Polisi Diminta Tak Tutup-tutupi Dalang Penusukan Syeikh Ali Jaber

Selasa, 15 September 2020 - 10:05 WIB
loading...
Polisi Diminta Tak Tutup-tutupi...
Polisi Diminta Tak Tutup-tutupi Dalang Penusukan Syeikh Ali Jaber
A A A
JAKARTA - Ketua Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Razikin meminta kepolisian serius memproses kasus penusukan terhadap pendakwah dan ulama asal Arab Saudi, Syeikh Ali Jaber . Polisi pun diminta tidak menutup-nutupi jika memang ada indikasi keterlibatan pihak-pihak lain yang berperan sebagai dalang.

"Jika dalam proses itu ada indikasi keterlibatan pihak-pihak lain yang berperan sebagai dalang, wajib diungkap, tidak boleh ditutup-tutupi. Polri tidak boleh bekerja di bawah tekanan dari siapapun dan kelompok manapun," ujar Razikin kepada SINDOnews, Selasa (15/9/2020). (Baca juga: Beber Tuntas Insiden Penusukan Syekh Ali Jaber)

Dia mengatakan, peristiwa penusukan di lapangan Masjid Falahuddin di Jalan Tamin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu 13 September 2020 mendapat perhatian yang super serius dari berbagai kalangan. "Karena itu tidak ada jalan lain bagi pihak kepolisian untuk tidak memprosesnya secara serius," ujarnya.

Dia mengatakan, berbagai rumor yang berkembang terkait dengan motif dan pelaku perlu dijawab secara terang benderang. "Mengingat kejadian yang sama beberapa waktu yang lalu, ada sesuatu yang disembunyikan oleh pihak kepolisian," katanya. (Baca juga: Pasca Penusukan di Lampung, Mahfud MD Jenguk Syekh Ali Jaber)

Dia melanjutkan, selama ini juga masyarakat menilai perangkat hukum belum mencerminkan keadilan sosial, lembaga peradilan yang belum independen dan parsial. "Penegakan hukum yang inkonsisten dan diskriminatif, perlindungan hukum pada masyarakat yang belum mencapai titik memuaskan," tandasnya. (Baca juga: Din Syamsuddin Desak Polri Seret Penusuk Syekh Ali Jaber ke Pengadilan)

Menurut dia, penilaian dan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum harus menjadi perhatian khusus bagi aparat penegak hukum, khususnya polisi sebagai pihak pertama yang berhadapan langsung dengan masyarakat. "Ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum pun bukan tanpa dasar, melainkan karena melihat kondisi sosial yang ada dan mengaitkannya dengan hukum sebagai alat kontrol sosial yang berlaku," ungkapnya.

Dia menambahkan, kasus penusukan terhadap Syeikh Ali Jaber itu adalah satu dari banyak kasus yang menimpa masyarakat. Hanya saja, Syeikh Ali Jaber adalah ulama besar, tentu mendapat perhatian publik.

"Tuntutan masyarakat sangat jelas, proses pelaku secara imparsial, dan kita sangat bersyukur masyarakat kita masih percaya pada hukum. Meski ulama besar yang menjadi korban, tidak terjadi chaotic di tengah-tengah masyarakat, sungguh masyarakat kita sangat beradab," ujarnya.

Sekadar diketahui, Polisi sudah menetapkan pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, Alpian Adrian (24) sebagai tersangka kasus penganiayaan berat. Adapun Syekh Ali Jaber mengalami luka tusuk di lengan kanan.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)