Selain Pembajakan, Rapat Internal KAMI Juga Disusupi Orang Tak Dikenal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akun Twitter @OpiniDin milik Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin dikabarkan dibajak oleh orang tak bertanggung jawab. Pembajakan itu disebut sejak 17 Agustus 2020.
Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani membenarkan hal itu. Bahkan menurut Yani, sejumlah tokoh KAMI juga mengalami hal yang sama. "Bukan hanya Pak Din, jauh sebelumnya juga beberapa medsos KAMI dibajak. Contoh kayak WhatsApp-nya Pak MS Kaban, terus saya juga Twitter saya beberapa hari juga tidak bisa difungsikan, banyak kita mengalami," ungkap Ahmad Yani kepada SINDOnews, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Arief Poyuono Tak Percaya Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak)
Tidak hanya itu, Yani juga mengaku jika rapat internal KAMI pun disusupi oleh orang tak dikenal. Mereka masuk rapat melalui zoom dengan nama-nama tokoh KAMI. (Baca juga: Hargai Deklarasi KAMI, Pagar Nusa NU Minta Isu Rasial dan Agama Tak Dipakai)
"Bahkan, rapat internal kita melalui zoom banyak juga yang masuk mengatasnamakan kita-kita. Contoh ada yang mengatasnamakan Muslim Arbi, ada yang mengatasnamakan Rocky Gerung, ada mengatasnamakan Syahganda Nainggolan, banyak sekali peserta itu, padahal itu rapat terbatas kita," kata mantan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Yani mengatakan, umumnya orang-orang yang mengatasnamakan sejumlah tokoh KAMI itu hanya memasang foto yang diklaim saja. Mereka tidak berani menunjukkan wajah aslinya melalui zoom. (Baca juga: Amien Rais Hadiri Deklarasi KAMI sebagai Bentuk Dukungan Tokoh Bangsa)
"Hanya foto, disuruh buka diri, mereka enggak mau, ada ketangkap satu mengatasnamakan Muslim Arbi, dia pakai masker. Kita suruh buka masker, enggak mau dia, terbuka sedikit, ternyata kau Muslim Arbi palsu, langsung kita keluarkan itu," ungkapnya.
Selain itu, ada juga yang mengatasnamakan Gatot Nurmantyo dalam rapat melalui zoom itu. Yani pun mengaku heran mengapa penyusup itu bisa mendapatkan informasi rapat internal KAMI.
"Kita preventif, setelah kita cek di dalam kita rapat di zoom itu, keluar mukanya, jadi walaupun siapapun termasuk Pak Gatot ada juga tuh, 'keluar Pak Gatot, mohon keluar, kalau enggak kita keluarkan', dia enggak keluar, kita keluarkan," ujarnya.
Lihat Juga: Polisi Kembali Tetapkan Satu Tersangka Baru di Kasus Pembubaran Diskusi Din Syamsuddin di Kemang
Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani membenarkan hal itu. Bahkan menurut Yani, sejumlah tokoh KAMI juga mengalami hal yang sama. "Bukan hanya Pak Din, jauh sebelumnya juga beberapa medsos KAMI dibajak. Contoh kayak WhatsApp-nya Pak MS Kaban, terus saya juga Twitter saya beberapa hari juga tidak bisa difungsikan, banyak kita mengalami," ungkap Ahmad Yani kepada SINDOnews, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Arief Poyuono Tak Percaya Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak)
Tidak hanya itu, Yani juga mengaku jika rapat internal KAMI pun disusupi oleh orang tak dikenal. Mereka masuk rapat melalui zoom dengan nama-nama tokoh KAMI. (Baca juga: Hargai Deklarasi KAMI, Pagar Nusa NU Minta Isu Rasial dan Agama Tak Dipakai)
"Bahkan, rapat internal kita melalui zoom banyak juga yang masuk mengatasnamakan kita-kita. Contoh ada yang mengatasnamakan Muslim Arbi, ada yang mengatasnamakan Rocky Gerung, ada mengatasnamakan Syahganda Nainggolan, banyak sekali peserta itu, padahal itu rapat terbatas kita," kata mantan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Yani mengatakan, umumnya orang-orang yang mengatasnamakan sejumlah tokoh KAMI itu hanya memasang foto yang diklaim saja. Mereka tidak berani menunjukkan wajah aslinya melalui zoom. (Baca juga: Amien Rais Hadiri Deklarasi KAMI sebagai Bentuk Dukungan Tokoh Bangsa)
"Hanya foto, disuruh buka diri, mereka enggak mau, ada ketangkap satu mengatasnamakan Muslim Arbi, dia pakai masker. Kita suruh buka masker, enggak mau dia, terbuka sedikit, ternyata kau Muslim Arbi palsu, langsung kita keluarkan itu," ungkapnya.
Selain itu, ada juga yang mengatasnamakan Gatot Nurmantyo dalam rapat melalui zoom itu. Yani pun mengaku heran mengapa penyusup itu bisa mendapatkan informasi rapat internal KAMI.
"Kita preventif, setelah kita cek di dalam kita rapat di zoom itu, keluar mukanya, jadi walaupun siapapun termasuk Pak Gatot ada juga tuh, 'keluar Pak Gatot, mohon keluar, kalau enggak kita keluarkan', dia enggak keluar, kita keluarkan," ujarnya.
Lihat Juga: Polisi Kembali Tetapkan Satu Tersangka Baru di Kasus Pembubaran Diskusi Din Syamsuddin di Kemang
(nbs)