Hari Bakti Dokter Indonesia dan Penggalangan Dana Pendidikan

Jum'at, 17 Mei 2024 - 15:36 WIB
loading...
A A A
Karena itu, tidak ada yang lebih baik untuk menjalankan propaganda yang sangat berat dan sukar ini selain Wahidin (Mas Ngabehi Soediro Hoesodo). Wahidin telah diterima oleh Gubernur Jenderal dan berhasil mengantongi Surat Pengantar dari beliau. Dengan semangat tinggi, budi bahasa yang ramah dan santun, serta tingkah laku yang simpatik ia mengunjungi para pegawai negeri Boemipoetra.

Beliau berhasil memikat orang-orang mulai dari manteri-manteri paling rendah hingga para bupati yang paling angkuh dan pelit sekali pun. Walau demikian, ternyata sebagian dari bupati-bupati itu tidak bersedia membantu dan merasa iri sebab inisiatip untuk mendirikan perhimpuan yang begitu besar manfaatnya bukan berasal dari kalangan mereka. Karena itu, Wahidin pun berusaha untuk mendapatkan bantuan dari para pejabat bangsa Eropa. Pembayaran dari dana pendidikan ini dapat dilakukan dengan cara iuran bulanan berdasarkan besaran penghasilan dari masing-masing donatur.

Dokter Wahidin menyadari bahwa lapisan masyarakat kaum Boemipoetra harus diberi pendidikan yang lebih baik. Sebab, perjuangan untuk mempertahankan kelestarian hidup bangsa tidak dapat dielakkan dan orang-orang Jawa harus memilih: berjuang atau musnah! Sekalipun demikian, dr. Wahidin sedikit pun tidak percaya hal terakhir ini. Karena itu, beliau mencanangkan perjuangan bagi rakyat yang meliputi dua hal, yaitu: pendidikan baik bagi lapisan masyarakat kaum Boemipoetra yang lebih luas dan peningkatan rasa kebangsaan.

Sungguhpun dr. Wahidin bukan pendiri Boedi Oetomo namun beliau adalah orang yang mendanai terwujudnya kebangkitan rasa kebangsaan. Tentu juga tak dapat dipungkiri bahwa propaganda dana pendidikan yang dimotori dr. Wahidin telah menginspirasi masuknya diksi memajukan pengajaran dalam cita-cita dan tujuan Boedi Oetomo.

Cita-cita dan tujuan pendirian perhimpunan Boedi Oetomo, “Kemajuan nusa dan bangsa yang harmonis dengan jalan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, kebudayaan, mempertinggi cita-cita kemanusiaan, untuk mencapai kedudukan bangsa yang terhormat.”

Catatan Akhir


Pembebasan jasa medik bagi dokter yang berpraktik pada tanggal 20 Mei, memang telah menjadi inti kegiatan HBDI 2008 dan beberapa tahun setelahnya. Namun, setelah diterapkannya UU Sistem Jaminan Sosial (SJSN), yang salah satu programnya Jaminan Kesehatan (JKN) per 1 Januari 2014 maka kegiatan pembebasan jasa medik ini terasa kurang relevan lagi. Karena itu, kegiatan inti HBDI setiap tahun pun berubah sesuai kondisi bangsa dan keputusan IDI.

Andai IDI merasakan banyak anak-anak berbangsa Indonesia yang kesulitan melanjutkan pendidikan karena ketidakcukupan biaya, atau ada siswa berprestasi dan berminat menjadi dokter tapi orang tuanya tidak memiliki biaya sekolah atau bahkan ada mahasiswa kedokteran yang terancam drop out karena kekurangan biaya, maka tidak ada salahnya bagi IDI dan dokter Indonesia memelopori penggalangan dana pendidikan tersebut.

Memang pencarian dana pendidikan itu bukan tugas IDI atau tugas dokter-dokter anggota IDI, sebab setelah Indonesia merdeka dan memiliki konstitusi negara maka tugas mencerdaskan kehidupan bangsa sudah amat jelas dan tegas diamanatkan kepada pemerintah. Namun demikian, bila pemerintah bergerak lamban maka tentu saja IDI dan kalangan dokter Indonesia perlu mencetak Wahidin-Wahidin baru untuk kembali memeloporinya pekerjaan besar ini.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Bakti Dokter Indonesia 2024 ini adalah momentum yang tepat untuk memulai gerakan atau propaganda ini. Propaganda untuk meningkatkan rasa kebangsaan melalui “penggalangan dana pendidikan untuk anak-anak berbangsa Indonesia.” Mendatangi dan mengetuk hati para pejabat negara dan orang-orang kaya yang dermawan maupun yang angkuh dan pelit sekalipun, sebagaimana yang pernah dilakukan dr. Wahidin pada masa lampau. Wallahu a'lam bishawab.
(zik)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)