Paket Isolasi Mandiri Covid-19, Bisnis Legit Berisiko Tinggi
loading...
A
A
A
RS Pelni akan menjemput setiap pasien positif Covid-19. Pelni sudah bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas di wilayah DKI Jakarta. Namun, semua dikembalikan lagi pasien apakah mau dijemput atau datang sendiri. Jika datang sendiri, Pelni mengingatkan transportasi menuju safehouse harus dilakukan sesuai prosedur agar tidak menularkan ke orang lain.
Didid menjelaskan mekanisme penanganan selama di safe house akan disesuaikan dengan hasil screening dan wawancara awal. “Dengan adanya screening bisa diketahui pasien mana yang membutuhkan kunjungan tiap hari. Mana pasien yang memerlukan perhatian khusus. Artinya, yang memerlukan kunjungan setiap hari,” paparnya.
Secara umum, tidak semua pasien dikunjungi setiap hari karena mayoritas tanpa gejala. Namun, tenaga medis tetap siaga sewaktu-waktu untuk menghadapi situasi darurat dan melakukan evakuasi. Dokter dan perawat pasti akan mendatangi pasien pada hari pertama. Ini untuk menentukan skema terapi selama isolasi.
Kunjungan kedua dilakukan pada hari keenam. Ini sekaligus melakukan tes swab ulang. Hasilnya akan keluar pada hari berikutnya. Jika negatif, boleh pulang dengan catatan harus isolasi selama tujuh hari di rumah. Jika hasilnya positif, tetap menjalani isolasi. “Kunjungan berikutnya kami lakukan tujuh hari sekali untuk dipantau kondisi kesehatan dan swab ulang,” katanya.
(Baca: Tarif Swab Test Semua Rumah Sakit Akan Distandardisasi)
Covid-19 merupakan penyakit yang sulit ditebak. Ada yang datang tanpa gejala, tiba-tiba beberapa hari kemudian bergejala. Selama membuka program ini, menurut Didid, hanya tiga pasien yang dievakuasi ke RS Pelni karena ada perubahan kondisi, seperti demam, asma, dan mengalami stress atau panik.
Didid mengklaim pihaknya tidak mempunyai dan menjual paket isolasi mandiri. Alasannya, susah untuk menentukan biaya karena kondisi pasien berbeda-beda, misal memiliki penyakit batuk, diare, hipertensi. Atau untuk lansia, RS Pelni akan melakukan pemeriksaan darah dan detak jantung terlebih dahulu.
“Kami tidak melakukan paket. Yang kami buat rate akomodasi. Rate kamar sudah ada standarnya, tetapi kalau layanan kesehatan agak susah kami paketkan. Range-nya untuk 10 hari sekitar Rp10-15 juta. Itu semua, termasuk swab ulang dua kali, ada vitamin dan obat,” pungkasnya.
.
Didid menjelaskan mekanisme penanganan selama di safe house akan disesuaikan dengan hasil screening dan wawancara awal. “Dengan adanya screening bisa diketahui pasien mana yang membutuhkan kunjungan tiap hari. Mana pasien yang memerlukan perhatian khusus. Artinya, yang memerlukan kunjungan setiap hari,” paparnya.
Secara umum, tidak semua pasien dikunjungi setiap hari karena mayoritas tanpa gejala. Namun, tenaga medis tetap siaga sewaktu-waktu untuk menghadapi situasi darurat dan melakukan evakuasi. Dokter dan perawat pasti akan mendatangi pasien pada hari pertama. Ini untuk menentukan skema terapi selama isolasi.
Kunjungan kedua dilakukan pada hari keenam. Ini sekaligus melakukan tes swab ulang. Hasilnya akan keluar pada hari berikutnya. Jika negatif, boleh pulang dengan catatan harus isolasi selama tujuh hari di rumah. Jika hasilnya positif, tetap menjalani isolasi. “Kunjungan berikutnya kami lakukan tujuh hari sekali untuk dipantau kondisi kesehatan dan swab ulang,” katanya.
(Baca: Tarif Swab Test Semua Rumah Sakit Akan Distandardisasi)
Covid-19 merupakan penyakit yang sulit ditebak. Ada yang datang tanpa gejala, tiba-tiba beberapa hari kemudian bergejala. Selama membuka program ini, menurut Didid, hanya tiga pasien yang dievakuasi ke RS Pelni karena ada perubahan kondisi, seperti demam, asma, dan mengalami stress atau panik.
Didid mengklaim pihaknya tidak mempunyai dan menjual paket isolasi mandiri. Alasannya, susah untuk menentukan biaya karena kondisi pasien berbeda-beda, misal memiliki penyakit batuk, diare, hipertensi. Atau untuk lansia, RS Pelni akan melakukan pemeriksaan darah dan detak jantung terlebih dahulu.
“Kami tidak melakukan paket. Yang kami buat rate akomodasi. Rate kamar sudah ada standarnya, tetapi kalau layanan kesehatan agak susah kami paketkan. Range-nya untuk 10 hari sekitar Rp10-15 juta. Itu semua, termasuk swab ulang dua kali, ada vitamin dan obat,” pungkasnya.
.
(muh)