Denny JA: 10 Tahun Jokowi Rapor Biru untuk Indeks Kemajuan Sosial

Senin, 30 September 2024 - 17:54 WIB
loading...
Denny JA: 10 Tahun Jokowi...
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Dok Setpres
A A A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil penelitian mengenai kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama satu dekade kepemimpinan berdasarkan Social Progress Index (SPI). Indeks ini diukur oleh Social Progress Imperative, sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada peningkatan kesejahteraan manusia dengan memberikan pengukuran komprehensif terhadap kinerja sosial suatu negara.

SPI pertama kali diukur pada 2014 di 163 negara dan sejak saat itu menjadi alat penting untuk menilai kemajuan sosial di luar indikator ekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB). LSI Denny JA mengolah data SPI sebagai bagian dari program unggulannya untuk mengukur kinerja presiden di akhir masa tugas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa skor Indonesia dalam SPI meningkat dari 61,65 pada 2014 menjadi 67,22 pada 2023, yang juga diiringi dengan kenaikan peringkat dari posisi 92 ke 80. Peningkatan ini mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan sosial selama kepemimpinan Jokowi.

"Social Progress Index merupakan alat yang menilai kesejahteraan sosial di luar indikator ekonomi, seperti Produk Domestik Bruto (PDB). SPI penting karena mengevaluasi sejauh mana negara memenuhi kebutuhan dasar manusia, mempromosikan kesejahteraan, dan menciptakan peluang bagi penduduknya," ujar Denny, Senin (30/9/2024).

"Dengan kata lain, SPI memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas hidup masyarakat daripada sekadar melihat pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

SPI mengukur kemajuan sosial berdasarkan tiga dimensi utama. Pertama, Kebutuhan Dasar Manusia seperti akses ke air bersih, perumahan yang layak, dan keamanan.

Kedua, Dasar-Dasar Kesejahteraan seperti akses pendidikan dasar, layanan kesehatan, dan kualitas lingkungan hidup. Ketiga, Peluang Sosial meliputi kebebasan pribadi, hak asasi manusia, dan akses pendidikan lanjutan.

Dengan SPI, kita dapat membandingkan kondisi sosial Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Peningkatan peringkat Indonesia menunjukkan bahwa negara ini semakin sejahtera dan setara dengan negara-negara yang lebih maju dalam hal kesejahteraan sosial.

Bagaimana Keberhasilan dan Tantangan SPI Selama 10 Tahun Jokowi? Selama satu dekade, pemerintah Indonesia di bawah Jokowi berupaya meningkatkan kesejahteraan sosial melalui berbagai program.

Beberapa area yang menunjukkan keberhasilan adalah peningkatan kesehatan dan pendidikan (pembangunan rumah sakit dan sekolah-sekolah baru serta peningkatan layanan kesehatan berbasis digital), perlindungan sosial (Program keluarga harapan (PKH) yang memberikan bantuan tunai kepada keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan pendidikan).

Namun, meskipun ada peningkatan dalam SPI, beberapa tantangan masih ada. Mulai dari ketimpangan sosial (wilayah-wilayah di luar Jawa masih tertinggal dalam hal akses pendidikan dan kesehatan), isu lingkungan (meski ada peningkatan dalam indikator kesejahteraan dasar, Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait kerusakan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam), dan perbandingan global (di mana posisi Indonesia?).

"Pada tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 80 dari 163 negara. Meskipun peringkat ini menunjukkan peningkatan, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand," jelasnya.

Selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, lanjut denny, Indonesia menunjukkan kemajuan dalam kesejahteraan sosial sebagaimana dibuktikan oleh peningkatan skor SPI. Meskipun tantangan masih ada, baik dalam hal kesetaraan maupun perlindungan lingkungan, peningkatan peringkat, dan skor SPI menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang benar untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

"Berdasarkan SPI, 10 tahun Jokowi dapat dikategorikan sebagai 'berhasil', dengan catatan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan sosial di seluruh wilayah Indonesia," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0748 seconds (0.1#10.140)