Rapat Komisi VIII DPR-Kemenag, Dirjen Bimas Katolik Diisi Plt Muslim Disinggung

Senin, 10 Februari 2020 - 22:06 WIB
Rapat Komisi VIII DPR-Kemenag, Dirjen Bimas Katolik Diisi Plt Muslim Disinggung
Rapat Komisi VIII DPR-Kemenag, Dirjen Bimas Katolik Diisi Plt Muslim Disinggung
A A A
JAKARTA - Komisi VIII DPR telah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan para Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kementerian Agama (Kemenag) membahas target dan sarana pelaksanaan program kerja dan anggaran tahun 2020 serta masalah aktual lainnya. Dalam rapat itu, posisi pelaksana tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik yang dijabat oleh Sekretaris Kemenag Nur Kholis Setiawan disinggung beberapa anggota DPR.

Sebab, hal tersebut menjadi perhatian masyarakat karena Nur Kholis Setiawan beragama Islam. "Banyak teman-teman, terutama teman-teman saya di daerah yang menanyakan kebenaran berita yang cukup viral ini, bahwasannya Dirjen Bimas Katolik ini dijabat oleh seorang muslim," ujar Anggota Komisi VIII DPR Umar Bashor di ruang rapat Komisi VIII DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai klarifikasi saja tidak cukup. Sebab, peristiwa itu membuktikan adanya permasalahan sumber daya manusia (SDM) yang kurang siap di Kemenag.

"Yang saya tanyakan, sampai kapan ini pak? Pak Sekjen ini menjabat sebagai Plt Dirjen Bimas Katolik ini. Harapan kami ini secepatnya bisa diatasi," ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. Politikus Partai Golkar ini mengaku prihatin dengan posisi Plt Dirjen Bimas Katolik yang dijabat oleh Nur Kholis Setiawan.

"Kekosongan delapan bulan itu pak, menurut saya seakan-akan Kemenag enggak punya desain atau enggak punya konsep tentang pengisian jabatan berdasarkan atas semangat jenjang karier yang jelas," ujar Ace.

Maka itu, menurut dia, peristiwa dijabatnya Plt Dirjen Bimas Katolik oleh Nur Kholis Setiawan tidak boleh terjadi kembali. "Supaya tidak menimbulkan kecurigaan seperti polemik yang sekarang ini muncul di media. Kan lucu, kita ini negara besar, dengan jumlah SDM yang banyak, Katoliknya juga banyak, tetapi untuk mengisi satu formasi di Eselon 1 untuk Dirjen Katolik saja, delapan bulan sampai sekarang ini belum terisi. Kan lucu begitu," tuturnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5817 seconds (0.1#10.140)