Cerita Pasien Corona Sembuh, dari Minyak Kayu Putih hingga Avigan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terinfeksi virus corona bukan lah akhir dari segalanya. Banyak di antara mereka yang dinyatakan positif COVID-19 kini telah sembuh dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Seperti AS, salah seorang pasien Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani perawatan serta isolasi.
AS berbagi kisah mulai dari dinyatakan positif hingga akhirnya bisa sembuh dari corona. AS yang merupakan salah satu karyawan swasta di Jakarta, awalnya mengaku memiliki gejala layaknya orang yang terinfeksi virus corona.( )
Saat itu, sekitar pertengahan Juli 2020, AS sempat merasakan gejala demam tinggi, meriang, radang tenggorokan, pusing, hingga pinggang terasa sangat pegal. Gejala itu mengingatkan AS pada tanda-tanda orang yang terinfeksi virus corona. AS kemudian melakukan rapid hingga swab test.
"Jadi saat saya coba cek rapid test hasilnya (negatif), CTscan (normal), Swab (positif), makanya saya langsung minta di rujuk ke Wisma Atlet," kata AS, Sabtu (29/8/2020).
Setelah terkonfirmasi positif corona, AS langsung dilakukan perawatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran. Namun, setibanya di RSD Wisma Atlet, gejala yang dirasakan AS mulai berubah. Yang sebelumnya AS merasakan demam, meriang, pusing, radang tenggorokan, kini hilang. Gejala itu berubah menjadi indera penciuman AS yang mulai hilang hingga merasakan gatal di tenggorokan.
"Nah saat saya sampai wisma atlet, gejala itu hilang tapi berubah dengan penciuman hilang dan gatel tenggorokan," katanya.( )
AS pun langsung dilakukan perawatan. AS menjelaskan, ada perbedaan perawatan terhadap Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan orang yang bergejala di RSD Wisma Atlet. Kebanyakan OTG di RSD Wisma Atlet, kata AS, hanya menjalani perawatan selama sepekan.
"Sebenarnya prosedur di Wisma Atlet itu 7 hari terapi obat, di-swab, lalu ada hasil pulang sekitar 10 hari seharusnya, tapi itu biasa yang pasien OTG (Orang Tanpa Gejala). Beda bagi pasien pernah gejala, karena virus ini menyerang tubuh dan merusak organ," katanya.
AS yang sebelumnya sempat merasakan gejala, harus dirawat cukup lama di RSD Wisma Atlet. Ia pun sempat mencoba berbagai cara untuk bisa sembuh dari COVID-19. Salah satunya, dengan meneteskan minyak kayu putih ke hidung dan lidah.
"Mungkin pernah dengar kalau Minyak Kayu Putih (MKP) bisa mempercepat pulang, dengan masukan tetesan ke lidah dan ke hidung, tapi gagal ternyata bagi rata-rata orang yang pernah gejala," katanya.( )
Selama di RSD Wisma Atlet, AS banyak berdiskusi dengan sesama pasien. Mulai dari membicarakan obat yang dikonsumsi, hingga cara agar bisa cepat sembuh. Ia pun membeberkan obat yang dikonsumsi selama dirawat di RSD Wisma Atlet.
"Ternyata di sana saya ngobrol terapi pertama ada minum obat lebih multivitamin dan obat flu seperti fluvir itu diminum 7 hari, biasanya dalam 3 x sehari kisaran obat bisa 5 sampai 7 obat," katanya.
"Nah bagaimana yang belum sembuh atau lebih 2 minggu? biasanya naik level terapi berikutnya yaitu diinfus 5 hari dan minum obat avigan selama 7 hari dengan jumlah obat variasi 8 sampai 5 table dalam 3 x 1 hari," imbuhnya.
AS menjelaskan, obat yang dikonsumsi tersebut sebenarnya bukan untuk menyembuhkan secara langsung virus corona. Obat itu, katanya, hanya untuk meningkatkan daya tahan atau imun tubuh sehingga mampu melawan virusnya.
"Tapi ini (obat) sebenarnya enggak cukup loh, karena obat ini hanya membantu tubuh, sebenarnya kata suster di sana, karena ini tidak ada obat, maka imun kita yang membuat antibodi pada diri kita," katanya.
Lebih lanjut, AS menceritakan bahwa di RSD Wisma Atlet, ia benar-benar melakukan seluruh keperluannya sendiri, mulai dari mencuci baju, hingga membersihkan kamar. Itulah yang dinamakan isolasi mandiri.
"Di Wisma Atlet itu isolasi mandiri, jadi kita yang benar-benar aktif, seperti nyuci baju sendiri, bersih-bersih kamar, samperin suster untuk tensi dan ambil obat," tuturnya.
Setelah menjalani beberapa fase terapi di RSD Wisma Atlet, AS pun kembali dilakukan swab tes. Hasilnya, AS dinyatakan negatif. Saat ini, AS sudah beraktivitas kembali.
Seperti AS, salah seorang pasien Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani perawatan serta isolasi.
AS berbagi kisah mulai dari dinyatakan positif hingga akhirnya bisa sembuh dari corona. AS yang merupakan salah satu karyawan swasta di Jakarta, awalnya mengaku memiliki gejala layaknya orang yang terinfeksi virus corona.( )
Saat itu, sekitar pertengahan Juli 2020, AS sempat merasakan gejala demam tinggi, meriang, radang tenggorokan, pusing, hingga pinggang terasa sangat pegal. Gejala itu mengingatkan AS pada tanda-tanda orang yang terinfeksi virus corona. AS kemudian melakukan rapid hingga swab test.
"Jadi saat saya coba cek rapid test hasilnya (negatif), CTscan (normal), Swab (positif), makanya saya langsung minta di rujuk ke Wisma Atlet," kata AS, Sabtu (29/8/2020).
Setelah terkonfirmasi positif corona, AS langsung dilakukan perawatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran. Namun, setibanya di RSD Wisma Atlet, gejala yang dirasakan AS mulai berubah. Yang sebelumnya AS merasakan demam, meriang, pusing, radang tenggorokan, kini hilang. Gejala itu berubah menjadi indera penciuman AS yang mulai hilang hingga merasakan gatal di tenggorokan.
"Nah saat saya sampai wisma atlet, gejala itu hilang tapi berubah dengan penciuman hilang dan gatel tenggorokan," katanya.( )
AS pun langsung dilakukan perawatan. AS menjelaskan, ada perbedaan perawatan terhadap Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan orang yang bergejala di RSD Wisma Atlet. Kebanyakan OTG di RSD Wisma Atlet, kata AS, hanya menjalani perawatan selama sepekan.
"Sebenarnya prosedur di Wisma Atlet itu 7 hari terapi obat, di-swab, lalu ada hasil pulang sekitar 10 hari seharusnya, tapi itu biasa yang pasien OTG (Orang Tanpa Gejala). Beda bagi pasien pernah gejala, karena virus ini menyerang tubuh dan merusak organ," katanya.
AS yang sebelumnya sempat merasakan gejala, harus dirawat cukup lama di RSD Wisma Atlet. Ia pun sempat mencoba berbagai cara untuk bisa sembuh dari COVID-19. Salah satunya, dengan meneteskan minyak kayu putih ke hidung dan lidah.
"Mungkin pernah dengar kalau Minyak Kayu Putih (MKP) bisa mempercepat pulang, dengan masukan tetesan ke lidah dan ke hidung, tapi gagal ternyata bagi rata-rata orang yang pernah gejala," katanya.( )
Selama di RSD Wisma Atlet, AS banyak berdiskusi dengan sesama pasien. Mulai dari membicarakan obat yang dikonsumsi, hingga cara agar bisa cepat sembuh. Ia pun membeberkan obat yang dikonsumsi selama dirawat di RSD Wisma Atlet.
"Ternyata di sana saya ngobrol terapi pertama ada minum obat lebih multivitamin dan obat flu seperti fluvir itu diminum 7 hari, biasanya dalam 3 x sehari kisaran obat bisa 5 sampai 7 obat," katanya.
"Nah bagaimana yang belum sembuh atau lebih 2 minggu? biasanya naik level terapi berikutnya yaitu diinfus 5 hari dan minum obat avigan selama 7 hari dengan jumlah obat variasi 8 sampai 5 table dalam 3 x 1 hari," imbuhnya.
AS menjelaskan, obat yang dikonsumsi tersebut sebenarnya bukan untuk menyembuhkan secara langsung virus corona. Obat itu, katanya, hanya untuk meningkatkan daya tahan atau imun tubuh sehingga mampu melawan virusnya.
"Tapi ini (obat) sebenarnya enggak cukup loh, karena obat ini hanya membantu tubuh, sebenarnya kata suster di sana, karena ini tidak ada obat, maka imun kita yang membuat antibodi pada diri kita," katanya.
Lebih lanjut, AS menceritakan bahwa di RSD Wisma Atlet, ia benar-benar melakukan seluruh keperluannya sendiri, mulai dari mencuci baju, hingga membersihkan kamar. Itulah yang dinamakan isolasi mandiri.
"Di Wisma Atlet itu isolasi mandiri, jadi kita yang benar-benar aktif, seperti nyuci baju sendiri, bersih-bersih kamar, samperin suster untuk tensi dan ambil obat," tuturnya.
Setelah menjalani beberapa fase terapi di RSD Wisma Atlet, AS pun kembali dilakukan swab tes. Hasilnya, AS dinyatakan negatif. Saat ini, AS sudah beraktivitas kembali.
(abd)