Teknologi CCS Dinilai Mampu Kurangi Emisi Karbon

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 14:26 WIB
loading...
Teknologi CCS Dinilai...
Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dinilai dapat menurunkan emisi karbon. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dinilai dapat menurunkan emisi karbon . Hal ini sesuai dengan komitmen global dalam mengurangi emisi karbon.

Untuk mendukung program tersebut, pada awal tahun ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuat Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang penyelenggaraan kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon atau CCS.

Perpres Nomor 14 Tahun 2024 ini dimaksudkan untuk memenuhi target iklim dalam Nationally Determined Contribution (NDC) dan mencapai netralitas karbon atau Net Zero Emission (NZE).



Hal ini disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi saat menjadi pembicara dalam diskusi The International Indonesia CCS (IICS) Forum 2024 yang mengangkat topik “Industries commitment for long term decarbonization effort” di Jakarta.

“Bagi kami, ini adalah cara untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru, karena kami perlu tumbuh dengan lebih sedikit karbon, dan CCS memberikan jalan untuk mencapai hal tersebut. Kami sudah memiliki CO2 dengan kemurnian tinggi, jadi yang kami butuhkan hanya penyimpanan dan cara untuk memasukkan CO2 tersebut ke dalam tanah. Kami tidak perlu proses penangkapan lebih lanjut. Yang diperlukan hanya memasukkan CO2 ke dalam tanah," jelasnya.



Dia menegaskan, komitmennya untuk turut andil dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi CCS. Pihaknya, telah merencanakan beberapa proyek terkait CCS, termasuk rencana produksi 4,3 juta ton blue ammonia.

”Proyek-proyek ini mencakup greenfield projects di Aceh dan Sumatera Selatan. Selain itu, pabrik amonia yang sudah ada juga akan digunakan dalam pengembangan ini,” katanya.

Dalam rangkain acara IICCS 2024, Pupuk Indonesia juga menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International Pte. Ltd., terkait penangkapan karbon untuk dekarbonisasi dan memungkinkan produksi Ammonia Rendah Karbon di Kalimantan Timur. Fasilitas penyimpanan karbon di Kalimantan Timur tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2030.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1761 seconds (0.1#10.140)