Sindiran Mega Soal Jangan Paksa Anak Jadi Pemimpin untuk Jokowi dan SBY
A
A
A
JAKARTA - Sindiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang meminta kadernya tidak memaksakan anak masing-masing atau keluarga masuk dunia politik menimbulkan spekulasi. (Baca juga: Merasa Kesal, Megawati: Anak Tak Mampu Jadi Pemimpin Jangan Dipaksa-paksa)
Menurut Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam, sindiran Megawati Soekarnoputri itu ditujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Baca juga: Syarif Hasan Akui AHY-Ibas Dipersiapkan untuk Pilpres 2024)
Sebab, Anak Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Bobby maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Adapun Gibran maju Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, sedangkan Bobby maju Pilwalkot Medan.
"Sindiran ini juga kemungkinan juga menyasar ke Presiden Jokowi karena anak dan menantunya maju dalam Pilkada," ujar Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (19/2/2020) malam.
Padahal, kata dia, banyak kader PDIP lainnya yang telah membesarkan partai dan memiliki rekam jejak. "Ungkapan Megawati soal anak tak mampu jadi pemimpin jangan dipaksa-paksa sejatinya menyindir banyak elite politik kita yang gemar membangun dinasti politik," katanya.
Di samping itu, menurut dia, sindiran Megawati itu juga bisa menyasar ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hendak maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. "Kita tahu perseteruan Mega vs SBY hingga kini belum cair, sehingga secara diam-diam selalu saling mendelegetimasi secara politik," ucapnya.
Menurut Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam, sindiran Megawati Soekarnoputri itu ditujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Baca juga: Syarif Hasan Akui AHY-Ibas Dipersiapkan untuk Pilpres 2024)
Sebab, Anak Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Bobby maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Adapun Gibran maju Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, sedangkan Bobby maju Pilwalkot Medan.
"Sindiran ini juga kemungkinan juga menyasar ke Presiden Jokowi karena anak dan menantunya maju dalam Pilkada," ujar Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (19/2/2020) malam.
Padahal, kata dia, banyak kader PDIP lainnya yang telah membesarkan partai dan memiliki rekam jejak. "Ungkapan Megawati soal anak tak mampu jadi pemimpin jangan dipaksa-paksa sejatinya menyindir banyak elite politik kita yang gemar membangun dinasti politik," katanya.
Di samping itu, menurut dia, sindiran Megawati itu juga bisa menyasar ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hendak maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. "Kita tahu perseteruan Mega vs SBY hingga kini belum cair, sehingga secara diam-diam selalu saling mendelegetimasi secara politik," ucapnya.
(cip)