Jokowi Pasang Gaya Menyerang, TKN Balik Tuding Kubu Prabowo Panik

Senin, 04 Februari 2019 - 21:34 WIB
Jokowi Pasang Gaya Menyerang, TKN Balik Tuding Kubu Prabowo Panik
Jokowi Pasang Gaya Menyerang, TKN Balik Tuding Kubu Prabowo Panik
A A A
JAKARTA - Capres nomot urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mulai mengubah gaya komunikasi politiknya dengan pola menyerang. Hal itu dilakukannya untuk mengcounter berbagai tudingan dan isu-isu yang dihembuskan lawan politiknya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir mengatakan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kini panik setelah melihat gaya ofensif Jokowi ketika menanggapi isu-isu miring yang menerpanya.

"Padahal tanpa mereka sadari ternyata tudingan tersebut justru menunjukkan Prabowo sendiri yang sedang panik, karena jawaban Jokowi tersebut jelas-jelas menelanjangi ketidakmampuan Prabowo Subianto dalam menyajikan data lalu menganalisanya sehingga yang bisa dilakukan oleh Prabowo adalah sekadar berbohong-ria saja," ujar Inas melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (4/2/2019).

Jika Jokowi selama ini memilih diam, kata Ketua Fraksi Partai Hanura itu, kali ini mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mulai menjawab dengan tegas semua pernyataan Prabowo Subianto. "Selama ini berbagai pernyataan Prabowo tersebut hanya asal-asalan tanpa fakta, data dan analisa yang benar, atau yang kita kenal dengan istilah hoaks, lalu kemudian jawaban Jokowi tersebut disambut gempita oleh BPN alias kubu Prabowo-Sandi dengan berbagai tudingan, yakni salah satunya adalah Jokowi panik," tegas Inas.

Dia menilai, tanpa disadari kubu Prabowo ternyata tudingan tersebut justru menunjuk hidung Capres nomor urut 02 sendiri yang sedang panik. Pasalnya, jawaban Jokowi jelas-jelas menelanjangi ketidakmampuan Prabowo dalam menyajikan data lalu menganalisanya.

"Selain itu, ketakutan dan kengerian kubu Prabowo dengan style Jokowi yang tidak lagi diam dalam kontestasi Pilpres 2019 ini telah disikapi secara salah oleh BPN dengan mengatakan bahwa Jokowi ofensif. Padahal gimik dalam politik diperlukan agar mesin pemenangan capres tetap hidup dan harus siap setiap saat untuk berakselerasi mengatur irama kampanye," jelasnya.

Inas menambahkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tak punya strategi mumpuni dalam berkampanye. Menurutnya, kegagalan pemahaman BPN dalam berkampanye politik ini telah membuka mata kita bahwa ternyata tim kampanye Prabowo-Sandi masih minim pengalaman tempurnya.

"BPN tidak memiliki intuisi untuk bereaksi dengan cerdas dan cepat, melainkan hanya sekadar ngoceh dan ngedumel, apalagi sambil bermimpi dengan mengatakan berdasarkan survey internal, selisih antara jago mereka dengan Jokowi-Amin tinggal 4 persen," kata Inas.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6329 seconds (0.1#10.140)