PoliticaWave Sebut Jokowi-Ma'ruf Unggul di Medsos dari 02

Kamis, 07 Februari 2019 - 15:42 WIB
PoliticaWave Sebut Jokowi-Maruf Unggul di Medsos dari 02
PoliticaWave Sebut Jokowi-Ma'ruf Unggul di Medsos dari 02
A A A
JAKARTA - PoliticaWave memantau percakapan netizen di media sosial (medsos) selama periode 28 Januari-04 Februari 2019 terkait pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Didapati pasangan nomor 01 Jokowi-Ma’ruf mengungguli pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga pada jumlah percakapan, yakni sebesar 57,25%.

"Jumlah percakapan Jokowi-Ma'ruf periode 57,25 persen, Prabowo-Sandiaga 42,75 persen. Kalau ditanya hari ini siapa yang menang, ya sesuai dengan data itu," tutur Founder Politica Wave, Yose Riza, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).

PoliticaWave memperoleh sebanyak 1.899.881 total percakapan terkait kedua kandidat yang dilakukan oleh 267.059 akun selama periode penelitian 28 Januari hingga 04 Februari 2019.

Di antara medsos yang dipantau adalah Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, online forum, dan news portal. Terdata, percakapan terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dilakukan oleh 61,25 persen akun, sementara Prabowo-Sandiaga sebanyak 38,75 persen akun.

(Baca juga: Akbar Tandjung Ungkap Sebagian Besar Anggota KAHMI Dukung Jokowi)

PoliticaWave melakukan pengumpulan data secara 'real time' dari berbagai medsos yang ada di Indonesia, termasuk Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Online Forum dan News Portal. PoliticaWave sudah melakukan filter dan mengeluarkan akun Bot dari data dan analisa.

"Data yang diambil dari postingan yang mengandung kata kunci terkait Jokowi, Ma'ruf, Prabowo dan Sandiaga dan semua variasi penulisannya, diambil pada periode 28 Januari-04 Februari 2019," jelas Yose.

Ada beberapa matriks yang digunakan untuk menganalisi percakapan yang terjadi di media sosial terkait kedua pasangan calon presiden. Matriks tersebut antara lain, Buzz, Unique User hingga Net Sentiment.

"Matriks-matriks ini sudah digunakan dari tahun 2012 untuk memprediksi hasil election dan hasilnya diatas 90% jadi yang menang di media sosial dia menang di real electionnya," tuturnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7786 seconds (0.1#10.140)