Prabowo Diundang ke China dan AS: Prinsip Bebas dan Aktif dalam Lanskap Geopolitik Modern
loading...
A
A
A
Prinsip “bebas dan aktif” ini memberi Indonesia ruang untuk tetap pragmatis dalam menerima investasi, khususnya dari China, sambil menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat. Dengan pendekatan seperti ini, Indonesia dapat memainkan peran fleksibel yang menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional.
Tindakan Prabowo ini merefleksikan teori “diplomasi keseimbangan kekuatan” (balance of power), yang mendasari kebijakan non-blok dan menghindarkan Indonesia dari terikat pada satu pihak dalam persaingan geopolitik yang semakin intensif.
Keterkaitan dengan Kompetisi Politik Domestik: Citra Prabowo sebagai Pemimpin Global
Langkah-langkah Prabowo dalam diplomasi juga terkait erat dengan dinamika politik domestic. Terutama dalam memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin yang mampu menjamin kepentingan nasional di tengah ketidakpastian global.
Latar belakang Prabowo sebagai mantan menteri pertahanan dan eksposur internasionalnya sejak muda memberinya keyakinan untuk tampil lebih aktif dalam diplomasi. Berbeda dengan Jokowi yang lebih fokus pada pembangunan domestik di awal masa jabatannya, Prabowo tampaknya lebih cepat bergerak ke ranah diplomasi internasional.
Ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, tetapi juga memperkuat posisinya di dalam negeri, dengan menggalang dukungan untuk proyek-proyek besar seperti industrialisasi berbasis nikel yang didukung oleh investasi China.
Bagaimana China Harus Menyikapi Langkah Diplomasi Prabowo
Dari perspektif diplomasi ekonomi, China seharusnya merespons langkah proaktif Prabowo dengan menawarkan kerja sama yang lebih simetris dan transparan, yang dapat memperkuat posisi ekonomi Indonesia tanpa menciptakan ketergantungan yang merugikan. Pendekatan yang lebih kooperatif dan fleksibel ini sejalan dengan “teori diplomasi win-win,” yang mengedepankan keuntungan bersama (mutual benefit) dalam hubungan bilateral.
Dengan menyesuaikan pendekatannya, China dapat mempertahankan pengaruh positif di Indonesia sambil memastikan bahwa proyek-proyek investasi yang didukungnya benar-benar menguntungkan kedua belah pihak.
Kebijakan Luar Negeri Prabowo yang Fleksibel dan Proaktif
Secara keseluruhan, kebijakan luar negeri Prabowo masih mengikuti prinsip “bebas dan aktif” yang khas, tetapi dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan proaktif. Dengan tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan peran aktif di kancah global,Prabowo telah menciptakan ruang bagi Indonesia untuk menjadi pemain global yang berdiri di tengah, bebas namun lebih aktif.
Kebijakan ini memungkinkan Indonesia memperkuat daya tawar internasional tanpa mengorbankan otonomi, menciptakan posisi yang independen dan kompetitif di tengah persaingan global.
Tindakan Prabowo ini merefleksikan teori “diplomasi keseimbangan kekuatan” (balance of power), yang mendasari kebijakan non-blok dan menghindarkan Indonesia dari terikat pada satu pihak dalam persaingan geopolitik yang semakin intensif.
Keterkaitan dengan Kompetisi Politik Domestik: Citra Prabowo sebagai Pemimpin Global
Langkah-langkah Prabowo dalam diplomasi juga terkait erat dengan dinamika politik domestic. Terutama dalam memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin yang mampu menjamin kepentingan nasional di tengah ketidakpastian global.
Latar belakang Prabowo sebagai mantan menteri pertahanan dan eksposur internasionalnya sejak muda memberinya keyakinan untuk tampil lebih aktif dalam diplomasi. Berbeda dengan Jokowi yang lebih fokus pada pembangunan domestik di awal masa jabatannya, Prabowo tampaknya lebih cepat bergerak ke ranah diplomasi internasional.
Ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, tetapi juga memperkuat posisinya di dalam negeri, dengan menggalang dukungan untuk proyek-proyek besar seperti industrialisasi berbasis nikel yang didukung oleh investasi China.
Bagaimana China Harus Menyikapi Langkah Diplomasi Prabowo
Dari perspektif diplomasi ekonomi, China seharusnya merespons langkah proaktif Prabowo dengan menawarkan kerja sama yang lebih simetris dan transparan, yang dapat memperkuat posisi ekonomi Indonesia tanpa menciptakan ketergantungan yang merugikan. Pendekatan yang lebih kooperatif dan fleksibel ini sejalan dengan “teori diplomasi win-win,” yang mengedepankan keuntungan bersama (mutual benefit) dalam hubungan bilateral.
Dengan menyesuaikan pendekatannya, China dapat mempertahankan pengaruh positif di Indonesia sambil memastikan bahwa proyek-proyek investasi yang didukungnya benar-benar menguntungkan kedua belah pihak.
Kebijakan Luar Negeri Prabowo yang Fleksibel dan Proaktif
Secara keseluruhan, kebijakan luar negeri Prabowo masih mengikuti prinsip “bebas dan aktif” yang khas, tetapi dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan proaktif. Dengan tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan peran aktif di kancah global,Prabowo telah menciptakan ruang bagi Indonesia untuk menjadi pemain global yang berdiri di tengah, bebas namun lebih aktif.
Kebijakan ini memungkinkan Indonesia memperkuat daya tawar internasional tanpa mengorbankan otonomi, menciptakan posisi yang independen dan kompetitif di tengah persaingan global.
(poe)