Tanpa Protokol COVID-19 yang Tegas, Perludem Khawatir Pilkada 2020 Jatuh Banyak Korban

Selasa, 08 September 2020 - 11:11 WIB
loading...
Tanpa Protokol COVID-19...
Peneliti Perludem, Nurul Amali Salabi mengatakan pihaknya sejak awal Pilkada Serentak 2020 menjadi kluster penularan COVID-19. Bukan tidak mungkin akan terulang jatuh banyak korban seperti Pemilu 2019. Foto/SINDOnews/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem ) menilai pernyataan Ketua Komnas HAM, Taufan Damanik yang khawatir korban akibat pandemi COVID-19 dari sisi penyelenggara pemilu akan banyak dan dikhawatirkan jumlahnya seperti pada saat Pemilu 2019 bentuk peringatan dari lembaga pemerintahan yang juga dilakukan oleh lembaga masyarakat sipil lainnya.

Peneliti Perludem, Nurul Amali Salabi mengatakan jika Pemilu 2019, korban dari unsur penyelenggara karena beban manajemen pemilu yang sangat berat sebagai konsekuensi sistem pemilu serentak lima kotak, dengan sistem proporsional daftar terbuka di tiga pemilihan legislatif tingkat kabupate/kota, provinsi, dan nasional. (Baca juga: Pilkada di Tengah Pandemi Berpotensi Jerumuskan Rakyat Jadi Korban COVID-19)

"Nah, di Pilkada 2020 ini, memang dikhawatirkan sejak awal pilkada menjadi kluster penularan COVID-19," ujar Nurul saat dihubungi SINDOnews , Selasa (8/9/2020).

Nurul melanjutkan sejak lembaganya telah menyuarakan agar pilkada ditunda pertimbangannya karena perilaku masyarakat yang cenderung abai dan tidak disiplin pada protokol COVID-19. Sehingga saat ini terbukti.

Menurutnya, berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu ada 200 lebih daerah yang tidak mematuhi protokol COVID-19 saat pendaftaran bakal pasangan calon. Apalagi, ada calon yang ternyata positif COVID-19, mendatangi Kantor KPU Binjai.

"Pemerintah melihat kasus negara lain sebagai contoh bahwa pemilu bisa dilakukan di masa pandemi. Betul memang bisa, tapi keputusan itu diterapkan karena dua hal: pelaksanaan protokol COVID-19 yang ketat dan masyarakat yang disiplin mematuhi protokol COVID-19," jelasnya.

Dia menegaskan jika dua hal ini tidak dilakukan, maka pilkada kali ini akan menjadi kluster penyebaran COVID-19. Sebab, pilkada memang kegiatan yang melibatkan banyak orang. (Baca juga: Bikin Rusuh di Pilkada Jateng, Siap-siap Hadapi Pasukan Brimob)

"Nah, ketika kegiatan yang umumnya melibatkan banyak orang dan interaksi itu tidak diterapkan protokol COVID-19 secara tegas, bukan tidak mungkin penyelenggara pemilu di daerah, paslon, tim kampanye, dan juga pemilih, terpapar COVID-19," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Website Perludem Diretas...
Website Perludem Diretas Jadi Situs Judi Online
DPR Jangan Hambat Parpol...
DPR Jangan Hambat Parpol Nonparlemen Jadi Peserta Pemilu
Soroti Biaya Tinggi...
Soroti Biaya Tinggi Pilkada, Bahlil: Kalau Dipertahankan, Mau Jadi Apa Demokrasi Kita?
Rekonsiliasi Jadi Tantangan...
Rekonsiliasi Jadi Tantangan Usai Pilkada Serentak 2024
Bawaslu Catat 433 Laporan...
Bawaslu Catat 433 Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2024
Masa Tenang Pilkada...
Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ini, Pencoblosan 27 November
Resmi, 27 November 2024...
Resmi, 27 November 2024 Hari Libur Nasional
Pemerintah Akan Tetapkan...
Pemerintah Akan Tetapkan 27 November Hari Libur Nasional
Didukung Ribuan Mahasiswa,...
Didukung Ribuan Mahasiswa, Ahmad Ali Satu-satunya Aktivis Mahasiswa Palu yang Menasional
Rekomendasi
Polisi Tetapkan 6 Tersangka...
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Kerusuhan May Day Semarang, dari Kelompok Anarko
Bukan Sekadar Sekolah...
Bukan Sekadar Sekolah Bola: Youth Eagles Soccer School Tanamkan Karakter Juara Sejak Dini
Petani Pandai Sikek...
Petani Pandai Sikek Tanah Datar Rasakan Manfaat Bantuan MNC Peduli
Berita Terkini
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
45 menit yang lalu
Menko Yusril: Aset Hasil...
Menko Yusril: Aset Hasil Korupsi Harus Dirampas
1 jam yang lalu
Revisi Mutasi TNI, Kapuspen...
Revisi Mutasi TNI, Kapuspen Tegaskan Tak Terkait Sikap Try Sutrisno
2 jam yang lalu
Mutasi Letjen TNI Kunto...
Mutasi Letjen TNI Kunto Arief Diduga Terkait Sikap Try Sutrisno yang Mendukung Pemakzulan Wapres
3 jam yang lalu
Politikus Gerindra Sebut...
Politikus Gerindra Sebut Prabowo Sudah Mundur dari Ormas GRIB sejak Lama
4 jam yang lalu
Kebijakan Bahlil Soal...
Kebijakan Bahlil Soal Sumur Minyak Ilegal Dorong Kepastian Hukum dan Keterlibatan UMKM
4 jam yang lalu
Infografis
5 Fakta Vaksin Covid-19...
5 Fakta Vaksin Covid-19 IndoVac yang Diluncurkan Presiden Jokowi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved