Merugikan Kepentingan Nasional, Polisi Didesak Usut Pembajakan Situs Media
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerapnya peretasan terhadap situs-situs web media massa yang kritis terhadap kebijakan pemerintah menunjukkan ancaman nyata terhadap kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. Padahal, suara kritis merupakan penyeimbang yang justru diperlukan untuk memperkuat kinerja pemerintahan.
Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria menyatakan, pembajakan yang menimpa Tempo.co dan media lain tidak hanya merugikan media bersangkutan. Lebih dari itu, kepentingan masyarakat dan nasional pun ikut dirugikan.
"Di tengah sepinya pengawasan DPR terhadap pemerintah, media massa merupakan wadah penyampai aspirasi masyarakat, intelektual, ilmuwan, politisi, tokoh masyarakat, ormas dan sebagainya," ujar Hariqo melalui pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (22/8/2020).
(Baca: Komisioner Komnas HAM Kecam Peretasan Situs Tempo.co)
Hariqo mengecam perilaku pembajakan. Menurut dia, berdasarkan survei ILO dan Reuters, saat ini hampir semua perusahaan, termasuk media sulit bertahan akibat Covid-19. Karena itu dia mempertanyakan ”serangan” terhadap media-media yang bersikap independen dan kritis. ”Bukankah kritik membuat seimbang, sedangkan puji-pujian bisa bikin tumbang,” kata dia.
Hariqo mengungkapkan, situs media merupakan tempat dikumpulkannya berbagai berita hasil kerja keras para wartawan di lapangan, yang bebas diakses oleh pelajar dan siapapun juga untuk pendidikan. ”Membajaknya sama halnya merugikan banyak pihak untuk mendapatkan informasi dan melakukan penelitian,” katanya.
(Baca: Netizen Diingatkan Jangan Gunakan Medsos untuk Bela Koruptor)
Oleh karena itu, Hariqo meminta aparat penegak hukum mengusut peristiwa peretasan yang menimpa Tempo.co serta media lain. Hal ini penting demi menjaga kewibawaan demokrasi serta kepercayaan masyarakat pada pemerintah. ”Sebab kepercayaan adalah modal utama menangai pandemi, ancaman resesi ekonomi dan sebagainya,” ujar dia.
Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria menyatakan, pembajakan yang menimpa Tempo.co dan media lain tidak hanya merugikan media bersangkutan. Lebih dari itu, kepentingan masyarakat dan nasional pun ikut dirugikan.
"Di tengah sepinya pengawasan DPR terhadap pemerintah, media massa merupakan wadah penyampai aspirasi masyarakat, intelektual, ilmuwan, politisi, tokoh masyarakat, ormas dan sebagainya," ujar Hariqo melalui pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (22/8/2020).
(Baca: Komisioner Komnas HAM Kecam Peretasan Situs Tempo.co)
Hariqo mengecam perilaku pembajakan. Menurut dia, berdasarkan survei ILO dan Reuters, saat ini hampir semua perusahaan, termasuk media sulit bertahan akibat Covid-19. Karena itu dia mempertanyakan ”serangan” terhadap media-media yang bersikap independen dan kritis. ”Bukankah kritik membuat seimbang, sedangkan puji-pujian bisa bikin tumbang,” kata dia.
Hariqo mengungkapkan, situs media merupakan tempat dikumpulkannya berbagai berita hasil kerja keras para wartawan di lapangan, yang bebas diakses oleh pelajar dan siapapun juga untuk pendidikan. ”Membajaknya sama halnya merugikan banyak pihak untuk mendapatkan informasi dan melakukan penelitian,” katanya.
(Baca: Netizen Diingatkan Jangan Gunakan Medsos untuk Bela Koruptor)
Oleh karena itu, Hariqo meminta aparat penegak hukum mengusut peristiwa peretasan yang menimpa Tempo.co serta media lain. Hal ini penting demi menjaga kewibawaan demokrasi serta kepercayaan masyarakat pada pemerintah. ”Sebab kepercayaan adalah modal utama menangai pandemi, ancaman resesi ekonomi dan sebagainya,” ujar dia.
(muh)