Peretasan PDN Coreng Nama Indonesia di Mata Dunia

Minggu, 30 Juni 2024 - 10:41 WIB
loading...
Peretasan PDN Coreng...
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha menilai peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh Ransomware Brain Cipher Lockbit 3.0 mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha menuturkan peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh Ransomware Brain Cipher Lockbit 3.0 mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Pasalnya, peretasan ini sudah bertubi-tubi terjadi dan mengakibatkan kebocoran data nasional.

“Serangan siber yang beruntun dan bertubi-tubi sepertinya menunjukkan kurang pedulinya pemerintah terkait isu keamanan siber. Meski tidak ada kerugian secara finansial dengan terjadinya serangan siber, namun reputasi serta nama baik negara Indonesia akan tercoreng di mata dunia,” ujar Pratama yang juga Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC i, Minggu (30/6/2024).



Bahkan, sudah banyak yang mengakui bahwa Indonesia adalah sebuah negeri open source yang datanya boleh dilihat oleh siapa saja dengan banyaknya peretasan yang terjadi selama ini. “Dan akhirnya pemerintah baru kelimpungan saat terjadi serangan siber lalu melakukan penanganan yang kerap terlambat serta membutuhkan waktu lama,” katanya.

Pratama mengatakan, dampak serangan siber ransomware dapat menghentikan layanan kepada masyarakat, yang paling terlihat adalah panjangnya antrean gerbang Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Serangan ransomware juga biasanya membutuhkan waktu dalam pemulihan layanan yang terganggu terutama jika peretas berhasil mengetahui di mana backup dari data utama disimpan karena biasanya mereka akan menyerang data backup terlebih dahulu sebelum menyerang data utama.

“Sehingga saat tim keamanan IT menyadari bahwa sistem utama bermasalah, mereka akan kesulitan melakukan backup karena data yang ada di perangkat backup sudah dienskrip terlebih dahulu oleh mereka sehingga sistem tidak dapat dikembalikan layanannya,” jelas Pratama.

Selain itu, adanya kekhawatiran kebocoran data dari 210 institusi akibat Ransomware Brain Cipher Lockbit 3.0 karena biasanya sebelum mengunci file dan data supaya tidak bisa dipakai, mereka terlebih dahulu memindahkan data tersebut ke server mereka.

“Jika korban tidak mau membayarkan tebusan yang diminta maka data yang dicuri tersebut akan dapat dijual di dark web sehingga peretas masih tetap mendapatkan keuntungan financial,” ucapnya.

Menurut dia, penyebab utama kerentanan sistem teknologi pemerintahan biasanya berasal dari rendahnya kesadaran sumber daya manusia (SDM) tentang keamanan siber.

“Terutama SDM yang memiliki akses ke dalam sistem baik internal organisasi untuk keperluan operasional atau pihak lain yang menjadi mitra ketika pembuatan sistem dan aplikasi sekaligus membantu organisasi untuk melakukan perbaikan jika terjadi masalah,” kata Pratama.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
7 Saksi Diperiksa Kejari...
7 Saksi Diperiksa Kejari Jakpus Terkait Kasus Dugaan Korupsi PDNS Komdigi
Kena Efisiensi Rp3,8...
Kena Efisiensi Rp3,8 Triliun, Kemkomdigi Minta Tambah Rp280 Miliar untuk PDN Cikarang
Website Kejaksaan Diduga...
Website Kejaksaan Diduga Diretas, Kapuspenkum Kejagung Buka Suara
Bareskrim Gandeng BSSN...
Bareskrim Gandeng BSSN Usut Kebocoran 6 Juta Data NPWP
Guru Honorer di Jatim...
Guru Honorer di Jatim Bobol Sistem BKN dan Jual Data Elektronik
Kelakar Budi Arie soal...
Kelakar Budi Arie soal Indodax Kena Hack: Data Center Paling Aman di Bawah Rumah Sakit Ibu dan Anak
Terima Kunjungan iNews...
Terima Kunjungan iNews Media Group, Menko Polhukam Bicara Penanganan Judi Online dan PDN
Antisipasi Peretasan,...
Antisipasi Peretasan, Bawaslu Minta KPU Perbaiki Sirekap Jelang Pilkada 2024
Ratusan Mahasiswa Dukung...
Ratusan Mahasiswa Dukung Kominfo Berantas Judi Online dan Pemulihan PDN
Rekomendasi
Siap Hadir di Indonesia,...
Siap Hadir di Indonesia, Jetour Pamer Interior Mobil Listrik X50e
8 Kepolisian Terbaik...
8 Kepolisian Terbaik di Dunia Tahun 2025, Nomor 7 Tetangga Indonesia
Kolaborasi Forwatan,...
Kolaborasi Forwatan, Gapki, dan Astra Agro Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim
Berita Terkini
Pengembangan Kapal Induk...
Pengembangan Kapal Induk Otonom: Langkah Strategis Indonesia Jaga Kedaulatan Laut
4 menit yang lalu
Kamenak Gire Tersangka...
Kamenak Gire Tersangka Pembunuhan Anggota Satgas Mandala Diserahkan ke Kejari Nabire
37 menit yang lalu
Irfan Niti Sasmita Jadi...
Irfan Niti Sasmita Jadi Plt Ketua DPD Perindo Bogor, Ferry Kurnia: Pererat Koordinasi dengan Pemda dan Masyarakat
42 menit yang lalu
Bahas RUU KUHAP dan...
Bahas RUU KUHAP dan RUU Kejaksaan, Petisi Ahli: Untuk Kebaikan Hukum di Indonesia
49 menit yang lalu
BPOM Prihatin Fenomena...
BPOM Prihatin Fenomena Maraknya Penyebaran Informasi Tak Akurat di Medsos
59 menit yang lalu
Puasa Ramadan: Menyalakan...
Puasa Ramadan: Menyalakan Kembali Obor Peradaban yang Redup
6 jam yang lalu
Infografis
Market Value Tim Nasional...
Market Value Tim Nasional Asia Tenggara: Timnas Indonesia Teratas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved