Sebut Hukum Tebang Pilih, Fadli Zon: Ada Saatnya Buat Perhitungan

Minggu, 03 Februari 2019 - 20:08 WIB
Sebut Hukum Tebang Pilih,...
Sebut Hukum Tebang Pilih, Fadli Zon: Ada Saatnya Buat Perhitungan
A A A
TANGSERANG SELATAN - Sejumlah anggota tim kampanye nasional Prabowo-Sandi menggelar sarasehan bersama emak-emak dan kalangan milenial. Acara digelar di Adin's House, Jalan Vila Dago Raya, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Minggu (3/2/2019).

Di antara tokoh yang hadir antar lain, Fadli Zon, Titiek Soeharto, Neno Warisman, Dahnil Anzar Simanjuntak, Jihan Fahira, dan Mien Rachman Uno yang merupakan ibu dari calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno. Mereka mengajak para peserta memenangkan pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 .

Dalam sambutannya dihadapan ribuan orang, Fadli Zon menuturkan bagaimana terjadi tebang pilihnya proses penegakan hukum saat ini. Mereka yang dianggap kritis dan berseberangan akan langsung diproses. (Baca juga: Relawan RuangSandi Siap Menangkan Pilpres 2019 )

"Ketidakadilan ini semakin telanjang dan semakin terbuka. Karena itu marilah kita hentikan ketidakadilan ini. Dan nanti kita harus membuat perhitungan dengan mereka-mereka yang menciptakan ketidakadilan sekarang ini. Ada saatnya kita membuat perhitungan," kata Fadli.

Ia membeberkan, ketidakadilan hukum itu hanya dialami kubu Prabowo-Sandi dan mereka yang kritis kepada pemerintah. Ia mencontohkan, kasus yang dialami Ahmad Dani, Buni Yani, Rocky Gerung, Dahnil Anzar Simanjuntak, dan Neno Warisman."Jadi betul-betul kita melihat bahwa hukum sekarang ini adalah alat kekuasaan, alat politik, alat untuk menindas mereka yang dianggap kritis atau mereka yang berseberangan dengan pemerintah saat ini," tegasnya. (Baca juga: Ribuan Purnawirawan TNI/Polri Temui Prabowo Subianto di Hambalang )
Fadli pun menyeru kepada emak-emak dan kalangan milenial agar memenangkan Prabowo-Sandi pada Pemilu 17 April 2019 nanti. Hal itu demi membawa Indonesia ke arah kebangkitan, bukan ke arah kebangkrutan.

"Marilah kita bekerja keras, masih ada waktu menuju 17 April. Supaya kekuatan kita menjadi bola salju yang tidak bisa ditahan, walaupun mereka berusaha menggunakan segala cara. Mari kita lakukan penggalangan," serunya.

Diketahui, beberapa timses Prabowo-Sandi tengah menjalani proses hukum. Terbaru Ahmad Dani yang kini mendekam di Rutan Cipinang usai divonis 1,5 tahun penjara dalam kasus ujaran kebencian. Berikutnya Buni Yani, dia resmi ditahan di Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, atas kasus pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). (Baca juga: Besuk Ahmad Dhani, Sandiaga: Hukum Dipakai Memukul Lawan )

Pengamat politik Rocky Gerung, yang dikenal sangat kritis juga tidak luput dari hukum. Ia dilaporkan ke Polda Metro Jaya akibat pernyataannya tentang "Kitab Suci Fiksi" dalam sebuah talkshow di sebuah stasiun televisi tahun lalu. Pada Jumat, 1 Februari 2019, Rocky menjalani pemeriksaaan di Polda Metro Jaya.

Beberapa waktu sebelumnya, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak juga diperiksa polisi terkait dugaan penyimpangan Dana Kemah dan Apel Pemuda Islam tahun 2017 lalu.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8108 seconds (0.1#10.140)