Soal Koalisi Bentukan Din dkk, Begini Kata Sekjen Hanura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dibentuk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin dan sejumlah tokoh-aktivis yang didukung mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Politikus Gerindra, Rahmawati Soekarnoputri dan ekonom senior, Rizal Ramli terus menuai komentar negatif dari politisi koalisi pemerintahan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.
Komentar kali ini datang dari Sekjen DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), I Gede Pasek Suardika. Pria yang akrab disapa Pasek ini menganggap, gerakan yang dibentuk Din dkk hanya untuk mengisi masa senggang. "Ya kumpul-kumpul mengisi masa senggang yang saling bermanfaat untuk tukar pikiran," kata Pasek saat dihubungi SINDOnews, Rabu (5/8/2020). (Baca juga: KAMI Akan Dideklarasikan Seputar 17 Agustus, Ini Alasannya)
Pasek mengaku tidak paham dengan narasi yang dikembangkan para tokoh KAMI yang menyebut ingin menyelamatkan Indonesia. Sementara, kondisi yang terjadi bahwa saat ini bangsa tengah dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang hal itu dirasakan hampir semua negara. (Baca juga: Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia sebagai Kontrol Pemerintah)
Di sisi lain, lanjut Pasek, ada kecenderungan dari pemerintah yang sungguh-sungguh tengah fokus keluar dari pandemi tersebut dengan berbagai cara ditempuh. Sementara, para tokoh yang tergabung dalam KAMI itu adalah mantan pejabat yang seharusnya memberikan kontribusi yang konstruktif. "Publik hanya akan membaca sebagai kumpul-kumpul mantan pejabat saja. Ya kalau mantan pejabat ya isinya mengeluh dan mengeluh maka publik akan melihat kumpulan para pengeluh saja," ujarnya.
Komentar kali ini datang dari Sekjen DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), I Gede Pasek Suardika. Pria yang akrab disapa Pasek ini menganggap, gerakan yang dibentuk Din dkk hanya untuk mengisi masa senggang. "Ya kumpul-kumpul mengisi masa senggang yang saling bermanfaat untuk tukar pikiran," kata Pasek saat dihubungi SINDOnews, Rabu (5/8/2020). (Baca juga: KAMI Akan Dideklarasikan Seputar 17 Agustus, Ini Alasannya)
Pasek mengaku tidak paham dengan narasi yang dikembangkan para tokoh KAMI yang menyebut ingin menyelamatkan Indonesia. Sementara, kondisi yang terjadi bahwa saat ini bangsa tengah dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang hal itu dirasakan hampir semua negara. (Baca juga: Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia sebagai Kontrol Pemerintah)
Di sisi lain, lanjut Pasek, ada kecenderungan dari pemerintah yang sungguh-sungguh tengah fokus keluar dari pandemi tersebut dengan berbagai cara ditempuh. Sementara, para tokoh yang tergabung dalam KAMI itu adalah mantan pejabat yang seharusnya memberikan kontribusi yang konstruktif. "Publik hanya akan membaca sebagai kumpul-kumpul mantan pejabat saja. Ya kalau mantan pejabat ya isinya mengeluh dan mengeluh maka publik akan melihat kumpulan para pengeluh saja," ujarnya.
(cip)