Ganjil-Genap Sebabkan Angka Positif Covid-19 Melonjak Tajam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan bahwa ada beberapa klaster persebaran Covid-19 yang kini berkembang di masyarakat. Selain klaster perkantoran, ada juga klaster transportasi umum. Angka positif Covid-19 ikut meningkat semenjak pemberlakuan ganjil genap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta .
“Klaster-klaster yang berkembang di masyarakat yakni klaster perkantoran dan juga klaster transportasi umum,” kata Doni dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Pecah Rekor, Ada 3.622 Kasus Baru Positif Covid-19)
Doni menjelaskan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta terkait dengan kebijakan ganjil-genap ini. Bahkan, dalam rapat melalui video conference bersama lintas kementerian/lembaga (K/L) juga melihat bahwa ada peningkatan penggunaan transportasi umum seperti kereta api dan Transjakarta. (Baca juga: Angka Kesembuhan Penderita Covid-19 Turun Jadi 71,7%)
“Setelah kebijakan ganjil-genap DKI, ada peningkatan penumpang transportasi kereta api 3,5% dari 400.000 penumpang per hari. 3,5% kelihatannya sedikit, tapi karena penumpang kereta api besar jadi meningkatkan kepadatan di gerbong. Begitu juga Transjakarta terjadi peningkatan 6% sampai 12%,” terangnya. (Baca juga: DKI Jakarta Tertinggi, Berikut Sebaran Kasus Covid-19 di 34 Provinsi)
Karena itu, dia menegaskan, pihaknya meminta agar Pemprov DKI mengevaluasi kembali kebijakan ganjil-genap tersebut agar kerumunan-kerumunan ini tidak terjadi. “Ini yang menjadi permintaan kami ke pemda DKI untuk melakukan evaluasi, upaya mengurangi kerumunan bisa terlaksana,” ujar Doni.
Selain itu, sambung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, pihaknya juga berupaya mengumpulkan data dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet. Ada 944 pasien yang dirawat di sana dan mereka yang terpapar Covid-19, 62%-nya merupakan pengguna jasa transportasi umum.
“Dan kami sudah mengingatkan kepada Kemenpan-RB dan Kementerian BUMN untuk membatasi bahkan harus mencegah karyawannya yang menggunakan transportasi publik,” ujarnya.
Anggota Komisi VIII DPR M Ali Ridha juga melihat bahwa kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta ini meningkatkan pengguna transportasi umum. Bahkan, dia melihat sendiri bahwa transportasi umum seperti mengabaikan adanya pandemi Covid-19. “Saya coba naikin transportasi umum, seperti normal kembali. Seperti tidak ada Covid,” ungkap politikus Partai Golkar itu.
“Klaster-klaster yang berkembang di masyarakat yakni klaster perkantoran dan juga klaster transportasi umum,” kata Doni dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Pecah Rekor, Ada 3.622 Kasus Baru Positif Covid-19)
Doni menjelaskan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta terkait dengan kebijakan ganjil-genap ini. Bahkan, dalam rapat melalui video conference bersama lintas kementerian/lembaga (K/L) juga melihat bahwa ada peningkatan penggunaan transportasi umum seperti kereta api dan Transjakarta. (Baca juga: Angka Kesembuhan Penderita Covid-19 Turun Jadi 71,7%)
“Setelah kebijakan ganjil-genap DKI, ada peningkatan penumpang transportasi kereta api 3,5% dari 400.000 penumpang per hari. 3,5% kelihatannya sedikit, tapi karena penumpang kereta api besar jadi meningkatkan kepadatan di gerbong. Begitu juga Transjakarta terjadi peningkatan 6% sampai 12%,” terangnya. (Baca juga: DKI Jakarta Tertinggi, Berikut Sebaran Kasus Covid-19 di 34 Provinsi)
Karena itu, dia menegaskan, pihaknya meminta agar Pemprov DKI mengevaluasi kembali kebijakan ganjil-genap tersebut agar kerumunan-kerumunan ini tidak terjadi. “Ini yang menjadi permintaan kami ke pemda DKI untuk melakukan evaluasi, upaya mengurangi kerumunan bisa terlaksana,” ujar Doni.
Selain itu, sambung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, pihaknya juga berupaya mengumpulkan data dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet. Ada 944 pasien yang dirawat di sana dan mereka yang terpapar Covid-19, 62%-nya merupakan pengguna jasa transportasi umum.
“Dan kami sudah mengingatkan kepada Kemenpan-RB dan Kementerian BUMN untuk membatasi bahkan harus mencegah karyawannya yang menggunakan transportasi publik,” ujarnya.
Anggota Komisi VIII DPR M Ali Ridha juga melihat bahwa kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta ini meningkatkan pengguna transportasi umum. Bahkan, dia melihat sendiri bahwa transportasi umum seperti mengabaikan adanya pandemi Covid-19. “Saya coba naikin transportasi umum, seperti normal kembali. Seperti tidak ada Covid,” ungkap politikus Partai Golkar itu.
(nbs)