Bertemu Para Pemred, Pansel Minta Masukan Sosok Capim KPK Harapan Publik

Kamis, 06 Juni 2024 - 08:15 WIB
loading...
Bertemu Para Pemred,...
Pansel Capim KPK mengadakan pertemuan dengan para pemimpin redaksi (Pemred) di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Foto/SINDOnews/Raka Dwi
A A A
JAKARTA - Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan pertemuan dengan para pemimpin redaksi (Pemred) di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Pansel menggelar pertemuan ini untuk meminta masukan dari para Pemred.

"Alhamdulilah pada hari ini untuk pertama kali Pansel mengadakan jumpa dengan representasi publik yaitu pemimpin-pemimpin redaksi. Saya kira ini forum yang sangat penting buat Pansel untuk mendapat masukan, menyerap aspirasi," ujar Wakil Ketua Pansel Capim KPK Arief Satria usai pertemuan.



Arief menilai pertemuan tersebut menjadi penting sebagai penyemangat Pansel untuk bekerja maksimal menghasilkan calon-calon pimpinan KPK dan Dewas sesuai dengan harapan publik.

"Oleh karena itu kami mengapresiasi, kami mengucapkan terima kasih buat para Pemred yang luar biasa tadi memberikan masukan-masukan yang sangat baik, sangat bagus," papar Arief.

"Dan ini menjadi bekal buat Pansel untuk bisa menyiapkan langkah-langkah yang sistematis, lebih terukur, dan lebih efektif," sambungnya.

Arief mengungkapkan bahwa beberapa hari ke depan juga akan diadakan pertemuan dengan para rektor, pimpinan perguruan tinggi, dan dilanjutkan lagi dengan civil society organization (CSO).

"Saya kira harapan itulah yang terus kita dapatkan, ingin dapatkan dari forum dan aspirasi. Sehingga kita bisa menangkap apa yang menjadi kebutuhan dan apa yang menjadi ekspektasi dari publik terkait Pansel ini," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Abdul Kohar mengatakan bahwa hadir dalam pertemuan tersebut sekitar 13 Pemred. Abdul mengaku diminta masukan dan berbagi informasi terkait Pansel di tengah skeptisisme yang tinggi terhadap Pansel KPK saat ini.

"Di tengah skeptisisme yang sangat tinggi di tengah masyarakat. Apa Pansel KPK ini, saya bilang tinggi di berbagai tempat yang muncul adalah sikap kritis dari berbagai kalangan mengenai Pansel kali ini. Intinya karena awalnya diawali dari revisi undang-undang yang banyak menuai kritik, lalu orang menjadi semakin skeptis, lalu ditunjukkan dengan berbagai kasus komisioner yang membuat publik semakin skeptis," paparnya.

Abdul menekankan agar Pansel Capim KPK mampu bersikap secara independen dan tidak goyah atas berbagai macam kemungkinan intervensi atau calon titipan.

"Pansel karena ada di hulu yang akan memunculkan komisioner dan Dewas yang diharapkan memunculkan ekspektasi publik. Maka harus bisa mencegah hal itu terjadi," kata dia.



"Intinya adalah kami semua di media massa, ingin memastikan Pansel bisa bekerja on the right track, yaitu ingin mengembalikan harapan publik, muruah lembaga pemberantasan korupsi KPK. Meskipun di undang-undangnya, dia merupakan rumpun eksekutif, namun dalam praktiknya dia harus menjadi independen dan menjalankan prinsip-prinsip yang betul-betul harus dijunjung tinggi," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Enggan Adu Argumen dengan...
Enggan Adu Argumen dengan Kubu Hasto, KPK: Semua Tudingan Dijawab di Persidangan
Jadi Kuasa Hukum Hasto,...
Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Beberkan 4 Kejanggalan Dakwaan KPK
Kubu Hasto Tuding Dakwaan...
Kubu Hasto Tuding Dakwaan KPK Hanya Copy Paste, Hanya 1 Halaman yang Baru
Golkar Tugaskan Bakumham...
Golkar Tugaskan Bakumham Buka Komunikasi dengan Ridwan Kamil terkait Penggeledahan KPK
Beberapa Barang dan...
Beberapa Barang dan Dokumen Disita KPK dari Rumah Ridwan Kamil
KPK Tetapkan 5 Tersangka...
KPK Tetapkan 5 Tersangka Dugaan Korupsi Bank BJB, Kasus Terjadi pada 2021-2023
Arti Rompi Tahanan Pink,...
Arti Rompi Tahanan Pink, Merah, dan Oranye, Ternyata Maknanya Beda-beda
Rumah Ridwan Kamil Digeledah...
Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Jokowi: Proses Hukum Harus Kita Dihormati
Belum Tentukan Plt Sekjen...
Belum Tentukan Plt Sekjen PDIP usai Hasto Ditahan KPK, Puan Bicara Hak Prerogatif Megawati
Rekomendasi
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
Popularitas Kate Middleton...
Popularitas Kate Middleton Menurun, Warga Amerika Lebih Menyukai Pangeran Harry
Cabuli Anak di Bawah...
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kapolres Ngada Dimutasi ke Pamen Yanma
Berita Terkini
7 Fakta Penting Mutasi...
7 Fakta Penting Mutasi Polri Maret 2025, 10 Polwan Jadi Kapolres hingga 10 Kapolda Digeser
2 menit yang lalu
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
12 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Ketua Umum PP Muhammadiyah...
Ketua Umum PP Muhammadiyah Minta PPN 12% Dikaji Ulang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved