Kasus Covid-19 Meningkat, Bisa Terjadi Chaos karena Faskes dan Dokter Tidak Memadai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia belum mereda. Jumlah kasus positif dalam seminggu terakhir menunjukkan peningkatan signifikan.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (2/9/2020), jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.075 orang, 1.914 sembuh, dan 111 orang meninggal dunia. Pakar kesehatan masyarakat Hasbullah Thabrany mengkhawatirkan jumlah kasus positif setiap harinya bisa mencapai 5.000 orang dalam waktu dekat.
"Bisa terjadi chaos karena fasilitas kesehatan dan dokter tidak memadai. Ini saya minta tolong semua masyarakat agar tidak egois, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker setiap bertemu orang lain," katanya saat dihubungi SINDOnews.
( ).
Dia menilai belakangan masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan Covid-19. Masalahnya, mereka sudah beraktivitas seperti biasa sehingga rentan tertular saat berinteraksi dengan orang lain. Perlu dipahami, virus Sars Cov-II ini menular dari orang ke orang.
"Berdasarkan observasi saya bukan penelitian, masyarakat cenderung kurang percaya atau peduli dengan Covid-19. Ini bisa dibuktikan dengan liburan kemarin (panjang), sudah cuek," tuturnya.
(
).
Dengan meningkatnya jumlah kasus positif, muncul desakan untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat seperti pada awal Covid-19 merebak. Hasbullah pesimis dengan penerapan PSBB karena masyarakatnya sudah enggak peduli.
Dia lebih mendorong dilakukan pembatasan, seperti jam malam di Kota Bogor dan Depok. Pada malam hari, orang-orang cenderung untuk melakukan kumpul-kumpul. Padahal itu bisa menjadi titik penularan.
"Jam malam dengan dilarang keluar rumah. Bagus model Kota Depok dan Bogor. Mesti dilakukan seperti itu untuk mengurangi penularan sampai vaksin diketemukan dan tersedia," pungkasnya.
Lihat Juga: Menerima 124 Penghargaan, dr. Ayu Widyaningrum Jadi Simbol Dedikasi di Bidang Estetika dan Sosial
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (2/9/2020), jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.075 orang, 1.914 sembuh, dan 111 orang meninggal dunia. Pakar kesehatan masyarakat Hasbullah Thabrany mengkhawatirkan jumlah kasus positif setiap harinya bisa mencapai 5.000 orang dalam waktu dekat.
"Bisa terjadi chaos karena fasilitas kesehatan dan dokter tidak memadai. Ini saya minta tolong semua masyarakat agar tidak egois, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker setiap bertemu orang lain," katanya saat dihubungi SINDOnews.
( ).
Dia menilai belakangan masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan Covid-19. Masalahnya, mereka sudah beraktivitas seperti biasa sehingga rentan tertular saat berinteraksi dengan orang lain. Perlu dipahami, virus Sars Cov-II ini menular dari orang ke orang.
"Berdasarkan observasi saya bukan penelitian, masyarakat cenderung kurang percaya atau peduli dengan Covid-19. Ini bisa dibuktikan dengan liburan kemarin (panjang), sudah cuek," tuturnya.
(
Baca Juga
Dengan meningkatnya jumlah kasus positif, muncul desakan untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat seperti pada awal Covid-19 merebak. Hasbullah pesimis dengan penerapan PSBB karena masyarakatnya sudah enggak peduli.
Dia lebih mendorong dilakukan pembatasan, seperti jam malam di Kota Bogor dan Depok. Pada malam hari, orang-orang cenderung untuk melakukan kumpul-kumpul. Padahal itu bisa menjadi titik penularan.
"Jam malam dengan dilarang keluar rumah. Bagus model Kota Depok dan Bogor. Mesti dilakukan seperti itu untuk mengurangi penularan sampai vaksin diketemukan dan tersedia," pungkasnya.
Lihat Juga: Menerima 124 Penghargaan, dr. Ayu Widyaningrum Jadi Simbol Dedikasi di Bidang Estetika dan Sosial
(zik)