Gowes Ramah Iklim 2024 Diharapkan Inspirasi Publik Aksi Nyata untuk Lingkungan

Sabtu, 29 Juni 2024 - 18:37 WIB
loading...
Gowes Ramah Iklim 2024 Diharapkan Inspirasi Publik Aksi Nyata untuk Lingkungan
Wakil Menteri LHK Alue Dohong, dalam kegiatan Gowes Ramah Iklim 2024 di Taman Monumen 45 Banjarsari, Solo, Sabtu (29/6/2024). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Bike To Work (B2W) Indonesia sukses menggelar Gowes Ramah Iklim 2024. Kegiatan ini digelar di Taman Monumen 45 Banjarsari, Solo, Sabtu (29/6/2024).

Wakil Menteri LHK Alue Dohong berharap, kegiatan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. "Terselenggaranya acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi polusi Udara," ucap Alue Dohong.

Alue mengapresiasi kehadiran lebih dari 500 pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia serta masyarakat kota Solo dan sekitarnya yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini. "Kita memulai dengan bersepeda sejauh 10 kilometer, sebuah simbol dan tindakan nyata dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menjaga kesehatan udara. Acara ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi polusi Udara," ungkapnya.

Setelah kegiatan bersepeda, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon pengendali polutan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dalam jangka panjang. Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri juga meresmikan Project Rintisan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Penyerap Polutan.

"Taman ini diharapkan dapat berfungsi sebagai paru-paru kota dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang yang bersih dan sehat bagi masyarakat. Taman ini akan menjadi tempat di mana kita dapat merasakan kesejukan dan keindahan alam, sekaligus mengingatkan kita akan tanggung jawab kita dalam menjaga lingkungan," jelas Alue.

Wamen LHK juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. "Mari kita bersama-sama menunjukkan bahwa kita peduli dan siap untuk beraksi demi menjaga bumi kita. Setiap kayuhan sepeda hari ini, setiap pohon yang kita tanam adalah langkah nyata untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat," pungkasnya.

Ketua Umum B2W Indonesia Fahmi Saimima menambahkan, acara ini juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada pengguna program Cycling Saving Carbon (CSC) yaitu sebuah inisiatif untuk mengajak masyarakat mengurangi jejak karbon melalui bersepeda. Penghargaan ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai motivasi untuk terus berupaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

"Inisiatif untuk mencoba merekam besaran carbon saved ini bermula dari diskusi para pekerja bersepeda di satu grup percakapan. Rupanya antusiasmenya tinggi. Malah terjadi semacam persaingan untuk mengumpulkan skor atau jumlah potensi emisi karbon yang dicegah," ucap Fahmi.

Dalam situasi dunia menghadapi tantangan yang terkait dengan emisi gas rumah kaca (GRK) dan polusi udara, bersepeda merupakan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai salah satu cara menanggulangi kedua ancaman terhadap kehidupan di bumi. "Saat seseorang bersepeda, tidak ada emisi karbon yang dikeluarkan juga polutan. Gas CO2 ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, di antaranya oleh kendaraan bermotor,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2956 seconds (0.1#10.140)
pixels