Hanafi Rais Mungkin Akan Jadi Ketum Partai Baru yang Didirikan Amien Rais
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengunduran diri Ahmad Hanafi Rais dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) disinyalir masih berhubungan dengan kekisruhan Kongres V PAN di Kota Kendari, Sultra, Februari lalu. Ada masalah yang tidak bisa diselesaikan di internal.
Pengamat politik Ubedilah Badrun mengatakan, pengunduran diri Hanafi Rais itu menandakan dua hal penting. Pertama, rencana kubu Amien Rais menggugat hasil kongres PAN ke pengadilan merupakan upaya serius.
Hanafi merupakan putra dari Amien Rais, sang pendiri PAN. Hanafi bukan hanya mundur dari Senayan, tapi keanggotaan PAN. Juga jabatan strategis, ketua fraksi PAN di DPR.
"Itu menunjukkan problem serius di tubuh PAN. Kedua, Hanafi Rais tidak menemukan chemistry di dalam PAN karena kepengurusan baru dan internal PAN tidak kondusif untuk mewadahi ide-idenya," kata Ubedilah saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/5/2020).
Dia menilai ada kemungkinan Hanafi disiapkan untuk menjadi elite atau ketua umum PAN. Syaratnya, gugatan atas hasil kongres itu dilaksanakan dan dimenangkan.
Selain itu, Hanafi mungkin akan menjadi ketua umum partai baru yang dibuat Amien Rais. Setelah kongres PAN, loyalis Amien Rais getol menyuarakan pembentukan PAN Reformasi. (Baca Juga: PAN Reformasi Didirikan, Petaka bagi Zulkifli Hasan).
Ubedilah menuturkan pengunduran ini akan mempengaruhi gerbong Amien Rais yang dikenal kritis. "Mungkin pengaruhnya cukup besar untuk membuat gerbong Amien Rais menarik diri dari PAN dan keanggotaan DPR. Ini situasi yang mungkin dilakukan Amien Rais melalui anaknya," ujar dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
Bara sebelum dan setelah Kongres membuat faksi-faksi dalam PAN begitu mencolok menampakkan diri. Zulkifli Hasan sebagai pemenang bukannya tak berusaha untuk meredam konflik di internal. Hanafi diberikan jabatan sebagai wakil ketua umum PAN. ( ).
"Jadi tidak cukup diberikan jabatan. Tidak cukup mengobati kesalahan fatal dari Kongres PAN yang kemarin. Mungkin menyangkut nilai-nilai yang substantif," ujarnya. (Baca Juga: Lantik Dirjen Imigrasi Baru, Yasonna Minta Kejadian Harun Masiku Tak Terulang).
Pengamat politik Ubedilah Badrun mengatakan, pengunduran diri Hanafi Rais itu menandakan dua hal penting. Pertama, rencana kubu Amien Rais menggugat hasil kongres PAN ke pengadilan merupakan upaya serius.
Hanafi merupakan putra dari Amien Rais, sang pendiri PAN. Hanafi bukan hanya mundur dari Senayan, tapi keanggotaan PAN. Juga jabatan strategis, ketua fraksi PAN di DPR.
"Itu menunjukkan problem serius di tubuh PAN. Kedua, Hanafi Rais tidak menemukan chemistry di dalam PAN karena kepengurusan baru dan internal PAN tidak kondusif untuk mewadahi ide-idenya," kata Ubedilah saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/5/2020).
Dia menilai ada kemungkinan Hanafi disiapkan untuk menjadi elite atau ketua umum PAN. Syaratnya, gugatan atas hasil kongres itu dilaksanakan dan dimenangkan.
Selain itu, Hanafi mungkin akan menjadi ketua umum partai baru yang dibuat Amien Rais. Setelah kongres PAN, loyalis Amien Rais getol menyuarakan pembentukan PAN Reformasi. (Baca Juga: PAN Reformasi Didirikan, Petaka bagi Zulkifli Hasan).
Ubedilah menuturkan pengunduran ini akan mempengaruhi gerbong Amien Rais yang dikenal kritis. "Mungkin pengaruhnya cukup besar untuk membuat gerbong Amien Rais menarik diri dari PAN dan keanggotaan DPR. Ini situasi yang mungkin dilakukan Amien Rais melalui anaknya," ujar dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
Bara sebelum dan setelah Kongres membuat faksi-faksi dalam PAN begitu mencolok menampakkan diri. Zulkifli Hasan sebagai pemenang bukannya tak berusaha untuk meredam konflik di internal. Hanafi diberikan jabatan sebagai wakil ketua umum PAN. ( ).
"Jadi tidak cukup diberikan jabatan. Tidak cukup mengobati kesalahan fatal dari Kongres PAN yang kemarin. Mungkin menyangkut nilai-nilai yang substantif," ujarnya. (Baca Juga: Lantik Dirjen Imigrasi Baru, Yasonna Minta Kejadian Harun Masiku Tak Terulang).
(zik)