Jabatan Apa pun yang Diemban, Milenial Harus Punya Integritas

Sabtu, 02 Mei 2020 - 11:09 WIB
loading...
Jabatan Apa pun yang Diemban, Milenial Harus Punya Integritas
November 2019 lalu semua mata tertuju kepada tujuh anak muda yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi staf khusus presiden. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Tidak ada prestasi diraih dengan instan. Satu detik penampilan adalah hasil tahun demi tahun latihan. Satu tahun pencapaian adalah hasil detik demi detik perjuangan.

November 2019 lalu semua mata tertuju kepada tujuh anak muda yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi staf khusus presiden.

Saat itu, tiba-tiba saja mereka menjadi idola baru. Dianggap sebagai sebuah ikon kesuksesan milenial. Mereka orang-orang muda yang dianggap berprestasi mempunyai perusahaan rintisan ataupun gerakan positif semisal Ruangguru.

Maka, tidak salah jika muncul anggapan bahwa perubahan besar dalam sebuah negara atau bangsa dimulai dari kalangan muda.

Namun, tidak selamanya yang berkilau itu berlian. Ungkapan tersebut mungkin bisa saja diperuntukkan bagi sebagian dari mereka. Sebab, kini, pandangan masyarakat berubah setelah proyek program Prakerja milik pemerintah menunjuk langsung Ruangguru sebagai aplikatornya.

Beragam tanggapan atas penunjukan Ruangguru sebagai aplikator dari proyek program kerja pemerintah. Billy Boen Founder & CEO Young On Top mengatakan menjadi generasi milenial bukan sekadar berprestasi lalu ke Istana Negara dan bekerja bersama presiden.

Anak muda sangat bebas memilih menjadi apa pun yang mereka inginkan asal memiliki integritas tinggi dengan pekerjaan mereka. “Tidak harus dekat dengan pemerintah. Tidak juga harus masuk partai politik. Apapun yang mereka kerjakan, membawa nama harum Indonesia atau tidak, selama mereka melakukannya dengan integritas, itulah generasi milenial yang dibutuhkan bangsa,” ujarnya.

Ketekunan bisa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin dan membuat kemungkinan menjadi kemungkinan besar.

Sebuah profesi atau prestasi seseorang tidak selamanya menjadi tolak ukur generasi terbaik. Anak mudah arus memiliki wawasan luas dan mau terus belajar serta mencoba hal baru.

Dia mencontohkan seorang dokter atau perawat yang melakukan tugasnya dengan baik yang mempunyai niat tulus membantu sesama tentunya termasuk sebagai generasi muda hebat masa kini yang cinta Tanah Air.

Tetapi, jika memang passionnya ingin membangun bangsa melalui jalur politik dan masuk pemerintahan, juga tidak masalah. Ketika ditanya pendapatnya terkait penunjukan Ruangguru sebagai aplikator dari program Prakerja milik pemerintah, Billy berpendapat politis.

Menurutnya, sebelum masuk ke pemerintahan, generasi milenial harus punya fondasi diri yang kuat. Jika mental belum kuat, khawatir nanti malah menjadi koruptor. “Apalagi kalau masuk ke politik untuk korupsi, mending ke laut saja,” katanya.

Dia berharap bagi milenial yang masuk ke pemerintahan harus dengan niat tulus berbakti dan berkarya untuk negara tanpa pamrih. “Nah kalau masuk ke pemerintahan dengan tujuan menjadi kaya, ya tentu ini tidaklah benar. Kalau ingin banyak uang, saran saya jadi entrepreneur saja,” tandas Billy.

Sosiolog Sigit Rohadi mengatakan, sesuai karakteristik generasi milenial yang bebas, sepertinya memang kurang sesuai jika milenial harus masuk dalam pemerintahan. Kebebasan yang dimiliki para kaum muda ini bukan sebuah kesalahan. Mereka hanya orang yang tidak mau terbelenggu oleh sistem. “Karena itu, jika ada anak muda yang sukses di perusahaan rintisan kemudian menjadi pejabat dalam waktu singkat, dia akan merombak struktur yang ada di lembaga itu,” ujarnya.

Sementara itu, struktur di lembaga resmi tidak cocok dengan pikiran para inovator. Mereka selalu menuntut ingin ada perubahan sistem. Ciri khas inovator memang seperti itu. Jika mereka diatur oleh peraturan, itu membuat inisiatifnya menjadi tidak ada. Selama ini ide berkembang pesat karena tidak dibatasi aturan. (Ananda Nararya)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)