Soal Dispensasi Demokrat, Pengamat: Itu Bahasa Halus Main Dua Kaki

Kamis, 13 September 2018 - 13:15 WIB
Soal Dispensasi Demokrat, Pengamat: Itu Bahasa Halus Main Dua Kaki
Soal Dispensasi Demokrat, Pengamat: Itu Bahasa Halus Main Dua Kaki
A A A
JAKARTA - Sikap Partai Demokrat yang terkesan membiarkan kadernya mendukung Joko Widodo pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 terus mendapat sorotan.

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, sikap berbeda pilihan yang ditunjukkan sejumlah kader Partai Demokrat membuktikan ada dinamika politik yang berseberangan terkait dengan pilihan capres.

Walaupun, kata dia, sikap itu dikemas dengan bahasa dispensasi atau alasan mengamankan suara partai demi Pemilu Legislatif. "Dispensasi itu istilah halus main dua kaki," kata Karyono kepada SINDOnews, Kamis (13/9/2018). (Baca juga: Wasekjen Demokrat: Perintah SBY Jelas Dua Kaki )

Dia menambahkan, fenomena politik semacam itu sudah menjadi tabiat para politikus pada setiap kontestasi pemilihan presiden maupun kepala daerah. Hal itu, kata dia, tidak hanya terjadi dalam Partai Demokrat.

"Sejatinya tidak hanya kader dan pengurus, tapi juga di tingkat pemilih Partai Demokrat. Tentunya di akar rumput yang menjadi basis pemilih partai Demokrat juga terjadi perbedaan pilihan capres," katanya. (Baca juga: Kader Papua Dukung Jokowi, Demokrat Tak Beri Sanksi )

Kendati demikian, dia tidak setuju dengan pendapat yang menyebut Demokrat main dua kaki untuk mengamankan Agus Harimurti Yudhono (AHY) di Kabinet Jokowi-Ma'ruf jika terpilih Pilpres 2019.

"Mungkin kalaupun ada yang masuk kabinet justru bukan AHY, tapi kader Demokrat seperti TGB dan Sukarwo," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5203 seconds (0.1#10.140)