Kemenkes: 69% Pesantren Telah Miliki Surat Kesehatan Aman COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Rizkiyana Sukandhi Putra mengatakan hingga saat ini sebanyak 69% pesantren telah memiliki surat kesehatan aman dari COVID-19 .
“Sebanyak 69% sudah memiliki surat keterangan aman (COVID-19),” ujar Rizki dalam rapat koordinasi Pembinaan dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Pesantren secara virtual, Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet dan Rumah Sakit Daerah Menurun)
Ini berdasarkan hasil survei pelaksanaan protokol kesehatan sesuai dengan SKB 4 menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dengan responden 146 pesantren perwakilan dari 3 regional (Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur).
Sementara sebanyak 31% pesantren saat ini masih belum memiliki surat kesehatan aman COVID-19. Artinya, kata Rizki bahwa 31% pesantren masih belum aman untuk melakukan kegiatan pendidikan pesantren. “Sedangkan 31% belum memiliki. Artinya masih ada 31% itu belum belum aman untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan pesantrennya,” jelasnya.
Rizki berharap agar 100% atau seluruh pesantren di Tanah Air sudah memiliki surat kesehatan aman dari COVID-19 sehingga bisa kembali melakukan kegiatan pendidikan aman dari COVID-19.
“Jadi sekali lagi ini angka yang cukup besar karena kita harapkan 100% pesantren itu sudah memiliki surat kesehatan aman dari COVID-19 yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas atau Satgas yang bersangkutan,” tegas Rizki.
Sehingga, kata Rizki tidak muncul klaster pesantren. “Namun demikian melihat perkembangan yang terjadi maka klaster-klaster baru bermunculan termasuk di beberapa pesantren. Nah inilah yang harus diwaspadai supaya upaya-upaya yang kita lakukan upaya 3M memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.” (Baca juga: Sistersel Buka Kesempatan Anda Memulai Bisnis Online di Tengah COVID-19)
“Ada dua hal lagi yang menurut Pak Doni Monardo (Ketua Satgas Penanganan COVID-19), kita menganut 5 sempurna kalau 3 itu sudah baik, tapi kita sempurnakan dengan dua hal yang lain yaitu tentang pengaturan waktu belajar, waktu bekerja, waktu olahraga, maupun pengendalian stres. Dan yang kelima adalah bagaimana kita makanan gizi yang seimbang, protein, lemak, karbohidrat sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh kita. Ini akan menjadi penting oleh karena kita menghadapi situasi di mana draft of choice belum ada, kemudian vaksin belum ditemukan begitu, sehingga imunitas kita menjadi penting,” tambah Rizki.
“Sebanyak 69% sudah memiliki surat keterangan aman (COVID-19),” ujar Rizki dalam rapat koordinasi Pembinaan dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Pesantren secara virtual, Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet dan Rumah Sakit Daerah Menurun)
Ini berdasarkan hasil survei pelaksanaan protokol kesehatan sesuai dengan SKB 4 menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dengan responden 146 pesantren perwakilan dari 3 regional (Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur).
Sementara sebanyak 31% pesantren saat ini masih belum memiliki surat kesehatan aman COVID-19. Artinya, kata Rizki bahwa 31% pesantren masih belum aman untuk melakukan kegiatan pendidikan pesantren. “Sedangkan 31% belum memiliki. Artinya masih ada 31% itu belum belum aman untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan pesantrennya,” jelasnya.
Rizki berharap agar 100% atau seluruh pesantren di Tanah Air sudah memiliki surat kesehatan aman dari COVID-19 sehingga bisa kembali melakukan kegiatan pendidikan aman dari COVID-19.
“Jadi sekali lagi ini angka yang cukup besar karena kita harapkan 100% pesantren itu sudah memiliki surat kesehatan aman dari COVID-19 yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas atau Satgas yang bersangkutan,” tegas Rizki.
Sehingga, kata Rizki tidak muncul klaster pesantren. “Namun demikian melihat perkembangan yang terjadi maka klaster-klaster baru bermunculan termasuk di beberapa pesantren. Nah inilah yang harus diwaspadai supaya upaya-upaya yang kita lakukan upaya 3M memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.” (Baca juga: Sistersel Buka Kesempatan Anda Memulai Bisnis Online di Tengah COVID-19)
“Ada dua hal lagi yang menurut Pak Doni Monardo (Ketua Satgas Penanganan COVID-19), kita menganut 5 sempurna kalau 3 itu sudah baik, tapi kita sempurnakan dengan dua hal yang lain yaitu tentang pengaturan waktu belajar, waktu bekerja, waktu olahraga, maupun pengendalian stres. Dan yang kelima adalah bagaimana kita makanan gizi yang seimbang, protein, lemak, karbohidrat sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh kita. Ini akan menjadi penting oleh karena kita menghadapi situasi di mana draft of choice belum ada, kemudian vaksin belum ditemukan begitu, sehingga imunitas kita menjadi penting,” tambah Rizki.
(kri)