Seandainya Bulan Puasa Sepanjang Masa
loading...
A
A
A
Dengan kata lain, meski ibadah puasa ini dirasa sangat pribadi bagi orang-orang yang beriman dan yang bisa menilai serta mengukur kualitasnya hanya Tuhan, tetapi pesan simbolik bagaimana rasa lapar dan dahaga yang dirasakan selama menjalankan ibadah puasa harus melahirkan rasa kepedulian untuk sesama. Pada akhirnya, orang-orang beriman yang akan dilatih bagamana menahan rasa lapar dan dahaga serta hawa nafsu yang tercela lainnya selama bulan puasa harus mampu berubah menjadi insan-insan sosial yang responsif dan peduli dengan kondisi-kondisi sosial sesama yang perlu uluran tangan untuk meringankan beban derita orang lain meskipun mereka tidak melaksanakan puasa. Tanpa memberi dampak seperti ini, puasa hanya meninggalkan bekas rasa lapar dan dahaga.
Semua tentu sepakat dan berharap agar ibadah puasa yang kita jalani tidak hanya berdampak untuk diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Tidak ada yang perlu diragukan dan dikhawatirkan terhadap semua amal kebaikan yang kita laksanakan. Asalkan semua dilaksanakan dengan rasa tulus sepenuh hati sebagai wujud ketaatan kita terhadap apa yang diperintahkan Tuhan baik sebagai implementasi pelaksanaan Rukun Iman dan Rukun Islam, semuanya pasti akan mendatangkan kebaikan. Tidak hanya dirasakan oleh mereka yang melaksanakan tetapi juga orang lain yang menjadi bagian dari kehidupan kita yang tidak bisa dipisahkan.
Oleh karena itu di akhir pelaksanaan ibadah puasa akan dibarengi implementasi Rukun Islam lainya yaitu berupa Zakat yang dalam pelaksanaannya tidak hanya bernuansa ibadah individual tetapi pasti berhungan dengan orang lain yang sangat membutuhkan kepedulian sosial. Secara berurutan, setelah ditanamkan secara kuat makna keimanan melalui ibadah puasa masing-masing individu harus dilanjutkan dengan ibadah lainnya yang bisa memberi dampak nyata untuk sesama. Dengan demikian, berangkat dari keyakinan yang kuat dari implementasi Rukun Iman dan menjalankan Rukun Islam, maka akan memberikan dampak yang kuat dan manfaat kepada sesama yang akan mengokokohkan Rukun Tetangga.
Tidak ada salahnya bercita-cita baik meskipun belum bisa diwujudkan daripada tidak memiliki keinginan sedikit pun untuk berbuat baik meskipun baru impian. Indahnya Bulan Ramadan, banyak pesan dan contoh-contoh kebaikan yang ada di dalamnya, sekali lagi tidak ada salahnya orang mengandaikan agar Bulan Ramadahan ini terjadi selamanya. Walaupun faktanya tidak mungkin, biarlah itu semua menjadi penyemangat orang-orang yang berpuasa selama satu bulan untuk mengimplementasikan pesan-pesan dan nilai yang ada di dalamnya untuk bisa diamalkan sepanjang masa selamanya.
Lihat Juga: Apakah Bulan Puasa 2025 Sekolah Libur? Ternyata Adalah Janji Prabowo-Sandi Waktu Pemilu 2019
Semua tentu sepakat dan berharap agar ibadah puasa yang kita jalani tidak hanya berdampak untuk diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Tidak ada yang perlu diragukan dan dikhawatirkan terhadap semua amal kebaikan yang kita laksanakan. Asalkan semua dilaksanakan dengan rasa tulus sepenuh hati sebagai wujud ketaatan kita terhadap apa yang diperintahkan Tuhan baik sebagai implementasi pelaksanaan Rukun Iman dan Rukun Islam, semuanya pasti akan mendatangkan kebaikan. Tidak hanya dirasakan oleh mereka yang melaksanakan tetapi juga orang lain yang menjadi bagian dari kehidupan kita yang tidak bisa dipisahkan.
Oleh karena itu di akhir pelaksanaan ibadah puasa akan dibarengi implementasi Rukun Islam lainya yaitu berupa Zakat yang dalam pelaksanaannya tidak hanya bernuansa ibadah individual tetapi pasti berhungan dengan orang lain yang sangat membutuhkan kepedulian sosial. Secara berurutan, setelah ditanamkan secara kuat makna keimanan melalui ibadah puasa masing-masing individu harus dilanjutkan dengan ibadah lainnya yang bisa memberi dampak nyata untuk sesama. Dengan demikian, berangkat dari keyakinan yang kuat dari implementasi Rukun Iman dan menjalankan Rukun Islam, maka akan memberikan dampak yang kuat dan manfaat kepada sesama yang akan mengokokohkan Rukun Tetangga.
Andaikan Puasa Selamanya
Tentu tidak mungkin terjadi semua harapan seperti itu menjadi fakta. Tuhan memberikan kewajiban hamba-Nya pasti sudah disesuaikan dengan kemampuannya. Bulan Ramadan yang di dalamnya ada kewajiban berpuasa hanya terjadi sebulan dari 12 bulan selama setahun. Hanya harapan mertamorfosis yang mengingingkan itu terjadi selamanya. Akan tetapi itu semua kita hargai sebagai suatu cita-cita, paling tidak nilai-nilai yang ada di satu bulan puasa itu bisa kita tumbuh kembangkan dan terjadi di bulan-bulan lain selain Bulan Ramadan.Tidak ada salahnya bercita-cita baik meskipun belum bisa diwujudkan daripada tidak memiliki keinginan sedikit pun untuk berbuat baik meskipun baru impian. Indahnya Bulan Ramadan, banyak pesan dan contoh-contoh kebaikan yang ada di dalamnya, sekali lagi tidak ada salahnya orang mengandaikan agar Bulan Ramadahan ini terjadi selamanya. Walaupun faktanya tidak mungkin, biarlah itu semua menjadi penyemangat orang-orang yang berpuasa selama satu bulan untuk mengimplementasikan pesan-pesan dan nilai yang ada di dalamnya untuk bisa diamalkan sepanjang masa selamanya.
Lihat Juga: Apakah Bulan Puasa 2025 Sekolah Libur? Ternyata Adalah Janji Prabowo-Sandi Waktu Pemilu 2019
(abd)