Keindahan dan Kebenaran: Seni dan Kepantasan di Mata serta Telinga

Senin, 09 September 2024 - 07:43 WIB
loading...
A A A
Bisa jadi suatu berita atau rumor dirasakan tidak pantas, terus tidak layak dilihat dan dibaca khalayak publik, berarti tidak benar. Mungkin sudah benar-benar terjadi, tetapi tidak benar secara moral. Apalagi jika harus ditutup-tutupi, diedit, dihilangkan dari google, frekuensi berita dibuang agar jangan sampai viral, tentu ini tidak menyamankan.

Pemikir Indonesia sekaligus seniman kata dan pena, Yusuf Bilryarta Mangunwijaya (1929-1999) dulu sering mengingatkan prinsip Thomas Aquinas (1225-1274), splendor veritatis. Keindahan adalah kebenaran. Indah itu benar, keindahan mengandung kebenaran.

Thomas Aquinas adalah seorang pemikir dan agamawan yang perhatian pada moral, etika, norma, dan ilmu. Tentu kaitannya jelas, dia berfikir jika sesuai dengan ilmu pasti indah.

Jika sesuatu sudah sesuai dengan kaedah etika dan norma, itu pasti enak disampaikan. Jika tidak layak, walaupun sudah menjadi kenyataan, tentu terus ditutup-tutupi. Jangan sampai menjadi konsumsi publik dan viral.

Mangunwijaya adalah seorang novelis, arsitektur, aktivis, sekaligus kritikus tulen yang obyektif dan jernih. Dalam kata dan tulisan dia ungkapkan ketidakindahan dan keindahan realitas Indonesia era Orde Baru (rumah kumuh di Kali Code, penggusuran di Kedungombo, sistem pendidikan yang timpang, pembangunan, dan patriotisme/cinta tanah air yang dibuat-buat). Tidak banyak yang menyoroti secara gamblang dan jelas realitas yang berjalan era itu karena kebijakan represif pemerintah.

Kala itu, pemerintah Orde Baru tidak sudi mendengar yang tidak indah tentang pemerintah di mata, hati, dan telinga rakyat. Seakan semua tembok mengamati dan mengawasi semua jenis berita. Berita harus diatur supaya indah. Berita keindahan kebijakan pemerintah direkayasa agar berjalan sesuai dengan kenyamanan.

Kini kita layak merenung lagi: mana yang pantas, tidak pantas, mana yang indah, tidak indah, mana yang nyaman, tidak nyaman, mana yang sedap, tidak sedap, mana yang menenangkan, mana yang menggusarkan, dan mana yang mengkhawatirkan. Boleh jadi, kita kembali pada cita rasa dasar ini, seni, keindahan, kepantasan, dan sekaligus kebenaran.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
India-Pakistan: Mozaik...
India-Pakistan: Mozaik Identitas, Kekuasaan, dan Mimpi yang Terbelah
Revitalisasi Paradigma...
Revitalisasi Paradigma Trilogi Kerukunan untuk Kebutuhan Umat Saat ini
Pendidikan Indonesia,...
Pendidikan Indonesia, ke Mana?
Paradoks Pendidikan:...
Paradoks Pendidikan: Melahirkan Cendekia, Menumbuhkan Koruptor
Pope Francis dan Dialog...
Pope Francis dan Dialog Antaragama untuk Perdamaian
Mitigasi Daerah dalam...
Mitigasi Daerah dalam Efisiensi APBN
Gelar Festival ke-8,...
Gelar Festival ke-8, Kampung Budaya Polowijen Jadi Episentrum Seni Budaya Topeng Malang
Raja Galuh Pakuan Anugerahkan...
Raja Galuh Pakuan Anugerahkan Gelar Adat ke Tine Yowargana, Ini Alasannya
Pameran Seni Digelar...
Pameran Seni Digelar di Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura Bali
Rekomendasi
Ibadah Kurban Wajib...
Ibadah Kurban Wajib bagi yang Mampu, Begini Penjelasan 4 Mazhab
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Pensiun usai Duel Terence Crawford: Pertarungan Terakhir
Berapa Lama Fastboot...
Berapa Lama Fastboot HP Xiaomi? Ini yang Harus Diketahui!
Berita Terkini
Menkes Budi Gunadi Sadikin...
Menkes Budi Gunadi Sadikin Dinilai Layak Diganti
Mahfud MD Blak-blakan...
Mahfud MD Blak-blakan Tak Mau Gugat Ijazah Jokowi, Ternyata Ini Alasannya
Menkes Akan Fasilitasi...
Menkes Akan Fasilitasi Siti Fadilah dengan Epidemiolog Bahas Vaksin TBC Bill Gates
Prabowo Berangkat ke...
Prabowo Berangkat ke Thailand, Bakal Bertemu Raja Maha Vajiralongkorn
Prabowo Tahu Ada Penegak...
Prabowo Tahu Ada Penegak Hukum Diancam hingga Dibuntuti
Gaya Komunikasi Prabowo...
Gaya Komunikasi Prabowo Dinilai Lugas dan Nasionalistik
Infografis
Profil Prof Soenardi...
Profil Prof Soenardi Prawirohatmodjo, Namanya Ada di Ijazah Jokowi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved