Perbedaan dan Pengertian Nilai, Moral, dan Norma di Masyarakat Beserta Contohnya

Kamis, 16 Januari 2025 - 17:41 WIB
loading...
A A A


Beberapa ciri utama moral antara lain:
1. Berkaitan dengan Tanggung Jawab
Moral mengharuskan individu untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. Misalnya, seseorang yang melakukan kesalahan harus siap menerima akibat atau pertanggungjawaban atas perbuatannya.

2. Berkaitan dengan Hati Nurani
Moral terkait erat dengan hati nurani, yang berfungsi sebagai pemandu dalam menentukan apakah suatu perbuatan baik atau buruk.

3. Mewajibkan
Nilai moral bersifat mengikat dan tidak dapat ditawar-tawar. Misalnya, nilai moral mengharuskan seseorang untuk berlaku jujur, tidak peduli situasinya.

4. Bersifat Formal
Menurut Max Scheler, nilai moral tidak berdiri sendiri, tetapi sering kali bersinergi dengan nilai-nilai lain dalam membentuk suatu perilaku moral. Artinya, dalam menjalankan nilai moral, sering kali seseorang mempertimbangkan nilai-nilai lain seperti estetika, sosial, atau agama.

Apa Itu Norma?

Norma adalah aturan atau pedoman yang mengatur perilaku seseorang dalam masyarakat. Norma memiliki fungsi sebagai acuan yang mengarahkan bagaimana individu seharusnya bertindak dalam berbagai situasi sosial. Norma tidak hanya mengatur tindakan, tetapi juga memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar ketentuan yang ada. Norma juga merupakan dasar bagi terbentuknya hukum, yang memberi kekuatan legal dalam mengatur perilaku manusia.

Norma dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Norma Agama
Norma agama adalah pedoman hidup yang berasal dari ajaran agama dan berlaku bagi penganut agama tersebut. Setiap agama memiliki norma-norma yang harus diikuti, dan sanksinya adalah akibat dari pelanggaran terhadap ajaran Tuhan. Contohnya adalah dalam agama Islam, tidak diperbolehkan memakan babi, karena dianggap haram menurut ajaran agama.

2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan bersumber dari kesepakatan sosial atau tradisi yang berlaku di masyarakat. Sanksi bagi pelanggar norma ini adalah penilaian buruk dari masyarakat. Misalnya, di Indonesia, norma kesopanan mengharuskan seseorang yang lebih muda untuk menghormati orang yang lebih tua dengan bahasa yang sopan, seperti menyapa mereka dengan "Bapak" atau "Ibu".

3. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan berhubungan dengan nilai-nilai moral dan hati nurani individu. Pelanggaran terhadap norma ini umumnya dianggap tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga melukai perasaan pribadi pelakunya. Sebagai contoh, berbohong kepada orang tua tentang kegiatan yang sebenarnya bertentangan dengan rencana yang disetujui.

4. Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan yang tertulis dan diatur oleh pemerintah melalui undang-undang. Sanksi bagi pelanggar norma hukum sangat tegas, dan sering kali melibatkan proses hukum. Sebagai contoh, mencuri adalah pelanggaran hukum yang diatur dalam undang-undang, dan pelakunya dapat dikenakan sanksi pidana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.24)