Jabatan Apa pun yang Diemban, Milenial Harus Punya Integritas
loading...
A
A
A
Tetapi, jika memang passionnya ingin membangun bangsa melalui jalur politik dan masuk pemerintahan, juga tidak masalah. Ketika ditanya pendapatnya terkait penunjukan Ruangguru sebagai aplikator dari program Prakerja milik pemerintah, Billy berpendapat politis.
Menurutnya, sebelum masuk ke pemerintahan, generasi milenial harus punya fondasi diri yang kuat. Jika mental belum kuat, khawatir nanti malah menjadi koruptor. “Apalagi kalau masuk ke politik untuk korupsi, mending ke laut saja,” katanya.
Dia berharap bagi milenial yang masuk ke pemerintahan harus dengan niat tulus berbakti dan berkarya untuk negara tanpa pamrih. “Nah kalau masuk ke pemerintahan dengan tujuan menjadi kaya, ya tentu ini tidaklah benar. Kalau ingin banyak uang, saran saya jadi entrepreneur saja,” tandas Billy.
Sosiolog Sigit Rohadi mengatakan, sesuai karakteristik generasi milenial yang bebas, sepertinya memang kurang sesuai jika milenial harus masuk dalam pemerintahan. Kebebasan yang dimiliki para kaum muda ini bukan sebuah kesalahan. Mereka hanya orang yang tidak mau terbelenggu oleh sistem. “Karena itu, jika ada anak muda yang sukses di perusahaan rintisan kemudian menjadi pejabat dalam waktu singkat, dia akan merombak struktur yang ada di lembaga itu,” ujarnya.
Sementara itu, struktur di lembaga resmi tidak cocok dengan pikiran para inovator. Mereka selalu menuntut ingin ada perubahan sistem. Ciri khas inovator memang seperti itu. Jika mereka diatur oleh peraturan, itu membuat inisiatifnya menjadi tidak ada. Selama ini ide berkembang pesat karena tidak dibatasi aturan. (Ananda Nararya)
Menurutnya, sebelum masuk ke pemerintahan, generasi milenial harus punya fondasi diri yang kuat. Jika mental belum kuat, khawatir nanti malah menjadi koruptor. “Apalagi kalau masuk ke politik untuk korupsi, mending ke laut saja,” katanya.
Dia berharap bagi milenial yang masuk ke pemerintahan harus dengan niat tulus berbakti dan berkarya untuk negara tanpa pamrih. “Nah kalau masuk ke pemerintahan dengan tujuan menjadi kaya, ya tentu ini tidaklah benar. Kalau ingin banyak uang, saran saya jadi entrepreneur saja,” tandas Billy.
Sosiolog Sigit Rohadi mengatakan, sesuai karakteristik generasi milenial yang bebas, sepertinya memang kurang sesuai jika milenial harus masuk dalam pemerintahan. Kebebasan yang dimiliki para kaum muda ini bukan sebuah kesalahan. Mereka hanya orang yang tidak mau terbelenggu oleh sistem. “Karena itu, jika ada anak muda yang sukses di perusahaan rintisan kemudian menjadi pejabat dalam waktu singkat, dia akan merombak struktur yang ada di lembaga itu,” ujarnya.
Sementara itu, struktur di lembaga resmi tidak cocok dengan pikiran para inovator. Mereka selalu menuntut ingin ada perubahan sistem. Ciri khas inovator memang seperti itu. Jika mereka diatur oleh peraturan, itu membuat inisiatifnya menjadi tidak ada. Selama ini ide berkembang pesat karena tidak dibatasi aturan. (Ananda Nararya)
(ysw)