Indonesia Diharapkan Jadi Rujukan Cara Pandang Paus Fransiskus soal Keberagaman Agama

Senin, 02 September 2024 - 18:46 WIB
loading...
Indonesia Diharapkan...
Ketua Umum (Ketum) GP Ansor, Addin Jauharuddin menyebutkan, bahwa GP Ansor menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Senin (2/9/2024). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) GP Ansor, Addin Jauharuddin menyebutkan, GP Ansor menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Bahkan, diharapkan keberagaman dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia bisa menjadi rujukan cara pandang bagi Paus dalam melihat keberagaman secara global.

"Kita harapkan Indonesia jadi salah satu rujukan cara pandang kerukunan beragama karena dalam Pancasila ketika semua agama duduk berbarengan dan budaya, sesungguhnya persatuan perdamanian bisa dijaga," ujarnya pada wartawan, Senin (2/9/2024).

Dia menerangkan, Paus merupakan pemimpin unat Katolik sedunia, yang mana merupakan tokoh perdamaian dunia pula. Sehingga, Paus pun bisa menyuarakan perdamaian di berbagai belahan dunia, termasuk di wiayah konflik seperti Ukraina-Rusia hingga Palestina-Israel.

Indonesia, ungkapnya, merupakan negara yang rukun meski terdiri dari berbagai agama, suku, dan kelompok serta disatukan oleh Pancasila. Maka itu, Pancasila diharapkan bisa menjadi role model komprehensif bagi perdamaian dunia.



"Beliau sudah paham apa itu Indonesia, apa itu pancasila, itu jadi back bones (tulang punggung) persatuan. Cara pandang ini perlu karena ketegangan suku, kelompok agama, ini ada satu model yang komperhensif dan Pancasila bisa jadi platform kedamaian dunia," tuturnya.

Addin mengungkap, GP Ansor bersama OKP lintas agama menyambut kedatangan Paus ke Indonesia dengan suka cita. Indonesia, sudah lama dikenal oleh Paus sebagai negara pluralis yang sukses menjaga persatuan dan perdamaian dalam keragaman keyakinan.

Dia menambahkan, hubungan erat antarumat beragama dinilainya sebagai aset utama pembangunan negeri ini. Maka itu, persatuan harus dipelihara jangan sampai Indonesia mengalami nasib seperti negara Islam lain yang tercabik-cabik perang saudara.

"Kami menyerukan kepada anak bangsa lintas agama senantiasa memperkuat kohesi dalam kebinekaan yang terbukti sukses selama berabad abad," paparnya.

Kunjungan Paus kali ini lanjutan agenda pertemuan OKP lintas agama yang sebelumnya digelar di Vatikan. Pertemuan ini mengusung komitmen dan agenda kolaborasi antarpenganut agama untuk memelihara ketertiban dunia.

Pada saat ini kekerasan rasial dan agama telah banyak terjadi di Eropa dan Amerika, sehingga perlu langkah nyata untuk menghentikannya. Bukan tidak mungkin hal seperti itu meluas ke berbagai belahan dunia lainnya.

OKP lintas agama sebelumnya telah meneken dokumen Abu Dhabi tentang persaudaraan kemanusiaan sejati dunia.

Paus Fransiskus sendiri berkomitmen akan melakukan tour perdamian dan akan bertemu dengan para pemimpin tertinggi agama-agama di dunia. Yang terdekat adalah dengan grand syekh Al-Azhar Mesir dan para penerima nobel perdamaian dunia.

GP Ansor sebagai lembaga di bawah Nahdlatul Ulama adalah bagian dari OKP keagamaan dunia, yang secara kolektif akan mengambil langkah nyata untuk itu. "Kedepannya, kami akan berkomunikasi dengan pemimpin muda agama di Asia Pasifik dan membentuk sekretariat bersama," kata Ketum GP Ansor, Addin Jauharuddin lagi.

Sekretariat bersama itu nanti akan menggalang dialog dan mempromosikan perdamaian dan keadilan dunia yang sudah banyak dinodai oleh aksi-aksi kekerasan. Masyarakat beragama saat ini berharap Paus bersama dengan pemimpin agama dunia lainnya untuk meredakan ketegangan dan konflik di berbagai belahan dunia.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0794 seconds (0.1#10.140)