Saatnya Bekerja

Senin, 24 Maret 2025 - 10:34 WIB
loading...
Saatnya Bekerja
Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI. Foto/SINDOnews
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI

PEREKONOMIAN Indonesia dilanda tekanan besar akibat berbagai indikator makroekonomi yang menunjukkan tren negatif secara bersamaan. Penurunan daya beli masyarakat, deflasi, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), penurunan penerimaan pajak, dan melemahnya nilai tukar Rupiah menjadi tantangan serius bagi stabilitas ekonomi nasional.

Faktor-faktor ini saling berkaitan dan memperburuk kondisi ekonomi, yang berisiko menekan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang. Deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,48% secara bulanan dan 0,09% secara tahunan – pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir – yang disebabkan oleh penurunan harga pangan dan transportasi.

Deflasi ini mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat, yang diperkuat oleh penurunan penjualan sepeda motor dan mobil baru masing-masing sebesar 5,98% dan 11,3% pada Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut menandakan rendahnya konsumsi domestik, yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, IHSG juga mengalami koreksi tajam, turun hingga 7% ke level 6.084 pada pertengahan Maret 2025, mencatat kejatuhan terdalam sejak pandemi pada 2020. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi domestik, terutama terkait defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melebar dan penurunan penerimaan pajak yang signifikan.

Penerimaan pajak mengalami penurunan signifikan akibat melemahnya aktivitas ekonomi. Kementerian Keuangan melaporkan bahwa penerimaan pajak hingga Februari 2025 turun 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini semakin diperparah oleh pelemahan Rupiah yang mencapai Rp16.420 per dolar AS, yang meningkatkan biaya impor dan berpotensi memperlambat investasi. Melemahnya mata uang domestik juga memperbesar tekanan terhadap inflasi impor dan mengurangi daya beli masyarakat.

Ironisnya, kekhawatiran terhadap kondisi yang terjadi kini kian diperkuat dengan fakta yang menunjukkan bahwa seluruh indikator tersebut mengalami tekanan dalam periode yang hampir bersamaan, memberikan efek domino yang membuat perekonomian semakin rentan. Saat daya beli melemah, konsumsi rumah tangga menurun, yang kemudian berdampak pada penurunan produksi industri.

Hal ini berkontribusi terhadap penurunan penerimaan pajak, yang pada akhirnya mempersempit ruang fiskal pemerintah untuk memberikan stimulus ekonomi. Di saat yang sama, pelemahan IHSG dan Rupiah mencerminkan menurunnya kepercayaan pasar terhadap ketahanan ekonomi nasional.

Tatkala menghadapi kondisi saat ini, pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif yang lebih luas. Pasalnya, jika tidak ada langkah yang tepat dalam waktu dekat, Indonesia berisiko menghadapi perlambatan ekonomi yang lebih dalam, yang dapat berdampak pada meningkatnya pengangguran dan ketidakpastian di berbagai sektor ekonomi.

Tantangan dalam Optimisme Pemerintah

Di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memiliki optimisme terhadap prospek ekonomi nasional melalui program-program strategis pemerintah. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dinilai memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Misbakhun Tegaskan Program...
Misbakhun Tegaskan Program MBG Tak Akan Ganggu Ekonomi
Kesigapan Wakil Ketua...
Kesigapan Wakil Ketua DPR Dasco Selamatkan IHSG yang Sempat Anjlok
Dari Deflasi menuju...
Dari Deflasi menuju Resesi: Lampu Kuning Ekonomi Indonesia
Integritas
Integritas
Inflasi Rendah, Target...
Inflasi Rendah, Target Pertumbuhan, Peran Pemda
Remang-remang Danantara
Remang-remang Danantara
Menavigasi Deflasi di...
Menavigasi Deflasi di Tengah Efisiensi Anggaran
Masalah Krusial Unsur...
Masalah Krusial Unsur Kerugian Keuangan Negara dan Perekonomian Negara dalam UU Tipikor
Selamat Datang Tahun...
Selamat Datang Tahun Transformasi
Rekomendasi
10 Provinsi Gelar Pemutihan...
10 Provinsi Gelar Pemutihan pajak Kendaraan pada Tahun 2025
Teknologi AION Y Plus,...
Teknologi AION Y Plus, Mudik Pakai Mobil Listrik Tidak Takut Kehabisan Daya
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia...
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Rute Jawa Timur
Berita Terkini
833.000 Orang Tinggalkan...
833.000 Orang Tinggalkan Pulau Jawa Menuju Sumatera selama Mudik Lebaran 2025
8 menit yang lalu
Kabar Duka, Ketua DPP...
Kabar Duka, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono Meninggal Dunia
34 menit yang lalu
Kemenko Polkam Pastikan...
Kemenko Polkam Pastikan Keamanan Destinasi Wisata Ancol saat Libur Lebaran
38 menit yang lalu
Prabowo Salat Id di...
Prabowo Salat Id di Masjid Istiqlal, Kendaraan Rantis hingga Paspampres Disiagakan
2 jam yang lalu
Jelang Lebaran, Serambi...
Jelang Lebaran, Serambi My Pertamina Bagi-bagi THR untuk Anak-anak
2 jam yang lalu
H-1 Lebaran, Arus Lalin...
H-1 Lebaran, Arus Lalin di Tol Cipali dan Pantura Cirebon Ramai Lancar
4 jam yang lalu
Infografis
Prabowo: Yang Tidak...
Prabowo: Yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat, Saya akan Singkirkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved