Tiga Poin Penting dalam Ciptakan Generasi Lebih Baik

Senin, 21 September 2020 - 15:48 WIB
loading...
A A A
Menurut Hasto Wardoyo, mencegah stunting dimulai dari hulu dengan memberi konseling pra nikah, mencegah terjadinya stunting dan memberi pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Program perencanaan kehamilan untuk menjaga jarak kehamilan yang juga menentukan kualitas anak, dan perencanaan pranikah.

Perencanaan pra nikah perlu ada edukasi tentang kesehatan reproduksi yang baik dan mempersiapkan kehamilan yang sehat. Pendekatan tersebut perlu dilakukan sejak dini, termasuk persiapan psikologi dan ekonomi.

Pemberian ASI selama enam bulan pertama adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Ketika gizi anak dapat dipenuhi, maka pertumbuhannya akan optimal. Ketika pertumbuhannya optimal, maka kita akan mempunyai generasi yang sehat, cerdas, dan produktif yang akan membawa Indonesia menjadi negara maju di masa yang akan datang, disampaikan Wakil Presiden KH Maruf Amin pada saat webinar Pekan ASI Sedunia (12/8/2020).

Lebih dari setengah anak-anak di Indonesia tidak memperoleh haknya untuk mendapatkan ASI eksklusif. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk terus mendorong dan mendukung ibu-ibu dapat memberikan ASI selama enam bulan pertama dan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.

Agar kesadaran menyusui meningkat, Wapres berharap seluruh jajaran terkait untuk memberikan dukungan kepada para ibu dan keluarganya dalam membangun kepercayaan diri tentang proses menyusui, memberikan konseling tentang mengatasi tantangan dalam menyusui dan menciptakan lingkungan yang ramah untuk seorang ibu menyusui anaknya. Pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, konselor menyusui yang terampil juga harus dapat memastikan agar akses ke layanan konseling menyusui tidak terganggu pelayanannya.

Setiap tahun hampir sebanyak dua juta pasangan menikah dan 80 persennya hamil ditahun pertama yaitu sekitar 1,6 juta ibu hamil. Pasangan usia subur (PUS) merupakan pasangan yang belum paham bagaimana cara menyusui yang benar. Kelompok inilah merupakan target sasaran yang tepat untuk menurunkan angka stunting, menurut Hasto.

Dukungan terhadap ibu menyusui sangat di butuhkan saat ini, data Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebut capaian inisiasi menyusui dini sebesar 58,2%. Sementara itu, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, diketahui bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif baru mencapai 52%.

Hasto menyebut terdapat tiga hal yang penting sebagai bentuk dukungan dari lingkungan sekitar terkait ibu menyusui. Yang pertama adalah breast feeding untuk ASI, kemudian spacing (jarak antara melahirkan yang sekarang dengan yang akan datang) dan terakhir stunting. Selain itu ada hal yang penting untuk di ketahui para orang tua bahwa autism sangat erat hubungannya dengan pemberian ASI dan erat hubungannya dengan jarak kehamilan.

Ketika jarak antara yang pertama dengan yg selanjutnya lebih 3 tahun tidak terjadi under nutrition atau stunting. ASI ekslusif membuat hampir dua kali lipat tidak stunting. Pemberian ASI membuat ibu menjadi tidak subur (metode LEM).

Kondisi ini memecut BKKBN untuk menangkap peluang dengan melaunching laman Siap Nikah di tahun 2020 dan mempersiapkan program Siap Nikah Paham Stunting di tahun 2021. Harapannya ini bisa menjadi program yang tepat dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1508 seconds (0.1#10.140)