Peran Yayasan PSF dalam Meningkatkan Kualitas Anak-anak Indonesia
loading...
A
A
A
"Seiring dengan peningkatan kualitas dari sekolah tersebut, diharapkan sekolah-sekolah di sekitarnya bisa terdampak. Sekolah tersebut bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah di sekitarnya," ucap Gusman.
Selain itu, Yayasan Putera Sampoerna juga menggelar sejumlah pelatih guru. Pembinaan yang dilakukan tim SDO meliputi pendekatan secara holistik, pengembangan kemampuan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts & Mathematics) dan Bahasa Inggris.
"Hal ini menjadi perhatian khusus untuk menjawab kebutuhan industri 4.0. Kemudian intervensi intensif, menitikberatkan pada pengembangan teknis pembelajaran yang visioner. Metode pembelajaran yang disempurnakan supaya siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan dan lebih kreatif melakukan pengembangannya," ungkapnya.
Kemudian kata dia, pengembangan profesionalitas tenaga pengajar. Hal ini didukung dengan dibentuknya Teacher Learning Centre (TLC) yang akan menjadi komunitas belajar berkelanjutan dan jaringan guru.
"Pengembangan terhadap manajemen sekolah, pengembangan kapasitas siswa sebagai peserta didik dan pemberdayaan komunitas sekolah," ujarnya.
Gusman mengungkapkan, sejak awal berdiri, sudah ada 65.000 beasiswa yang disalurkan bagi siswa prasejahtera mulai SD hingga Pasca Sarjana.
"Program Pusat Belajar Guru dan Program Sekolah Model yang dikembangkan Yayasan Putera Sampoerna juga sudah menjangkau guru dan kepala sekolah lebih dari 92 ribu, 155 ribu siswa, 855 sekolah umum, 40 madrasah yang tersebar di 57 daerah di 27 provinsi Indonesia," pungkasnya.
Untuk diketahui, tingkat pendidikan di Indonesia tercermin dalam pengukuran PISA (Programme for International Student Assessment) yang dilakukan oleh OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development).
Skor pengukuran PISA bagi Indonesia adalah:
- 371 untuk kemampuan membaca
- 379 untuk kemampuan matematika
- 396 untuk kemampuan science
Berdasarkan rata-rata skor tersebut, Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara yang diteliti. Posisi ini bahkan lebih rendah dari Singapura, Malaysia, dan Brunei. Sampel yang digunakan untuk pengukuran PISA adalah 12.098 siswa dari 399 sekolah yang tersebar di beberapa wilayah.
Selain itu, Yayasan Putera Sampoerna juga menggelar sejumlah pelatih guru. Pembinaan yang dilakukan tim SDO meliputi pendekatan secara holistik, pengembangan kemampuan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts & Mathematics) dan Bahasa Inggris.
"Hal ini menjadi perhatian khusus untuk menjawab kebutuhan industri 4.0. Kemudian intervensi intensif, menitikberatkan pada pengembangan teknis pembelajaran yang visioner. Metode pembelajaran yang disempurnakan supaya siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan dan lebih kreatif melakukan pengembangannya," ungkapnya.
Kemudian kata dia, pengembangan profesionalitas tenaga pengajar. Hal ini didukung dengan dibentuknya Teacher Learning Centre (TLC) yang akan menjadi komunitas belajar berkelanjutan dan jaringan guru.
"Pengembangan terhadap manajemen sekolah, pengembangan kapasitas siswa sebagai peserta didik dan pemberdayaan komunitas sekolah," ujarnya.
Gusman mengungkapkan, sejak awal berdiri, sudah ada 65.000 beasiswa yang disalurkan bagi siswa prasejahtera mulai SD hingga Pasca Sarjana.
"Program Pusat Belajar Guru dan Program Sekolah Model yang dikembangkan Yayasan Putera Sampoerna juga sudah menjangkau guru dan kepala sekolah lebih dari 92 ribu, 155 ribu siswa, 855 sekolah umum, 40 madrasah yang tersebar di 57 daerah di 27 provinsi Indonesia," pungkasnya.
Untuk diketahui, tingkat pendidikan di Indonesia tercermin dalam pengukuran PISA (Programme for International Student Assessment) yang dilakukan oleh OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development).
Skor pengukuran PISA bagi Indonesia adalah:
- 371 untuk kemampuan membaca
- 379 untuk kemampuan matematika
- 396 untuk kemampuan science
Berdasarkan rata-rata skor tersebut, Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara yang diteliti. Posisi ini bahkan lebih rendah dari Singapura, Malaysia, dan Brunei. Sampel yang digunakan untuk pengukuran PISA adalah 12.098 siswa dari 399 sekolah yang tersebar di beberapa wilayah.