Paus Fransiskus Bawa Pesan Perdamaian, GMKI Serukan Keadilan Sosial di Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya membawa pesan spiritual, tetapi juga menjadi teladan nyata dalam kesederhanaan dan perdamaian yang menyentuh hati seluruh lapisan masyarakat.
Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Jefri Gultom menilai momen ini sebagai inspirasi penting bagi bangsa yang majemuk dan pluralis.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia itu dikenal dengan sikapnya yang membumi dan selalu dekat dengan masyarakat. Hal ini kembali ditegaskan ketika Paus memilih menggunakan mobil sederhana yang biasa digunakan oleh masyarakat sehari-hari selama kunjungannya di Indonesia.
Langkah ini bukan hanya simbolis, tetapi juga menjadi pesan kuat bahwa Paus ingin menghapus jarak antara dirinya dan rakyat yang dilayaninya.
“Kesederhanaan Paus adalah pelajaran berharga bagi kita semua, terutama para pemimpin bahwa kekuatan seorang pemimpin terletak pada kerendahan hatinya dan kedekatannya dengan rakyat,” ujar Jefri Gultom, Kamis (5/9/2024).
“Bukan hanya soal kendaraan yang dipilih, tetapi ini tentang bagaimana seorang pemimpin harus berada di tengah-tengah masyarakat, menyapa, dan mendengar,” tambahnya.
Langkah yang diambil Paus ini juga diikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih menggunakan mobil serupa saat mendampingi Paus ke Misa Akbar di Stadion GBK, Jakarta. Hal ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan lintas agama dapat menjadi kekuatan pemersatu bagi bangsa yang plural.
Namun, pesan terbesar dari kunjungan ini bukan hanya terkait simbol kesederhanaan. Paus juga membawa pesan perdamaian yang sangat relevan dengan situasi di Indonesia, terutama terkait isu Papua.
Menurut Jefri, GMKI melihat kunjungan ini sebagai dorongan kuat untuk mempercepat dialog damai di Papua dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat di wilayah tersebut.
Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Jefri Gultom menilai momen ini sebagai inspirasi penting bagi bangsa yang majemuk dan pluralis.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia itu dikenal dengan sikapnya yang membumi dan selalu dekat dengan masyarakat. Hal ini kembali ditegaskan ketika Paus memilih menggunakan mobil sederhana yang biasa digunakan oleh masyarakat sehari-hari selama kunjungannya di Indonesia.
Langkah ini bukan hanya simbolis, tetapi juga menjadi pesan kuat bahwa Paus ingin menghapus jarak antara dirinya dan rakyat yang dilayaninya.
“Kesederhanaan Paus adalah pelajaran berharga bagi kita semua, terutama para pemimpin bahwa kekuatan seorang pemimpin terletak pada kerendahan hatinya dan kedekatannya dengan rakyat,” ujar Jefri Gultom, Kamis (5/9/2024).
“Bukan hanya soal kendaraan yang dipilih, tetapi ini tentang bagaimana seorang pemimpin harus berada di tengah-tengah masyarakat, menyapa, dan mendengar,” tambahnya.
Langkah yang diambil Paus ini juga diikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih menggunakan mobil serupa saat mendampingi Paus ke Misa Akbar di Stadion GBK, Jakarta. Hal ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan lintas agama dapat menjadi kekuatan pemersatu bagi bangsa yang plural.
Namun, pesan terbesar dari kunjungan ini bukan hanya terkait simbol kesederhanaan. Paus juga membawa pesan perdamaian yang sangat relevan dengan situasi di Indonesia, terutama terkait isu Papua.
Menurut Jefri, GMKI melihat kunjungan ini sebagai dorongan kuat untuk mempercepat dialog damai di Papua dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat di wilayah tersebut.