Kenduri Swarnabhumi 2024 Bukan Sekadar Festival Budaya Tahunan

Jum'at, 07 Juni 2024 - 21:37 WIB
loading...
Kenduri Swarnabhumi...
Kenduri Swarnabhumi 2024 dinilai bukan sekadar festival budaya tahunan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kenduri Swarnabhumi 2024 dinilai bukan sekadar festival budaya tahunan. Kenduri juga merupakan cerminan dari kekuatan dan kemandirian masyarakat lokal.

Hal itu diungkapkan oleh Pegiat Budaya sekaligus Kurator Lokal Kenduri Swarnabhumi 2024 Wilayah Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo Ja’far Rassuh. Kenduri Swarnabhumi 2024 bertajuk Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai Batanghari.

Sebuah rangkaian festival budaya tahunan masyarakat sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari itu menyoroti pentingnya kemandirian dalam melestarikan kearifan lokal sebagai warisan leluhur dengan membentuk serta menguatkan tim kurator lokal dan direktur festival lokal.

Adapun tim kurator lokal yang terbentuk berjumlah 6 orang yang masing-masing mengakurasi 2 wilayah dan berkoordinasi dengan 2 direktur festival lokal yang tersebar di DAS Batanghari. Dengan begitu, kegiatan Kenduri Swarnabhumi tahun ini semakin mengukuhkan semangat gotong royong dan kearifan lokal masyarakat dalam menampilkan kekayaan budaya lokal, serta memuliakan ekosistem Sungai Batanghari sebagai urat nadi peradaban.

Tahun ini, rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi akan digelar di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan 1 Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat. Ja’far Rassuh menjelaskan bahwa kemandirian masyarakat setempat dalam menggelar Kenduri Swarnabhumi menjadi pilar utama dalam menjaga tradisi ini tetap hidup dan relevan di tengah arus modernisasi.

“Kenduri bukan sekadar festival, tetapi juga cerminan dari kekuatan dan kemandirian masyarakat lokal. Dengan kemandirian, kita dapat menjaga dan melestarikan tradisi ini tanpa harus bergantung pada pihak luar,” ujarnya dalam workshop bersama Kurator dan Direktur Festival Kenduri Swarnabhumi, Rabu (5/6/2024).

Dia menuturkan, kenduri merupakan wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berbagi, dan memperkuat ikatan sosial. Dengan tetap mandiri, setiap elemen dalam masyarakat dapat berkontribusi dan merasakan manfaat dari kegiatan ini, mulai dari penyediaan bahan-bahan lokal hingga partisipasi dalam berbagai kegiatan seni dan budaya.

Menurut Ja’far, keterlibatan masyarakat lokal dalam Kenduri Swarnabhumi 2024 adalah langkah yang tepat dalam menjaga dan melestarikan budaya, mereka hidup dan bertumbuh di tanah Jambi.

“Mereka (masyarakat) ini adalah akarnya. Akar yang mengetahui kebudayaan setempat. Hari ini, Kenduri Swarnabhumi mengajak masyarakat untuk turun langsung terhadap proses pemajuan kebudayaan hari ini, kini, dan nanti,” ujar pria penerima penghargaan dan lencana emas sebagai Tokoh Kebudayaan 2024 dari Gubernur Jambi ini.

Menurut Ja’far, kehadiran kurator sangat penting karena perannya tidak hanya mengakurasi kebudayaan lokal, tapi juga perlu terlibat mulai dari sisi perencanaan pagelaran festival budaya sampai ke implementasinya. “Kehadiran kurator juga harus bertugas memfasilitasi antara pelaku dan objek kebudayaan dengan masyarakat. Bagaimana mengomunikasikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, menurut dia, seluruh rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi perlu menghasilkan narasi dan misi yang sama, yakni bagaimana masyarakat dapat terhubung kembali dengan Sungai Batanghari agar masyarakat dapat mengingat kembali pentingnya peran alam dalam membentuk peradaban masyarakat.

Sementara itu, Direktur Festival Kota Jambi Hendry Nursal menekankan bahwa acara tahun ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif dari masyarakat lokal. “Kami berupaya untuk melibatkan sebanyak mungkin komunitas lokal dalam persiapan dan pelaksanaan acara,” ujarnya dalam diskusi bersama para kurator dan direktur festival.

Dia juga mengatakan bahwa dukungan dari berbagai elemen masyarakat sangat dibutuhkan, baik pemerintah, swasta, komunitas, dan utamanya generasi muda sangat penting. Dia melanjutkan, inti dari acara ini adalah untuk menunjukkan bahwa dengan kemandirian, masyarakat dapat mengadakan Kenduri Swarnabhimi yang tidak hanya meriah tetapi juga berkelanjutan. “Kami ingin menunjukkan bahwa dengan gotong royong dan kemandirian, kita bisa membuat acara yang berdampak positif bagi semua pihak,” ujarnya.

Kemandirian kenduri dinilai bukan hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Bahkan, Kenduri Swarnabhumi 2024 banyak melibatkan partisipasi aktif dari generasi muda lokal.

Para Kurator dan Direktur Festival yang merupakan masyarakat lokal mengapresiasi kepada semua pihak yang memberikan kesempatan pada masyarakat lokal yang secara mandiri mengelola acara Kenduri Swarnabhumi 2024. “Kami berharap bahwa generasi muda akan melihat pentingnya kemandirian dan gotong royong dalam menjaga budaya kita,” kata Hendry.

Dengan Kenduri Swarnabhumi 2024, panitia dan masyarakat Jambi busa memberikan contoh nyata bagaimana kemandirian dapat menjadi kekuatan utama dalam melestarikan dan memajukan budaya lokal. “Ini adalah langkah awal, dan kami berharap bisa terus melanjutkan dan mengembangkan ini di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.

Kenduri Swarnabhumi 2024 mengambil langkah lebih jauh dengan mengedepankan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal dalam melestarikan lingkungan Sungai Batanghari dan kekayaan kebudayaannya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)