benar-benar bisa menjaga penerapan protokol kesehatan di seluruh sektor sosial ekonomi yang sudah berjalan. Dan kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal-hal yang mendesak," ungkapnya.

"Jika harus keluar rumah, mohon selalu memakai masker saat hendak keluar rumah, selalu menjaga jarak saat di ruang terbuka dan rajin mencuci tangan agar dapat menekan penyebaran kasus," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)