20 Juta Masyarakat Miliki Akses Internet, Ini Saran Kominfo bagi Pengguna Medsos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akses terhadap internet saat ini dapat dinikmati siapa saja. Berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) hingga Januari 2024, sekitar 80% atau 20 juta masyarakat Indonesia memiliki akses internet. Sedangkan 40%-nya merupakan pengguna aktif media sosial (medsos).
Hal ini, membuktikan bahwa media sosial terus berkembang dan memiliki banyak pengguna di Indonesia. Karena itu, keberadaan konten di media sosial menjadi kunci penting sehingga keberlangsungan sebuah akun di media sosial dapat terus ada. Hal ini, tentu saja menjadi tantangan terutama dalam menyajikan konten yang bermanfaat dan mencerdaskan.
Hal itu terungkap dalam acara Obral Obrol Literasi Digital yang dengan topik "Level Up Konten Biar Cuan!" yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Jakarta. Berdasarkan pengalaman Key Opinion Leader, Lona Cindy, untuk membuat konten jadi cuan, hal pertama yang harus dimiliki adalah goals dalam membuat konten, sehingga dalam membuat konten sesuai dengan tujuan.
Tak hanya itu, tools atau alat yang digunakan dalam membuat konten juga menjadi satu hal substansial. Apalagi untuk menciptakan konten yang disukai maka faktor penting adalah siapkan tools untuk pencahayaan yang optimal. Kemudian, aplikasi editing video juga harus dimiliki dan dikuasai penggunaan oleh calon-calon digital creator.
"Harus ada something yang kita harus benar-benar kita niatin, kita prepare, yang kalau pun valuenya nggak besar, at least kita memiliki value," kata Lona, Minggu (17/3/2024).
Lona menambahkan untuk mencapai tujuan, kreator perlu memahami dan mengenali audience. Karena itu, Lona menambahkan beberapa tips, sebagai langkah awal dalam membuat konten, seperti cara bercerita, membuat konten before, after, tips and trick, humor atau mini vlog.
CEO Infina/Siberkreasi Oktora Irahadi mengatakan, indikator sebuah konten yang layak dapat cuan, pertama-tama pastikan dulu konten tersebut memiliki engagement, sehingga menarik orang untuk menekan tombol like, comment, and share.
Menurut Oktora, strategi agar sebuah konten dapat dilirik audience seperti thumbnail pada YouTube. Sehingga, membuat gambar dan judul menarik juga merupakan hal penting.
"Jadi bikin konten itu nggak sesederhana bahwa kita bikin konten selesai. Mesti dipikir dari mulai gambar penyertanya, cover-nya seperti apa, clickbite harus dipikirkan," ungkap Oktora.
Setelah menjadi konten kemudian diunggah, luangkan waktu untuk melihat engagement. Hal ini penting, agar engagement meningkat maka perlu tahu cara, dengan mencari celah agar mesin algoritma bekerja. "Untuk mendapatkan engagement yang tinggi, seorang konten kreator harus mampu membuat konten yang menarik," katanya.
Digital Creator Alfian Rahardian Afif menegaskan, dalam membuat konten pastikan kreator mampu mengikat penonton agar menonton konten lebih lama. Menurut Alfian, mampu mengidentifikasi kekurangan pada sebuah konten juga perlu, sehingga saat konten tidak mendapatkan perhatian maka dapat segera diperbaiki, seperti faktor kualitas video.
Karena itu, memiliki referensi yang beragam menjadi indikator agar konten kreator dapat terus berkembang. "Poin penting untuk konten kita bisa naik, ya kita harus banyakin referensi dari kreator-kreator lain, untuk refleksi kita sendiri," ungkap Alfian.
Hal ini, membuktikan bahwa media sosial terus berkembang dan memiliki banyak pengguna di Indonesia. Karena itu, keberadaan konten di media sosial menjadi kunci penting sehingga keberlangsungan sebuah akun di media sosial dapat terus ada. Hal ini, tentu saja menjadi tantangan terutama dalam menyajikan konten yang bermanfaat dan mencerdaskan.
Hal itu terungkap dalam acara Obral Obrol Literasi Digital yang dengan topik "Level Up Konten Biar Cuan!" yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Jakarta. Berdasarkan pengalaman Key Opinion Leader, Lona Cindy, untuk membuat konten jadi cuan, hal pertama yang harus dimiliki adalah goals dalam membuat konten, sehingga dalam membuat konten sesuai dengan tujuan.
Tak hanya itu, tools atau alat yang digunakan dalam membuat konten juga menjadi satu hal substansial. Apalagi untuk menciptakan konten yang disukai maka faktor penting adalah siapkan tools untuk pencahayaan yang optimal. Kemudian, aplikasi editing video juga harus dimiliki dan dikuasai penggunaan oleh calon-calon digital creator.
"Harus ada something yang kita harus benar-benar kita niatin, kita prepare, yang kalau pun valuenya nggak besar, at least kita memiliki value," kata Lona, Minggu (17/3/2024).
Lona menambahkan untuk mencapai tujuan, kreator perlu memahami dan mengenali audience. Karena itu, Lona menambahkan beberapa tips, sebagai langkah awal dalam membuat konten, seperti cara bercerita, membuat konten before, after, tips and trick, humor atau mini vlog.
CEO Infina/Siberkreasi Oktora Irahadi mengatakan, indikator sebuah konten yang layak dapat cuan, pertama-tama pastikan dulu konten tersebut memiliki engagement, sehingga menarik orang untuk menekan tombol like, comment, and share.
Menurut Oktora, strategi agar sebuah konten dapat dilirik audience seperti thumbnail pada YouTube. Sehingga, membuat gambar dan judul menarik juga merupakan hal penting.
"Jadi bikin konten itu nggak sesederhana bahwa kita bikin konten selesai. Mesti dipikir dari mulai gambar penyertanya, cover-nya seperti apa, clickbite harus dipikirkan," ungkap Oktora.
Setelah menjadi konten kemudian diunggah, luangkan waktu untuk melihat engagement. Hal ini penting, agar engagement meningkat maka perlu tahu cara, dengan mencari celah agar mesin algoritma bekerja. "Untuk mendapatkan engagement yang tinggi, seorang konten kreator harus mampu membuat konten yang menarik," katanya.
Digital Creator Alfian Rahardian Afif menegaskan, dalam membuat konten pastikan kreator mampu mengikat penonton agar menonton konten lebih lama. Menurut Alfian, mampu mengidentifikasi kekurangan pada sebuah konten juga perlu, sehingga saat konten tidak mendapatkan perhatian maka dapat segera diperbaiki, seperti faktor kualitas video.
Karena itu, memiliki referensi yang beragam menjadi indikator agar konten kreator dapat terus berkembang. "Poin penting untuk konten kita bisa naik, ya kita harus banyakin referensi dari kreator-kreator lain, untuk refleksi kita sendiri," ungkap Alfian.
(abd)