Peringati HPI 2025, Ditjen Bea Cukai Perkuat Kolaborasi Hadapi Tantangan Global
loading...
A
A
A
“Melalui sinergi dengan aparat penegak hukum (APH) lainnya, Bea Cukai berhasil mengungkap 1.448 kasus terkait narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP), dengan barang bukti mencapai 7,4 ton,” jelasnya.
Sementara dari sisi pelayanan, Bea Cukai memfasilitasi perdagangan dan industri melalui beragam fasilitas kepabeanan dan cukai, meningkatan pelayanan melalui pembaharuan sistem CEISA 4.0 dan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE), serta memberdayakan UMKM melalui Program Klinik Ekspor.
Contohnya, pemberian fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang nilai investasinya mencapai Rp257 triliun dan pendayagunaan Klinik Ekspor yang mampu mengantar 619 UMKM untuk ekspor.
“Peningkatan jumlah pemberian fasilitas memberikan dampak positif, termasuk peningkatan lapangan pekerjaan, pendapatan negara, dan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi antarunit juga berhasil diwujudkan melalui NLE yang telah diimplementasikan di 53 pelabuhan dan 7 bandara yang berkontribusi pada penurunan biaya logistik Indonesia menjadi 14,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Askolani.
Askolani juga menganugerahkan World Customs Organization Certificate of Merit kepada 15 pegawai di lingkungan Bea Cukai yang dinilai telah melaksanakan kontribusi sangat baik dalam inisiasi dan implementasi yang berkaitan dengan tema peringatan HPI 2025.
Askolani menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pegawai yang penerima penghargaan WCO Certificate of Merit, serta mengajak seluruh pegawai untuk menjadikan penghargaan tersebut sebagai motivasi untuk terus berprestasi, memberikan yang terbaik, dan mendukung kemajuan organisasi secara berkelanjutan.
“Sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan pelayanan di sektor perdagangan internasional, Bea Cukai harus memastikan setiap langkah yang diambil mencerminkan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Mari kita perkuat kolaborasi dan tingkatkan kapasitas organisasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga integritas sistem perdagangan internasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Sementara dari sisi pelayanan, Bea Cukai memfasilitasi perdagangan dan industri melalui beragam fasilitas kepabeanan dan cukai, meningkatan pelayanan melalui pembaharuan sistem CEISA 4.0 dan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE), serta memberdayakan UMKM melalui Program Klinik Ekspor.
Contohnya, pemberian fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang nilai investasinya mencapai Rp257 triliun dan pendayagunaan Klinik Ekspor yang mampu mengantar 619 UMKM untuk ekspor.
“Peningkatan jumlah pemberian fasilitas memberikan dampak positif, termasuk peningkatan lapangan pekerjaan, pendapatan negara, dan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi antarunit juga berhasil diwujudkan melalui NLE yang telah diimplementasikan di 53 pelabuhan dan 7 bandara yang berkontribusi pada penurunan biaya logistik Indonesia menjadi 14,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Askolani.
Askolani juga menganugerahkan World Customs Organization Certificate of Merit kepada 15 pegawai di lingkungan Bea Cukai yang dinilai telah melaksanakan kontribusi sangat baik dalam inisiasi dan implementasi yang berkaitan dengan tema peringatan HPI 2025.
Askolani menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pegawai yang penerima penghargaan WCO Certificate of Merit, serta mengajak seluruh pegawai untuk menjadikan penghargaan tersebut sebagai motivasi untuk terus berprestasi, memberikan yang terbaik, dan mendukung kemajuan organisasi secara berkelanjutan.
“Sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan pelayanan di sektor perdagangan internasional, Bea Cukai harus memastikan setiap langkah yang diambil mencerminkan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Mari kita perkuat kolaborasi dan tingkatkan kapasitas organisasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga integritas sistem perdagangan internasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
(cip)
Lihat Juga :