Prospek Kerja Sama Pertahanan Indonesia-UEA
loading...
A
A
A
Mereka juga memproduksi bersama senapan mesin SM3 5.56mm PT Pindad untuk digunakan tentara UEA dan dipasarkan di Timur Tengah. PT Pindad memang telah mejalin hubungan mesra dengan UEA. BUMN Strategis tersebut telah menjadi salah satu supplier amunisi untuk militer negeri tersebut. Pada 2017 misalnya, PT Pindad mendapat transaksi untuk memproduksi 100 juta amunisi kaliber kecil.
Pasca-kesepakatan IUAE-CEPA, kerja sama pertahanan, terutama untuk pengembangan alutsista bersama kian menunjukkan progresivitasnya. Pada Mei 2024 lalu, PT Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan industri pertahanan UEA, Lahab. Kerja sama itu diteken pada 20 hingga 21 Mei 2024 dalam rangkaian kegiatan Indonesia-UAE Business Week di Ritz Carlton, Bali.
Melalui kesepakatan ini, PT Pindad berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antar kedua negara dalam bidang Alpalhankam, khususnya munisi. Secara spesifik, kedua perusahaan melakukan investasi brassmill - bahan baku amunisi untuk mendukung program hilirisasi. Selain itu MoU juga mencakup kerja sama dalam bidang bom udara berstandar NATO. Dalam kesempatan yang sama, PT Pindad melakukan pertemuan dengan tiga perusahaan pertahananan UEA, yaitu Tawazun, Lahab, Caracal, dan EDGE Group untuk membahas berbagai kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Semakin Cerah di Era Prabowo
"Hubungan Indonesia dan UEA dapat terus berkembang dan tumbuh sesuai dengan ambisi kedua negara dalam memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan,” demikian disampaikan Menhan Prabowo Subianto saat bertemu MBZ, di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin (13/5/2024).
Pernyataan tersebut secara langsung menegaskan komitmen sekaligus ambisi Indonesia dan UEA memperkuat kerja sama pertahanan yang telah dilakukan. Pertemuan yang melibatkan calon presiden terpilih –yang datang bersama cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka tersebut- menunjukkan adanya level berbeda dalam hubungan pertahanan RI, dan pintu lebar peningkatan kerja sama untuk masa depan.
baca juga: Memahami Target Kerja Sama Pertahanan Indonesia
Dalam pertemuan teranyar pemimpin kedua negara sebelumnya pemerintah-DPR meratifikasi kerja sama pertahanan Indonesia-UEA, Prabowo-MBZ sepakat melakukan kerja sama pertahanan berupa latihan perang bersama, pendidikan pertukaran prajurit, hingga saling belajar tentang teknologi alutsista masing-masing negara. Keduanya juga bertukar pandangan tentang sejumlah isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.
Pada momen itu, UEA memberikan medali ‘’Zayed’’ kepada Prabowo sebagai bentuk apresiasi atas inisiatifnya membangun hubungan baik dengan melakukan kunjungan tersebut. UEA memandang Prabowo tulus memperkuat hubungan kerja sama antara UEA dan Indonesia. MBZ juga berharap hubungan strategis dapat terus terjalin demi kemakmuran kedua negara.
Selama menjabat menteri pertahahan, Prabowo memang menunjukkan intensitasnya dalam meningkatkan kerja sama pertahanan dengan UEA. Tercatat, sejak mendapat amanat memegang posisi tersebut di era Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, dia tercatat beberapa kali melakukan kesepakatan dengan koleganya dari UEA. Pada 2019, misalnya, Prabowo Subianto meneken MoU perjanjian kerja sama di bidang pertahanan dengan UEA Mohammed Ahmed Al Bowardi. Penandatanganan itu sebagai tindak lanjut dari letter of intent (LoI) yang ditandatangani kedua negara di Bogor pada Juli 2019.
Pasca-kesepakatan IUAE-CEPA, kerja sama pertahanan, terutama untuk pengembangan alutsista bersama kian menunjukkan progresivitasnya. Pada Mei 2024 lalu, PT Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan industri pertahanan UEA, Lahab. Kerja sama itu diteken pada 20 hingga 21 Mei 2024 dalam rangkaian kegiatan Indonesia-UAE Business Week di Ritz Carlton, Bali.
Melalui kesepakatan ini, PT Pindad berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antar kedua negara dalam bidang Alpalhankam, khususnya munisi. Secara spesifik, kedua perusahaan melakukan investasi brassmill - bahan baku amunisi untuk mendukung program hilirisasi. Selain itu MoU juga mencakup kerja sama dalam bidang bom udara berstandar NATO. Dalam kesempatan yang sama, PT Pindad melakukan pertemuan dengan tiga perusahaan pertahananan UEA, yaitu Tawazun, Lahab, Caracal, dan EDGE Group untuk membahas berbagai kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Semakin Cerah di Era Prabowo
"Hubungan Indonesia dan UEA dapat terus berkembang dan tumbuh sesuai dengan ambisi kedua negara dalam memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan,” demikian disampaikan Menhan Prabowo Subianto saat bertemu MBZ, di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin (13/5/2024).
Pernyataan tersebut secara langsung menegaskan komitmen sekaligus ambisi Indonesia dan UEA memperkuat kerja sama pertahanan yang telah dilakukan. Pertemuan yang melibatkan calon presiden terpilih –yang datang bersama cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka tersebut- menunjukkan adanya level berbeda dalam hubungan pertahanan RI, dan pintu lebar peningkatan kerja sama untuk masa depan.
baca juga: Memahami Target Kerja Sama Pertahanan Indonesia
Dalam pertemuan teranyar pemimpin kedua negara sebelumnya pemerintah-DPR meratifikasi kerja sama pertahanan Indonesia-UEA, Prabowo-MBZ sepakat melakukan kerja sama pertahanan berupa latihan perang bersama, pendidikan pertukaran prajurit, hingga saling belajar tentang teknologi alutsista masing-masing negara. Keduanya juga bertukar pandangan tentang sejumlah isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.
Pada momen itu, UEA memberikan medali ‘’Zayed’’ kepada Prabowo sebagai bentuk apresiasi atas inisiatifnya membangun hubungan baik dengan melakukan kunjungan tersebut. UEA memandang Prabowo tulus memperkuat hubungan kerja sama antara UEA dan Indonesia. MBZ juga berharap hubungan strategis dapat terus terjalin demi kemakmuran kedua negara.
Selama menjabat menteri pertahahan, Prabowo memang menunjukkan intensitasnya dalam meningkatkan kerja sama pertahanan dengan UEA. Tercatat, sejak mendapat amanat memegang posisi tersebut di era Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, dia tercatat beberapa kali melakukan kesepakatan dengan koleganya dari UEA. Pada 2019, misalnya, Prabowo Subianto meneken MoU perjanjian kerja sama di bidang pertahanan dengan UEA Mohammed Ahmed Al Bowardi. Penandatanganan itu sebagai tindak lanjut dari letter of intent (LoI) yang ditandatangani kedua negara di Bogor pada Juli 2019.