Pelaksanaan Imunisasi Anak di Masa Pandemi Harus Sesuai Protokol Kesehatan

Senin, 31 Agustus 2020 - 14:19 WIB
loading...
Pelaksanaan Imunisasi Anak di Masa Pandemi Harus Sesuai Protokol Kesehatan
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto memastikan masyarakat aman mendatangi pelayanan imunisasi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Posyandu di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19, namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi sebuah keniscayaan bahwa kita memang harus berubah. Harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kita tidak memperdebatkan apakah imunisasi itu penting atau tidak. Semua sudah sepakat sudah memahami betul, bahwa imunisasi itu penting. Hanya sekarang bagaimana mengatur operasionalnya dihadapkan pada kondisi Covid ini. Tentunya protokol kesehatan tetap dipenuhi," ungkap Yuri dalam diskusi bertema 'Imunisasi Lengkap Modal Awal Melawan Covid-19' di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (31/8/2020).

( ).

Yuri mengatakan, saat ini pengendalian Covid-19 semakin terstruktur dengan diketahuinya daerah yang memiliki risiko tinggi, risiko sedang, rendah atau daerah yang tidak berisiko. Sehingga, pelayanan imunisasi bisa dilaksanakan.

"Di beberapa minggu terakhir, bahkan dalam beberapa bulan terakhir ini sudah lebih terstruktur. Jadi kita sudah bisa membedakan mana sih daerah yang memiliki risiko tinggi, risiko sedang, rendah atau daerah yang tidak berisiko," ungkap Yuri.

( ).

Yuri mengatakan, pelayanan imunisasi setiap daerah tidak bisa disamakan di masa Covid-19 saat ini. "Kita tidak bisa menggeneralisasikan seluruhnya ya. Karena kalau kita lihat risiko wilayah itu juga nggak sama ya. Untuk daerah-daerah yang risikonya rendah atau mungkin tidak ada risiko ya tentunya akan berjalan seperti sedia kala kan tetap seperti itu," katanya.

(Lihat Infografis: Imunisasi Sangat Penting Perkuat Imunitas Anak Hingga Orang Dewasa).

Tetapi, kata Yuri, untuk daerah-daerah yang risikonya sedang atau risikonya tinggi, tentunya pengawasan terhadap pelaksanaan imunisasi harus memberikan rasa aman untuk ibunya, orang tuanya, untuk balitanya. "Ini yang harus harus kita penuhi. Jadi bukan kemudian aman menurut kita, tetapi harus betul-betul memiliki rasa aman yang bisa dimunculkan dari keluarga itu," tegasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2582 seconds (0.1#10.140)