Mewaspadai Penyakit Negeri Empat Musim

Rabu, 28 Agustus 2019 - 17:07 WIB
Mewaspadai Penyakit Negeri Empat Musim
Mewaspadai Penyakit Negeri Empat Musim
A A A
Munadhil Abdul Muqsith
Dosen FISIP UPN Veteran Jakarta
Kandidat Ph.D RUDN University, Moskow, Rusia

SEBELUM memutuskan pergi ke daerah beriklim subtropis, ada baiknya mewaspadai berbagai penyakit yang disebabkan perbedaan musim dan cuaca. Saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman tinggal di negara Rusia yang beriklim subtropis berdasarkan pengalaman dua tahun tinggal di sini.

Semoga sedikit membantu pembaca yang ingin bepergian ke sini. Berikut tabel cuaca rata-rata di Rusia yang saya kutip dari wikipeda, dikutip juga dari situs cuaca pagoda.ru.net.

Pengalaman Saya, ketika pertama kali pergi ke negara Rusia, tepatnya ke Kota Moscow pada bulan November 2017 lalu, cuaca pada saat itu berkisar antara -5 sampai -10 derajat celsius. Saat itu dalam transisi autumn ke musim dingin (winter).

Terbiasa dengan cuaca 30 derajat celsius ke cuaca minus pasti tubuh harus beradaptasi. Walaupun sudah mengenakan pakaian dingin, tetap saja saya sempat merasakan sakit yang lumayan hebat ketika sampai ke sini.

Perbedaan cuaca cukup ekstrem yang kemudian menyebabkan saya dan keluarga mendapatkan pengalaman berharga, yakni merasakan penyakit para pendatang. Selain masalah proses adaptasi, bisa jadi disebabkan kelengahan disebabkan perubahan musim yang cepat dan tidak menentu. Penyakit langganan daerah subtropis.

Subtropis adalah sebutan bagi wilayah bumi yang berada di utara dan selatan. Negara yang termasuk wilayah subtropis biasanya memiliki empat musim, yaitu musim dingin (winter), gugur (autum), semi (spring), panas (summer). Mungkin semua sudah tau ini semua ya!

Nah, di negara tropis seperti Indonesia, biasanya banyak orang terkena penyakit ketika cuaca sedang musim pancaroba. Misalnya waktu perpindahan musim hujan ke musim kemarau, musim penyakit timbul.

Sekarang bayangkan, di sini ada empat musim? Artinya ada 4 waktu pancaroba yang akan dihadapi oleh orang yang tinggal di daerah ini kan? Ini yang saya maksud perlu dan harus sangat diwaspadai bagi pelancong ataupun yang ingin kuliah di sini disebabkan cepatnya perubahan cuaca.

Tahun pertama saya, alhamdulillah saya dapat pengalaman merasakan terkena penyakit flu berat, disertai meriang dan demam yang disebabkan perpindahan cuaca yang cepat dari musim spring ke musim panas.

Pada saat itu saya sampai sampai terkapar akibat flu, batuk, serta panas dingin. Akibatnya Saya tidak bisa bergerak, dan hanya bisa tiduran di tempat tidur. Kurang lebih seminggu terkapar karena lemas dan demam disebabkan penyakit ini. ketika itu, Saya lengah pada saat perpindahan musim karena tidak pakai pakaian yang cukup dingin, dan kebetulan kondisi fisik kurang fit.

Tahun ini juga kejadian yang sama terulang menimpa Saya, Anak dan juga Istri. Cuaca di Moskow tahun 2019 ini menang sedang tidak jelas dan cukup ekstrem. Di bulan juni-agustus yang seharusnya sedang berlangsung musim summer. Akan tapi, tahun ini musim summer, rata-rata suhunya seperti pada musim spring. Normalnya, suhu musim summer di Moskow berkisar antara 26-32 derajat celsius. namun, tahun ini musim summer suhunya berkisar antara 8-14 celsius dengan angin yang kencang disertai hujan.

Summer rasa spring jadinya! Alhasil, setelah idul fitri lalu saya kembali terserang flu berat, disertai meriang dan demam lagi. Kembali Saya terkapar selama lebih kurang satu minggu di tempat tidur. Ketika Saya sedang dalam sudah proses penyembuhan, putri saya yang berumur empat tahun yang golongan darahnya juga sama dengan Saya pun ikut terserang flu berat itu. Padahal sebelumnya kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan vaksinasi influenza.

Saat menulis ini, istri yang sedang terserang penyakit flu berat itu. Masih dalam kondisi terbaring lemas, pusing, karena demam dan flu. Dugaan saya, karena saat ini cuaca pancaroba karena merupakan priode transisi dari musim panas ke musim autum. Sehingga mungkin kami lengah, dan fisik pun sedang dalam kondisi tidak kuat.

Oleh karena itu, mungkin saya akan memberikan sedikit saran berupa beberapa tips kepada calon pelancong ataupun sholarship hunter sebelum berangkat ke Rusia untuk lebih memahami medan sehingga bisa lebih mempersiapkan diri sebelum berangkat.

1. Membiasakan minum yang banyak


Khusus pada saat musim dingin, kita biasanya jarang merasa haus. Ini yang berbahaya bila lengah. Bagaimanapun juga, manusia butuh asupan cairan yang cukup, oleh karena itu, harus memaksakan diri minum yang cukup kala musim dingin.

2. Tidur yang berkualitas


Biasanya orang yang baru pertama kali ke Rusia akan terkaget-kaget dengan kapan waktu matahari terbit dan tenggelam. Misalkan, ketika musim spring lalu, matahari terbit sekitar jam 3-4 pagi dan terbenam jam 20-21 malam. Ini yang harus diperhatikan betul, karena setiap orang butuh istriahat yang cukup. Harus tau kapan kita waktu tidur dan waktu bangun.

3. Minum lemon tea


Minum Lemon tea hangat menjadi kebiasaan kami. Lemon sarat dengan vitamin C, sedangkan madu dan kayu manis adalah kombinasi antibakteri dan antivirus yang kuat.

4. Hindari rokok dan alkohol

Studi menunjukkan perokok bisa pilek jauh lebih sering daripada nonperokok, karena bahan kimia dalam asap memengaruhi imunitas. Alkohol juga berpengaruh pada kekebalan Anda, jadi hindari minum-minum jika Anda tau sudah ada tanda-tanda akan flu. Minum juga membuat Anda tidur kurang berkualitas, dan ingat, tidur penting untuk kekebalan. Jadi sebaiknya hindari dua hal di atas.

5. olahraga yang cukup

Olahraga dalam suatu studi dapat menurunkan level setres karena otak melepaskan horman endorfin. Hormon itu merupakan zat yang meningkatkan kekebalan tubuh secara alami. Oleh karena itu, sebaiknya membiasakan diri untuk berolahraga penting. Apalagi di Moscow sendiri pemerintahanya sangat ramah taman dan tempat melakukan olahraga gratis di banyak tempat. Tinggal kemauan dan kesadaran saja.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2858 seconds (0.1#10.140)