LSM Bangkit Borneo Berharap Kekayaan Alam Situs Purbakala Dilestarikan

Selasa, 06 Oktober 2020 - 16:37 WIB
loading...
LSM Bangkit Borneo Berharap...
Jembatan Tumbang Samba di Kalimantan Tengah. Foto/Okezone
A A A
JAKARTA - Kekayaan alam seperti situs-situs bersejarah maupun situs purbakala yang ada di sejumlah provinsi, sudah selayaknya dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Selain sebagai aset bangsa, juga menjadi daya tarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk datang ke daerah tersebut.

(Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, BEM UI: Kabar Duka dari Senayan, Matinya Nurani)

Tentunya hal ini bisa mendatangkan pendapatan daerah untuk pemerintah setempat dan menghidupkan roda perekonomian masyarakat sekitar, di tengah pandemi Corona (Covid-19).

(Baca juga: RUU Cipta Kerja Disahkan, Sekjen MUI: Anggota DPR seperti Bukan Wakil Rakyat)

Hal ini juga yang menjadi perhatian bagi LSM Bangkit Borneo memberikan dukungan pada pasangan Calon Gubernur Sugianto Sabran dan Calon Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Pilgub Kalteng 2020.

Kepada Cagub Sugianto Sabran, masyarakat menitipkan pesan agar saat menjabat nanti mampu menjaga kekayaan alam berupa situs Danau Burung di Kota Waringin Timur dan situs purbakala di Barito Utara sebagai identitas dan warisan budaya Kalimantan Tengah.

"Kami meminta kepada Pak Sugianto Sabran untuk menjaga warisan masyarakat Kalimantan Tengah ini," kata pendiri LSM Borneo Bangkit, Karliansyah, Selasa (6/10/2020).

Karliansyah menjelaskan, penemuan situs Danau Burung dilakukan oleh tim ekpedisi LSM Bangkit Borneo yang dilakukan sejak 2006 lalu. Di situs tersebut, lanjut Karliansyah, terdapat ribuan burung endemik, buaya, dan ikan arwana merah yang dilindungi.

"Danau Burung adalah surganya flora dan fauna. Kami memohon Pak Sugianto Sabran untuk menyelamatkan hutan Danau Burung untuk menjadi hutan penyangga masyarakat yang tetap lestari untuk anak cucu kita kelak," ucap Karliansyah.

Selain Danau Burung, tim ekpedisi LSM Bangkit Borneo juga menemukan situs purbakal berupa tengkorak orang Dayak yang disimpan di peti mati berukuran 12 meter. Situs tersebut ditemukan di liang gunung setinggi 500 kaki.

"Ini harus kita selamatkan dari kepunahan agar orang Dayak tidak kehilangan identitasnya. Semoga di hutan sana kita bisa dirikan tmpat penyimpanan atau museum agar bisa mendatangkan wisatawaan baik lokal maupun manca negara," jelas Karliansyah.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)