Kemenag Tekankan Pentingnya Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf di Yogyakarta

Senin, 12 Agustus 2024 - 18:23 WIB
loading...
Kemenag Tekankan Pentingnya...
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar acara Semarak Ekonomi Syariah Yogyakarta yang diadakan di Pakuwon Mall Yogyakarta, Sabtu 10 Agustus 2024. Foto/Istimewa
A A A
YOGYAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar acara "Semarak Ekonomi Syariah Yogyakarta" yang diadakan di Pakuwon Mall Yogyakarta, Sabtu 10 Agustus 2024. Acara ini menyoroti isu strategis terkait pengembangan zakat dan wakaf di Indonesia.

Dalam acara ini, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kemenag, Prof Waryono Abdul Ghafur menegaskan pentingnya optimalisasi pengelolaan zakat dan wakaf di Yogyakarta. Ia menyebutkan bahwa Yogyakarta memiliki potensi zakat sebesar Rp2,5 triliun, namun realisasi yang dicapai pada tahun 2023 baru sebesar Rp67,5 miliar.

Baca juga: 98 Kombes Pol Dimutasi Kapolri Akhir Juli 2024, Ini Daftar Namanya

"Terdapat 11.434 lokasi tanah wakaf dengan total luas mencapai 417 hektare di wilayah Yogyakarta, namun banyak di antaranya belum dikelola secara optimal," ujarnya dikutip Senin (12/8/2024).

Dia menekankan arah kebijakan dan transformasi pengembangan Islamic Social Finance (ZISWAF) di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa penguatan regulasi dan kebijakan di bidang zakat dan wakaf menjadi prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pengelolaan dana zakat dan wakaf.

"Kolaborasi antara dana zakat dan wakaf merupakan kunci penting dalam meningkatkan dampak sosial ekonomi di masyarakat," jelasnya.

Prof Waryono juga menyoroti perkembangan digitalisasi dalam sektor zakat dan wakaf. Sistem informasi dan basis data terpadu zakat-wakaf sedang dikembangkan untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana zakat dan wakaf.

Selain itu, upaya penguatan sumber daya manusia di bidang zakat dan wakaf, khususnya bagi para amil dan nazhir, terus dilakukan untuk memastikan mereka lebih profesional dan kompeten dalam menjalankan tugas mereka. "Kami juga sedang menyusun panduan peta jalan zakat 2045 dan implementasi peta jalan wakaf untuk menghadapi tantangan di masa depan," paparnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Yogyakarta, Ibrahim menekankan pentingnya ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Ibrahim menyoroti pertumbuhan sektor ekonomi syariah di Indonesia yang mencapai 11,5% tahun ini, dengan potensi permintaan produk halal yang terus meningkat.

"BI telah mengembangkan program besar yang berfokus pada sinergi pengembangan masjid dan wakaf, serta rantai nilai halal sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi syariah di Indonesia," paparnya.

Sementara itu, Bekti Hendrianto dari Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyoroti pentingnya Islamic Social Finance sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi. Menurut Bekti, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp4.000 triliun, namun diperlukan kolaborasi, inovasi, dan konsistensi untuk mewujudkan potensi tersebut menjadi kenyataan.

Ia juga menekankan peran zakat dan wakaf dalam mendukung UMKM dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Baca juga: Kemenag Resmikan Kampung Zakat di Desa Nangadhero NTT

Acara Semarak Ekonomi Syariah Yogyakarta ini berhasil menghimpun berbagai pandangan dan rekomendasi strategis dari para peserta, termasuk perwakilan dari berbagai instansi seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Halal Center UIN Sunan Kalijaga. Diskusi yang dihasilkan diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat dalam mengoptimalkan pengelolaan zakat dan wakaf di Yogyakarta dan seluruh Indonesia.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kemenag Jembatani Mahasiswa...
Kemenag Jembatani Mahasiswa PTKI Masuk Dunia Kerja
Kemenag Buka Seleksi...
Kemenag Buka Seleksi Mahasiswa ke Al-Azhar 2025, Catat Jadwalnya
Pelunasan Biaya Haji...
Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 2 Mei Khusus untuk 4 Provinsi
Hari Bumi Internasional,...
Hari Bumi Internasional, Kemenag Gelar Aksi Tanam Sejuta Pohon
Kemenag Gandeng Masjid,...
Kemenag Gandeng Masjid, KUA, dan Wakaf Hutan Lestarikan Lingkungan
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei
Rekomendasi
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Melawan Rusia
Naoya Inoue 2 Kali Ambruk...
Naoya Inoue 2 Kali Ambruk Kena Hook Kiri Petinju Meksiko Sebelum TKO Cardenas
Kinerja Solid, LPKR...
Kinerja Solid, LPKR Bukukan Laba Bersih Rp169 Miliar di Kuartal I-2025
Berita Terkini
Purnawirawan TNI Usul...
Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Jokowi: Boleh-boleh Saja di Negara Demokrasi
Teken MoU dengan LPSK,...
Teken MoU dengan LPSK, Dewan Pers: Lembaga Pers Rentan Alami Kekerasan
RUU Polri Dikritisi...
RUU Polri Dikritisi karena Bikin Polisi Superbody
7 Gugatan Hasil PSU...
7 Gugatan Hasil PSU Pilkada 2024 Telah Diputus MK, 5 Ditolak dan 2 Lanjut Pemeriksaan
Dewan Pers dan LPSK...
Dewan Pers dan LPSK Teken MoU Perlindungan Kerja Pers
DPR Rapat Bareng KPU,...
DPR Rapat Bareng KPU, Bawaslu, dan Kemendagri, Evaluasi Pelaksanaan PSU Pilkada 2024
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved